Berita Palembang

Jamiah Rizqi Herbal: Setetes Peluh Berbuah G20

Jamiah Rizqi Herbal, Binaan TJSL Kilang Pertamina Plaju jadi satu suvenir pada kegiatan presidensi G20 2022

Penulis: Hartati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
Jamiah tengah mengemas produk olahan herbalnya. 

Harapannya agar usahanya menjadi pemantik rezeki atau berkah baginya dan orang di sekelilingnya.

Sungguh tak disangka kini produk teh herbalnya telah bertambah yakni teh rosella, sambiloto, bidara dan daun mint. Dia pun kian dikenal sebagai pembuat teh herbal di kota Palembang.

Apalagi, pada 2020 lalu dia mendapatkan bantuan pendampingan dari program Corporate Social Responsibility (TJSL) Kilang Pertamina Internasional (Kilang Pertamina Plaju).

Dengan pendampingan usaha dari PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Jamiah kian semangat membesarkan usahanya. Kemasan teh hingga promosi pun kian terasa gencar.

"Tim CSR sering datang memberikan banyak ilmu. Teman-teman mahasiswa dari program yang dibentuk Pertamina juga sering membantu saat pameran.

Tak ingin produknya menjadi produk biasa saja, Jamiah pun melakukan pengurusan berbagai dokumen usaha seperti perizinan, sertifikat halal dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) untuk produk teh miliknya.

Terlebih lagi setelah gencarnya pemasaran produk teh miliknya menjadi salah satu suvenir pada kegiatan presidensi G20 di Nusa Dua, Bali pada Agustus lalu. Praktis setelah permintaan yang tinggi dari agenda internasional itu omzet penjualan meningkat tajam. Jamiah mengantongi pendapatan hingga belasan juta.

"Dulunya produk laku atau dibeli untuk kegiatan Pertamina saja saya sudah bersyukur. Ketika dikabari produk saya akan dibawa ke Bali saya senang bukan main. Ini semua berkat Pertamina ternyata keringat (peluh) saya bisa jadi G20 ," ucapnya dengan raut wajah bahagia sembari tertawa kecil.

Di balik cerita manis usaha teh herbal yang digeluti Jamiah rupanya terselip cita-cita mulia. Jamiah tak ingin sukses sendirian. Dia kerap berbagi ilmu dengan rekan-rekan pengusaha kecil di Palembang.

Saban bulan pun Jamiah selalu tak absen melakukan edukasi membuat makanan pendamping air susu ibu (MPASI) dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga. Tujuannya tak lain agar para ibu tak lagi repot membuat makanan sehat bagi buah hati tercinta.

"Saya aktif di posyandu balita juga lansia. Saya ingin bukan hanya produk saya yang mendunia tetapi juga saya bermanfaat bagi lingkungan. Saya ingin saya memberikan hal baik kepada sesama seperti yang dilakukan Pertamina untuk saya," ucap Jamiah.

Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan, sebagai entitas bisnis Kilang Pertamina Plaju memiliki tanggung jawab sosial untuk mengembangkan usaha mitra binaan.

Program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat menjadi komitmen serius perusahaan untuk memacu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan bertumbuh dan memperluas jangkauan pemasaran.

"Kami melakukan pendampingan usaha agar produk teh bisa naik kelas dan bisa dinikmati oleh kalangan atas (VIP). Niat awalnya produk teh ini hanya untuk suvenir internal dan rupanya menjadi salah satu jalan untuk menuju pasar yang lebih luas," kata Rachmi.

Dalam upaya peningkatan usaha produksi teh herbal diperlukan keterlibatan dan dukungan dari berbagai pihak. Menurut Rachmi, dukungan tersebut berasal dari berbagai unsur mulai dari perusahaan, pemerintah dan masyarakat umum.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved