Berita Nasional
Ini Ritual Mengerikan Santhara, Bolehkan Puasa Hingga Mati Dikaitkan Sekeluarga Tewas di Kalideres
Ini Ritual Mengerikan Santhara, Bolehkan Puasa Hingga Mati Dikaitkan Sekeluarga Tewas di Kalideres
TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah Ritual Santhara yang membuat seseorang akan berpuasa hingga meninggal dunia.
Salah satu dugaan dari tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat adalah mereka menganut sekte tertentu.
Apalagi kematian mereka masih misterius hingga kini dan dalam keadaan perut kosong tanpa makanan.
Jenazah mereka dilaporkan diduga dehidrasi dan kekurangan gizi selama berminggu-minggu.
Baca juga: Dugaan Pembunuhan Rebutan Harta Pada Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Baru Dapat Cuan Ratusan Juta
Ritual ekstrim pun diduga menjadi pemicu kematian satu keluarga yang tewas di Kalideres.

Dikutip dari Tribunpekanbaru.com, Ritual Santhara adalah ritual kuno yang telah dipraktikan oleh penganut sekte Jain sejak berabad-abad lalu untuk menghadapi kematian.
Bagi Jainisme, Santhara merupakan ujian spiritualitas tertinggi, cara untuk menundukkan semua nafsu dan mempersiapkan jalan yang dimurnikan menuju kematian.
Dalam menjalankan ritual ini, seseorang akan berpuasa tanpa makan dan minum hingga kematian menjemputnya.
Sekte Jain ini lahir dan berkembang pesat di India.
Menurut Jain, Tujuan Santhara adalah untuk membersihkan karma lama dan mencegah terciptanya karma baru.
Baca juga: Tak Punya Jaminan, Alasan Keluarga Tewas di Kalideres Mau Pinjam Uang Rp 50 Juta ke Tukang Jamu
Ritual ekstrem ini sebenarnya hanya bisa dilakukan atas izin dari guru spiritualnya dan keluarganya.
Bagi para penganut sekte jainisme, Santhara adalah simbol penyerahan diri menuju puncak ketenangan dan ketentraman dan meninggalkan hal-hal duniawi.
Menurut Jainisme, Santhara harus dilakukan dengan dilandasi niat spiritual, bukan untuk mengakhiri hidup dengan cepat ataupun dengan kekerasan.
Pada mulanya orang tersebut berpuasa seperti biasa dengan asupan makanan padat dan minuman dalam takaran yang sedikit, kemudian secara bertahap mereka akan mengurangi porsi makanan dan cukup dengan air minum saja-sampai mereka berhenti minum air.
Kondisi normal perjalanan ritual ini adalah 30-35 hari, karena pada dasarnya kematian akan menghampiri secara alami.
Selama menghabiskan masa-masa sulit tersebut mereka akan didengarkan dengan tulisan suci, meditasi, dan introspeksi diri hingga mereka benar-benar mati kelaparan.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com