Berita Nasional
3 Orang Meninggal Kecelakaan Maut di Tol Cipali KM 139, Ahli Ungkap Penyebab Seringnya Kecelakaan
Tol Cipali kembali menelan korban setelah terjadi kecelakaan maut di KM 139 menewaskan 3 orang penumpang minibus, Selasa (15/11/2022).
TRIBUNSUMSEL.COM -- Tol Cipali kembali menelan korban setelah terjadi kecelakaan maut di KM 139 menewaskan 3 orang penumpang minibus, Selasa (15/11/2022).
Kecelakaan maut melibatkan travel Daihatsu Luxio bernomor polisi B 1346 FRR dan kendaraan Isuzu truk load bak bernomor polisi B 9106 KYZ.
Selain korban tewas ada 7 orang yang dinyatakan mengalami luka luka.
Lalu apa menyebabkan Tol Cipali kerap terjadi kecelakaan maut?
Diketahui Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) yang konsesinya dimiliki oleh Astra Tol Cipali merupakan salah satu ruas tol terpanjang yang menjadi bagian dari jaringan Tol Trans-Jawa.
Kehadirannya dianggap sangat penting karena berhasil mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalur pantai utara (pantura). Sayangnya, tol ini juga rawan terjadi kecelakaan.
Mengutip Kompas.com, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan ditahun 2020 silam sempat menguak salah satu penyebab kecelakaan maut di Tol Cipali adalah penurunan kewaspadaan.
Dikatakannya, waktu reaksi manusia normal berkisar satu sampai lima detik, jika pengemudi mengalami penurunan kewaspadaan, waktu reaksinya akan meningkat dan bisa berbahaya.
“Faktor yang bisa mengganggu waktu reaksi ini yaitu fatigue atau kelelahan. Pengemudi yang kelelahan akan memiliki waktu reaksi yang jauh lebih tinggi dibandingkan manusia normal,” kata Ahmad
Ahmad mengatakan, Tol Cipali memiliki kondisi jalan yang cenderung lurus dan nyaman, sehingga akan membuat pengemudi terlena.

Apalagi ditambah tubuh yang kelelahan, kewaspadaan pengemudi makin berkurang.
Ada dua cara untuk mengurangi faktor kelelahan saat mengemudi di Tol Cipali yaitu memperbaiki rest area dan memanfaatkan tepian jalan tol agar menciptakan situasi yang tidak membosankan saat mengemudi di jalan tol yang monoton.
“Memperbaiki rest area bisa dilakukan dengan menambah jumlahnya dan meningkatkan kualitasnya. Buat rest area semenarik mungkin sehingga pengemudi mau masuk,” ucap Ahmad.
Ahmad menambahkan, hal hal yang menjadi daya tarik pengemudi untuk ke rest area yang pertama kapasitas, kemudian fasilitas dan terakhir adalah daya tarik hiburan.
Selain memperbaiki rest area, tepian jalan tol juga bisa dimanfaatkan untuk merusak kejenuhan.