Apa Itu B2B? Inilah Pengertian, Cara Kerja, Karakteristik dan Contohnya

Model Bisnis B2B adalah bisnis antarperusahaan terkait permintaan dan pemenuhan kebutuhan dalam skala besar.

Penulis: Inang Jalaludin Shofihara | Editor: Mikhael Gewati
Unsplash/Smartworks Coworking
Ilustrasi rapat sebuah perusahaan business to business (B2B). 

TRIBUNSUMSEL.COM – Bagi para calon pengusaha, akademisi, dan yang tertarik pada dunia bisnis biasanya sering mendengar istilah model bisnis business to business atau B2B.

Namun, masih sedikit orang yang memahami model bisnis jenis tersebut. Untuk memberikan gambaran yang jauh lebih jelas mengenai model bisnis B2B, seperti apa cara kerjanya, karakteristik model bisnis ini, contoh perusahaan B2B, dan sebagainya.

Nah, bagi Anda yang ingin mendapatkan gambaran seperti apa model bisnis B2B dan berbagai informasi lainnya, simak informasinya di bawah ini!

1. Apa itu B2B?

B2B merupakan kependekan dari business to business atau jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia berarti bisnis ke bisnis.

Pengertian umumnya adalah suatu bentuk transaksi antara satu usaha dan usaha lainnya dengan tujuan mendukung usaha atau perusahaan lain sehingga bisa memenuhi kebutuhan produk maupun jasa yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis mereka.

Untuk lebih mudah memahami tentang model bisnis B2B ini, Anda bisa membayangkan bahwa satu perusahaan membutuhkan bahan tertentu untuk memproduksi barang yang akan dipasarkan.

Bahan tertentu tersebut kemudian didapatkan dari perusahaan lain yang menyuplai ke perusahaan yang membutuhkan itu. Transaksi yang dilakukan biasanya dalam jumlah besar atau bentuk grosir.

Saat ini, model bisnis B2B sudah masuk ke berbagai sektor, antara lain sektor komersial, pemerintahan, hingga organisasi nirlaba dan yayasan amal.

Cakupan bisnis B2B juga luas, mulai dari pasar regional, nasional, dan bahkan internasional. Perkembangan pesat itu tidak bisa dilepaskan dari perkembangan e-commerce di Indonesia.

Sebab, e-commerce memungkinkan akses yang jauh lebih terbuka dan lebih luas. Sebagai contoh, e-commerce Indonesia yang berperan dalam perkembangan bisnis B2B adalah Blibli.

2. Karakteristik B2B

Selain B2B, ada juga model bisnis B2C, yaitu model bisnis langsung antara pebisnis dengan customer atau pelanggan. Kemudian, ada juga model bisnis B2G, yaitu pebisnis dengan pemerintah.

Untuk memahami perbedaan antara B2B dengan model bisnis lainnya, berikut sejumlah karakter dalam sebuah model bisnis.

1. Pemasaran secara langsung dan lugas

Berbeda dengan B2C yang memiliki target market lebih luas dan heterogen, model bisnis B2B memiliki target pasar yang jauh lebih sempit.

Oleh karena itu, pendekatan pemasaran dan marketing yang dilakukan pun berbeda, yakni cenderung jauh lebih informatif, langsung, dan lugas.

Target pemasaran biasanya membutuhkan informasi yang jauh lebih jelas, detail, dan spesifik mengenai produk atau jasa yang dibutuhkan.

Sebab, cara pemasaran tersebut bisa membantu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan atau tidak, dengan mempertimbangkan spesifikasi yang ada.

Informasi yang dibutuhkan, antara lain spesifikasi produk dan jasa itu sendiri, estimasi biaya, waktu, dan ukuran.

2. Nilai transaksi relatif besar

Mengingat yang bertransaksi pada bisnis B2B merupakan dua entitas yang besar antarperusahaan, nilai transaksi pun bisa sangat besar hingga mencapai ratusan juta bahkan miliaran.

Sebagai contoh, perusahaan otomotif membutuhkan berbagai sparepart untuk bisa memenuhi kebutuhan produksinya.

Setiap sparepart didatangkan dari berbagai perusahaan yang berbeda. Setiap bisnis B2B berpeluang mengalirkan dana ratusan juta hingga miliaran untuk setiap sparepart yang dibutuhkan.

3. Transaksi bisnis sangat kompleks

Untuk bisa mencapai kata sepakat dalam bisnis B2B biasanya membutuhkan proses panjang dan kompleks atau disesuaikan dengan tahapan prosedur yang sudah ditentukan setiap perusahaan.

Ada banyak tahapan yang harus dijalani karena setiap tahapan memiliki penanggung jawab dalam pengambilan keputusan.

Kemudian, ada juga protokol-protokol tertentu yang harus diikuti. Hal ini harus dijalani untuk meminimalkan kesalahan dan kerugian.

4. Bisnis berjalan lama

Meski tahapan bisnis B2B berjalan kompleks, kemungkinan besar perjanjian bisnis akan bertahan lama, terutama jika setiap perusahaan bisa mempertahankan standar produksi yang sudah disepakati.

Panjangnya tahapan negosiasi dan kompleksnya proses mencapai kesepakatan juga menjadi alasan mengapa pergantian mitra B2B jarang terjadi.

Bila pergantian mitra terjadi, hal ini bisa menghambat produksi secara keseluruhan, meningkatkan ongkos produksi, dan banyak efek negatif lainnya.

5. Hubungan antarperusahaan B2B berjalan baik

Mengingat bisnis B2B membutuhkan proses negosiasi yang panjang, setiap perusahaan yang memiliki hubungan bisnis biasanya saling mengenal satu sama lain, mulai dari jajaran komisaris hingga alur produksi.

Dengan demikian, setiap perusahaan mengetahui bagaimana mitra menjalankan standarnya.

3. Keuntungan menggunakan model bisnis B2B

Banyak keuntungan yang bisa diperoleh melalui model bisnis B2B, antara lain stabilitas hubungan, yakni hubungan antarmitra B2B memiliki kestabilan karena hubungan jangka panjang yang dijalin.

Kemudian, bisnis B2B cenderung memiliki loyalitas. Berkat faktor tahu sama tahu isi perusahaan dan standar yang dijalankan mitra B2B, loyalitas pun bisa menjadi keuntungan yang didapat.

Apalagi, lingkup pasar juga tidak terlalu besar, bahkan cenderung terbatas.

Model bisnis B2B juga cenderung lebih efisien dalam hal biaya. Seperti disebutkan sebelumnya, untuk mendapatkan standar yang bisa disepakati, spesifikasi yang ada pun harus melalui tahap dan proses yang detail dan menyeluruh.

Dengan demikian, proses estimasi biaya secara keseluruhan bisa dihitung secara lebih detail dan pasti. Itu berarti, setiap perusahaan bisa memperhitungkan efisiensi biaya sebelum mencapai kesepakatan.

4. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa B2B merupakan bisnis antarperusahaan terkait permintaan dan pemenuhan kebutuhan dalam skala besar dan cara kerja yang spesifik serta detail dengan tahapan proses yang panjang.

Ada banyak perusahaan B2B di Indonesia, salah satu di antaranya adalah Blibli.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved