Berita Nasional
Nasib Bripda Tito Tampubolon Usai Serang RS Bandung, Hasil Tes Urine Keluar, Polda Bicara Sanksi
Kasus penyerangan RS Bandung dan penyekapan perawat yang diotaki oleh Bripda Tito Tampubolon hingga kini masih terus menjadi perhatian publik.
Tidak hanya itu, adapun personel lain yang disebut-sebut diperiksa Propam diantaranya Aipda Ramdani Siregar,s elaki Komandan Pleton (Danton).
Meski begitu, belum ada keterangan lebih lanjut soal kabar ini.
Polda Sumut sendiri masih fokus memeriksa Bripda Tito Tampubolon.
"Mereka ini kan polisi baru, jadi tidak ada kursinya tersendiri. Mereka sebenarnya tidak boleh keluar. Dan mereka itu (bertindak) tanpa sepengetahuan dari senior-seniornya keluar dari barak atau asrama yang selama ini mereka tempati," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi.
Kronologi penyerangan RS Bandung
Kronologi penyerangan RS Bandung yang diduga dilakukan 8 polisi berpangkat Bripda itu bermula pada Minggu (6/11/2022) dinihari sekira pukul 01.00 WIB.
Saat itu, satu diantara pelaku bernama Bripda Tito I Tampubolon diajak pacarnya yang bernama Debby Hutapea untuk menenggak minuman keras di hiburan malam H Five Jalan Abdullah Lubis, Medan.
Mendapat ajakan dari sang pacar, Bripda Tito kemudian menemui mahasiswi UNIMED tersebut di H Five.
Tito pergi ke lokasi tanpa seizin komandannya di Dit Samapta Polda Sumut.
Sampai di lokasi setelah diantar temannya bernama Andreas Pangaribuan, Tito lalu mabuk ditemani Debby.
Selain itu, ada juga dua wanita lain bernama Ayu J Tambunan dan Iten.
Kedua perempuan ini statusnya juga mahasiswi dan masih berusia 20 tahun.
Usai mabuk berat, mereka semua beranjak ke Hotel OYO di Jalan Gajah Mada Medan.
Di sana, Bripda Tito satu kamar dengan pacarnya Debby.
Sementara itu, Iten dan Ayu berada di kamar sebelah.
Lantaran Iten dan Ayu dalam kondisi mabuk, Tito kemudian mengunci pintu kamar Iten dan Ayu.
Merasa disekap, Ayu kemudian menghubungi temannya bernama Brema, yang merupakan sekuriti di RS Bandung.
Brema pun mengajak rekannya yang lain bernama Wanda Winata.
Singkat cerita, setelah tiba di Hotel OYO, Brema dan Wanda berusaha membuka pintu kamar Ayu.
Saat inilah terjadi keributan antara sekurity RS Bandung tersebut dengan Bripda Tito.
Keributan kemudian berlanjut hingga ke RS Bandung.
Bripda Tito yang baru saja lulus sebagai polisi menghubungi teman-temannya satu leting.
Mereka kemudian melakukan penyerangan ke RS Bandung, hingga sekuriti bernama Wanda Winata terluka parah akibat dipukuli.
Saat penyerangan terjadi, seorang polisi bernama Bripda Ikhsan Siregar sempat memamerkan baju dinasnya.
Dari sinilah terungkap identitas masing-masing pelaku.
Setelah kejadian, para polisi baru jadi ini lantas membubarkan diri.
Mereka yang diperiksa Propam
Adapun identitas polisi berpangkat Bripda yang sekarang diperiksa Propam karena melakukan penyerangan di antaranya:
Bripda Tito Tampubolon
Bripda M Fariz Alfasha Dalimunthe
Bripda Daniel Sitompul
Bripda Adil Sidabutar
Bripda Josua Hutagaol
Bripda Yogi Nainggolan
Bripda Abraham Pasaribu
Bripda Ikhsan Siregar
Bripda Ahmad Ridho Pohan
Bripda Patriot
Baca juga: Foto Gagah Bripda Tito Tampubolon, Baru 4 Bulan Dinas, Tak Terima Disebut Satpam, Serang Rumah Sakit
IPW minta pelaku dipidanakan
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mendesak Polda Sumut memproses laporan pihak RS Bandung atas penyerangan yang dilakukan anggota Dit Samapta Polda Sumut.
Selain pidana, Bripda Tito Tampubolon dan kawan-kawannya juga harus diproses etik secepatnya.
"Oleh karena itu harus diproses, mereka harus diajukan kepada komisi kode etik dan juga proses pidana penganiayaan tetap berjalan," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, Selasa (8/11/2022).
Sugeng meminta Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak berani menindak tegas anggotanya yang salah.
Menurutnya, kelakuan sejumlah polisi berpangkat Bripda ini mencoreng institusi Polri.
Apalagi dalam kasus penganiayaan perawat laki-laki ini Bripda Tito Tampubolon kabur dari barak kemudian dugem lalu mabuk-mabukan bersama tiga teman wanitanya.
Setelah mabuk mereka diduga pesta seks di kamar hotel di Jalan Gajah Mada Medan.
Di sinilah awal mula penyekapan perawat perempuan bernama Ayu dan seorang lainnya dikunci dari luar oleh Bripda Tito.
Dua wanita itu ia kunci dari luar, sementara Bripda Tito diduga berzina dengan kekasihnya.
"Latar belakang kasus pun menunjukkan bahwa ada perilaku tercela atau yang melanggar disiplin karena mereka minum-minuman, kemudian cekcok," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dan di Tribun-Medan.com