Berita Banyuasin
Pajak Mineral dan Logam Banyuasin 2023 Naik Rp 4 Miliar, Dampak Pembangunan Jalan Tol Kapal Betung
Pajak mineral dan logam Banyuasin tahun 2023 akan dinaikkan sekitar Rp 4 miliar lebih sebagai dampak pembangunan Jalan Tol Kapal Betung.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Pajak mineral dan logam Banyuasin tahun 2023 akan dinaikkan sekitar Rp 4 miliar lebih sebagai dampak pembangunan Jalan Tol Kapal Betung.
Pencapaian penarikan pajak di wilayah Kabupaten Banyuasin sudah mencapai 89 persen.
Hal ini, diungkapkan Kepala Bapenda Kabupaten Banyuasin Roni Utama.
Menurut Roni, sejauh ini target untuk memperoleh PAD dari sektor pajak masih on the track.
Sisa waktu dua bulan ini, ia berkeyakinan bila bila target pendapatan dari sektor pajak bisa mencapai 100 persen.
"Pajak paling tinggi diperoleh dari mineral dan logam yakni 125 persen atau dari target induk target 3 miliar. Sedangkan pajak yang paling rendah, berasal dari BPHTB," kata Roni, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Jalan Karang Dapo-Rawas Ilir di Muratara Terancam Putus, Tebing Sungai Abrasi
Karena mengalami peningkatan hingga 125 persen, sehingga pajak dari mineral dan logam akan kembali dinaikan. Di tahun 2023 mendatang akan dinaikan menjadi kisaran Rp 4 miliar lebih.
Hal ini, dikejar dari adanya pembangunan tol Kapal Betung sehingga timbunan untuk tol dan penggalian tanah bisa dikenakan pajak.
Di sisi lain, pendapatan pajak dari BPHTB pada tahun 2021 mencapai Rp 42 miliar.
Namun, hingga Oktober 2022 ini baru Rp 26 miliar dari target Rp 51 miliar.
Ini juga yang menjadi target untuk di kejar agar bisa tercapai hingga akhir Desember mendatang.
"Turunnya pendapatan dari pajak BPHTB, salah satunya dalam pengajuan HGU yang menurun. Kemungkinan, di akhir tahun bisa kejarkan untuk pencapaian dari pajak BPHTB," pungkasnya.
Pembangunan Exit Tol Kapalbetung
Pengerjaan proyek tol Kapalbetung yang sebelumnya sempat terhenti, karena ada beberapa kendala yang dihadapi akan kembali dilanjutkan.
Saat tim dari Waskita Karya bersama perwakilan kementerian PUTR dan Kementerian Maritim bertemu dengan Bupati Banyuasin H Askolasi Jasi, orang nomor satu di Banyuasin tersebut meminta agar dari Waskita Karya untuk melakukan percepatan pengerjaan tol Kapalbetung.
Karena, pembangunan tol Kapalbetung ini salah satu upaya untuk mengurai kemacetan di Jalan Lintas Timur Palembang-Betung yang selama ini sering terjadi.
Dari itulah, Bupati Askolani berharap agar pembangunan tol Kapalbetung bisa diselesaikan pada Agustus 2023 mendatang.
"Kami dari Pemkab Banyuasin, mendukung penuh termasuk perwakilan dari Waskita dan kementerian untuk pembangunan tol Kapalbetung. Termasuk, Pemkab ikut serta untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi," kata Askolani, Minggu (6/11/2022).
Pembangunan tol Kapalbetung yang juga terhambat dengan sejumlah pembebasan lahan, Pemkab Banyuasin akan sesegera mungkin untuk ikut turun tangan dalam penyelesaian pembebasan lahan untuk di wilayah Banyuasin.
Karena memang, ada sejumlah lahan yang masih belum dapat dibebaskan dari pihak Waskita Karya.
Sehingga, pola pembebasan lahan diubah dengan menggandeng Pemkab Banyuasin, dengan tujuan bisa sesegera mungkin dapat dibebaskan.
"Saya meminta kepada Waskita Karya da tim kementerian, untuk melakukan percepatan pembangunan. Sehingga, pada Agustus 2023 mendatang tol ini sudah bisa dioperasionalkan," kata Askolasi.
Disisi lain, usulan dari Askolani kepada Kepala Staf Kepresidenan agar Banyuasin bisa dibangun dua exit tol juga sudah dikabulkan.
Setidaknya, nanti akan ada dua exit tol untuk wilayah Kabupaten Banyuasin.
Pertama exit tol yang berada di Kota Pangkalan Balai dan Kecamatan Betung.
Dengan adanya exit tol di Banyuasin, setidaknya pembangunan tol Kapalbetung di Banyuasin dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan memajukan perekonomian.
"Dari rapat sebelumnya, berdasarkan keterangan Presiden Jokowi, bahwa pembangunan tol bisa memberikan manfaat untuk daerah yang dilalui. Maka dari itulah, kami meminta adanya exit tol di wilayah Banyuasin dan sekarang sudah disetujui," pungkasnya.
Kepala Bidang Percepatan Kebijakannya Pengadaan Lahan Kemenko Maritim Yuwono Saputra didampingi Direktur Teknik Waskita Karya Sudirman menuturkan, exit tol yang ada di kota Pangkalan Balai nantinya akan segera dilakukan pembangunan setelah keluarnya persetujuan dari Kepala Staf Kepresidenan dan kementerian.
"Untuk exit tol di Kota Pangkalan Balai, akan dilakukan pembukaan lahan pada Febuari 2023 mendatang. Dari situ, akan langsung dilakukan pengerjaan exit tol," katanya.
Ketika disinggung mengenai kelanjutan pengerjaan, menurutnya pihak Waskita Karya akan melakukan percepatan pengerjaan setelah Pemkab Banyuasin, juga ikut turun tangan dalam penyelesaian berbagai permasalahan, baik itu berkas administrasi pembebasan lahan dan penandatanganan percepatan pengerjaan tol kapalbetung.
Termasuk juga, dengan pemasangan girder yang sempat terhenti. Dalam waktu dekat, pemasangan girder akan dilakukan sehingga pembangunan tol Kapalbetung bisa selesai tepat waktu.
"Paling cepat bulan Agustus atau paling lambat September, tol Kapalbetung sudah bisa beroperasional," pungkasnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news