Gempa Cianjur
Kisah Bayi yang Selamat Usai Tertimpa Bangunan Roboh Karena Gempa Cianjur, Kondisinya Kini
Seorang bayi di Cianjur, Jawa Barat selamat usai tertimpa bangunan gempa pada Senin (21/11/2022).
Tercatat hingga Senin sore ini dilaporkan korban meninggal dunia sebanyak 46 jiwa yang mayoritas merupakan warga Cianjur yang menjadi titik pusat gempa.
Baca juga: Update Gempa Cianjur: 56 Orang Meninggal Dunia, 40 Diantaranya Anak-anak, 700 Korban Luka
Baca juga: Gempa Cianjur Disebut Berpotensi Akibatkan Terjadi Bahaya Sesar Permukaan, 56 Orang Meninggal Dunia
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk mewaspadai gempa susulan dari gempa berkekuatan M 5,6 yang berpusat di wilayah Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km, Senin (21/11/2022).
"Waspadai gempa susulan yang biasanya selalu beriringan dalam hitungan hari," kata Ridwan Kamil melaui akun instagramnya, Senin (21/11).
Ridwan Kamil pun langsung menuju Kabupaten Cianjur untuk mengkoordinasikan upaya penanggulangan bencana gempa tersebut.
"Yang terjadi tadi siang, menghancurkan banyak sekali bangunan. Dan Menurut laporan Bapak Bupati sampai dengan tadi jam 16.00, terdapat 46 korban jiwa (sekarang 56) dan 700-an luka-luka," katanya.
Ia mengatakan, warga Cianjur juga membutuhkan uluran tangan warga dan para relawan kesehatan dan kebencanaan.
Ia meminta semuanya segera mengoordinasikan diri.
"Saya dan tim BPBD sedang menuju ke sana untuk membantu koordinasi dan bantuan logistik bagi para korban bencana. TNI dan Polri pun sudah bahu membahu di lapangan menormalisasi situasi," katanya.
"Sementara itu, mohon doanya dari kita semua untuk masyarakat Cianjur yang terdampak. Hatur Nuhun. Jika berniat membantu bisa via @jabarquickresponse," tuturnya.
Sebelumnya, BMKG merilis analisis Gempabumi yang dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Barat, Senin (21/11/2022) pukul 13.21.10 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6.
BMKG pun menyatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Daryono melalui siaran tertulisnya.
Gempabumi ini dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V - VI MMI ( Getaran dirasakan oleh semua penduduk.
Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar). Garut dan Sukabumi IV - V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).