Halloween Itaewon
Isu Permen Beracun Pemicu Tragedi Itaewon Halloween Tewaskan 151 Orang, Korea Reomit Ungkap Faktanya
Pemicu desakan desakan di gang sempit Itaewoon Halloween kini masih jadi misteri.Berujung dengan ratusan nyawa melayang setelah mengalami sesak n
TRIBUNSUMSEL.COM -- Pemicu desakan desakan di gang sempit Itaewoon Halloween kini masih jadi misteri.
Berujung dengan ratusan nyawa melayang setelah mengalami sesak nafas dan jantung berhenti.
Terbaru muncul kabar soal salah satu cafe yang membagikan permen beracun membuat orang banyak meninggal
Benarkah Demikian? Youtuber Korea Reomit Jan Hansol akhirnya angkat bicara.
Melansir dari Youtube Korea Reomit, Hansol menceritakan situasi yang terjadi saat Tragedi Halloween di Itaewon.
Sebelumnya Hansol menjelaskan bahwa kawasan Itaewon merupakan kawasan yang selalu ramai ketika perayaan Halloween.
"Banyak orang jalan-jalan di situ dan menikmati pesta, apalagi disitu banyak bar sama tempat minum tempat ya pesta gitu pokoknya kemarin hampir ke sana tapi nggak jadi. jadi aku sama Janet (istri Hansol) aman." kata Hansol
Dijelaskan Hansol, banyak orang pingsan karena tertumpuk-tumpuk.
"banyak banget orang-orang yang bener-bener tertumpuk-tumpuk gini sehingga mereka nggak bisa bernafas dan berakhir dengan pingsan."
Hansol membantah isu terkait permen beracun dalam Tragedi Halloween di Itaewon.
"Di sini ada juga orang-orang yang tanya mas katanya di Twitter itu ada satu restoran yang membagikan permen isi racun yang mengakibatkan kematian?",
"kalau aku pribadi dan juga dari berita yang ada di Korea itu masih belum ada yang bilang kalau ini diakibatkan oleh permen beracun ini sedikit hoax kayaknya," ungkap Hansol.
Baca juga: Kecanduan Judi Slot dan Main Perempuan, Pria di Lubuklinggau Sasar Harta Kakak Kandung
Hansol mengaku kecewa dengan kondisi di kawasan Itaewon.
Sebuah video memperlihatkan orang-orang tetap berjoget saat kondisi Itaewon yang darurat dan sudah dipenuhi mobil ambulans 911.

"Di sini aku sangat kecewa dengan kondisi Itaewon kemarin, ini 911 sudah datang orang-orang malah kayak gak terlalu menghiraukan," kata Hansol