Liputan Khusus Tribun Sumsel

LIPSUS: Tak Segan ke Pedalaman, Cara Anak Muda Menebar Manfaat, Sumpah Pemuda Sebagai Pengingat (1)

Peringatan Sumpah Pemuda tahun 2022 ini menjadi pengingat para pemuda untuk memaknai kehadirannya dengan terus berprestasi dan berbagi pada sesama.

Editor: Vanda Rosetiati
TANGKAP LAYAR TRIBUN SUMSEL
Peringatan Sumpah Pemuda tahun 2022 ini menjadi pengingat para pemuda untuk memaknai kehadirannya dengan terus berprestasi dan berbagi pada sesama. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap 28 Oktober. Peringatan Sumpah Pemuda tahun 2022 ini menjadi pengingat para pemuda untuk memaknai kehadirannya dengan terus berprestasi dan berbagi pada sesama.

Peran mulia berbagi pada sesama ini di antaranya dilakukan Koko Triantoro, seorang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari program Guru Garis Depan (GGD) yang mengabdi di pedalaman Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Program GGD merupakan Nawa Cita Presiden Joko Widodo untuk pemenuhan kebutuhan guru di daerah terpencil, terluar dan terdepan, salah satunya Muratara.

Koko Triantoro ditugaskan di SD Negeri Embacang Lama sejak tahun 2017 hingga saat ini. Selama lima tahun ke belakang, sudah banyak yang dilakukannya untuk menolong dan bermanfaat bagi orang banyak terutama warga di pedalaman.

Tidak hanya di dunia pendidikan, dia juga aktif di gerakan bantuan sosial maupun kesehatan. Pria kelahiran 27 September 1989 ini sangat peduli terutama terhadap kesenjangan yang dialami masyarakat wilayah terpencil dan butuh perhatian.

"Saya sebenarnya guru SD, tetapi saya aktif juga di kegiatan-kegiatan sosial, saya memang senang menolong warga di pedalaman, orang-orang sakit yang kesulitan berobat," kata Koko Triantoro pada Tribun Sumsel, Sabtu (29/10/2022).

Jiwa sosialnya yang tinggi membuat Koko Triantoro antusias untuk bergabung dengan lembaga NGO Yayasan Insan Bumi Mandiri. Melalui lembaga itu, dia sudah banyak mendapat bantuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pedalaman.

Misalnya, perahu untuk transportasi anak sekolah, jembatan gantung, bangunan masjid, renovasi rumah warga tak laik huni, fasilitas air bersih dan MCK, mesin genset, panel surya, hingga sepeda motor untuk guru yang mengabdi di pedalaman.

Tidak hanya itu, sudah banyak pula orang yang ditolongnya untuk bisa operasi, seperti penderita tumor, hidrosefalus, kelainan wajah, penyakit kulit menahun, dan lain-lain.

Bagi Koko Triantoro, pemuda memang harus mandiri dan bermanfaat bagi orang banyak sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat, daerah, bangsa dan negara.

"Kita sebagai pemuda ini merupakan penerus perjuangan bangsa. Pemuda juga bisa berperan dalam membantu pemerintah dalam pembangunan di daerah. Apa yang bisa kita lakukan, intinya bermanfaat untuk orang banyak," kata Koko Triantoro.

Sebagai Pengingat

Banyak cara untuk bisa berperan bagi sesama termasuk terjun ke dunia politik. Seperti Jialyka Maharani yang merupakan Anggota anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), termuda dari Sumatera Selatan.

"Sumpah Pemuda ini sebagai reminder atau pengingat, bahwa perjuangan bangsa Indonesia itu sudah dimulai jauh-jauh hari," kata Jialyka saat menghadiri secara langsung Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 94 di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (28/10)

Menurut Jialyka, maka ini bukan hal baru lagi, anak-anak muda itu harus berkarya untuk negeri. Karena kedepannya tongak pemerintah, kepemimpinan di Indonesia ini akan diemban oleh pemuda masa kini.

"Terus berikan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini. Kepada anak-anak muda diharapkan lebih banyak terlibat di politik karena sangat butuh anak-anak muda di parlemen, bahkan dieksekutif untuk bisa membuat keputusan - keputusan yang berpihak pada anak muda," katanya.

Ia pun berharap di 2024 nanti akan banyak anak muda yang berpartisipasi dan berkontribusi di politik. Kalau di DPD RI yang usianya dibawah 30 tahun ada 20 orangan, MPR RI juga banyak.

"Menurut saya ini pertanda teman-teman tidak takut terjun di dunia politik. Saran saya untuk anak-anak muda siapkan diri sebaik mungkin, mulai dari ilmu pengetahuan, komunikasi dengan konstituen, dengan masyarakat, kapabilitas dan persiapan diri terbaik untuk terjun ke dunia politik. Sebab diperlukan anak-anak muda yang inovatif, kreatif dan berintegritas tinggi," katanya

Jialyka mengatakan, bahwa ia terjun ke politik karena merasa Indonesia sedang mengalami bonus demografi. Dimana pemudanya mendominasi populasi di Indonesia. Maka seharusnya anak-anak muda juga harusnya ada di parlemen, untuk mengakomodir kepentingan anak-anak muda. Politik itu muaranya dari semua kebijakan, maka harus terlibat langsung didunia politik.

"Hal yang sudah saya lakukan, karena saya berada di komite satu maka beberapa yang terkait dengan kemanan dan pertanahan negara, selain itu penyelesaian konflik agraria. Namun juga di luar itu saya mengadvokasi teman-teman UMKM untuk menerima bantuan dan juga termasuk advokasi hukum dan kekerasan seksual," katanya

Menurut Jialyka, memang politik ini masih didominasi laki-laki untuk itulah dibutuhkan peran serta para perempuan juga. Sebab perempuan juga diterima di dunia politik.

"Kalau saya selagi masyarakat memberikan amanah kepada saya, saya akan terus terjun ke politik," katanya.


Harus Berkontribusi

Pemuda berprestasi asal Kabupaten Ogan Komering Ilir, Heri Kurniawan berpendapat sebagai pemuda harus memiliki kontribusi bagi lingkungannya. Baik dengan belajar atau menumbuhkan prestasi-prestasi untuk bangsa.

Menjadi pemuda berprestasi, Heri juga mengemban tugas di beberapa organisasi.

"Saat ini kendati saya sudah bekerja di Jakarta, di sini tepatnya di Ogan Komering Ilir saya juga masih aktif di banyak organisasi dan membuat organisasi yang berguna untuk memberdayakan masyarakat khususnya di Ogan Komering Ilir. Selain itu saya juga terpilih untuk menjadi perwakilan peserta sekolah staf Presiden tahun 2022 di bulan Juli - Agustus," tutur Heri.

"Sebuah prestasi tidak hanya dimaknai saat kita diberikan piagam atau piala tapi adanya peran aktif dan tindakan nyata yang bisa bermanfaat bagi Indonesia" ujar Heri.

Berdayakan Warga Sekitar

Sementara Aulia Monica sang pemuda pelopor mengartikan hari Sumpah Pemuda sebagai masa yang produktif untuk berkembang.

Bagi Aulia di usia muda adalah masa produktif untuk terus berkembang dan menuju ke arah lebih baik lagi. Diketahui usia pemuda itu dimulai dari 16-30 tahun.

Maka dari itu di hari Sumpah Pemuda ini para pemuda terus berinovasi dan memberi ide kepada masyarakat sekitar, tidak perlu jauh-jauh ke seluruh Indonesia akan tetapi dari lingkungan sekitar harrus berdampak.

Menurutnya pemuda itu harus mempunyai inovasi dan skill masing-masing.

"Kalau dari diri saya sendiri mempunyai inovasi di bidang pangan. Di bidang pangan itu kita terus berinovasi hal yang baru, yaitu seperti yang ada seperti saya yang mempunyai usaha Suki Grill," ujarnya.

"Saya berinovasi saosnya Suki Grill terbuat dari kuah pindang yang berasal dari Sumsel," ujarnya.

Menurut Aulia untuk para pemuda ada hal yang harus dilakukan seperti harus bergabung di organisasi yang berdampak kepada masyarakat, karena dari situ pertama melatih skill dan cara pola pikir pemuda. Setelah itu kita harus berkembang melalui event-event kepemudaan seperti yang diadakan Dispora Sumsel.

"Ada 3 jenis perlombaan yaitu seperti pemuda berprestasi, pemuda pelopor dan wirausaha. Silakan pemuda berkembang di bidang masing-masing," bebernya.

Untuk bidang pelopor kita harus mempunyai inovasi seperti pangan, pendidikan dan pariwisata yang sudah berjalan satu tahun.

"Seperti di bidang pangan, kalau sekilas seperti berjualan saja. Tapi ketika kita ada usaha bisa menggaet dan memberdayakan masyarakat terdekat kita yaitu seperti tetangga, adik sehingga bisa mengasah skill mereka," katanya. (cr14/Nda/cr23/cr21)

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved