Harga Karet Palembang
Tren Harga Karet di Muratara Terus Turun, Paling Tinggi Rp 13.569 per kg
Tren harga karet di Musi Rawas Utara (Muratara) terus mengalami penurunan sejak beberapa hari terakhir, paling tinggi Rp 13.569 per kg.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Tren harga karet di Musi Rawas Utara (Muratara) terus mengalami penurunan sejak beberapa hari terakhir, paling tinggi Rp 13.569 per kg.
"Sudah beberapa hari ini harga karet turun terus," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara, Ade Meiri Siswani melalui Kabid Perkebunan, Mustopo pada TribunSumsel.com, Selasa (25/10/2022).
Dia menyebutkan harga karet tergantung persentase Kadar Karet Kering (KKK).
Untuk KKK 70 persen per hari ini berada di harga Rp 13.569 per kg, KKK 60 persen seharga Rp 11.630 per kg, KKK 50 persen Rp 9.692 per kg, dan KKK 40 persen Rp 7.754 per kg.
"Tapi harga tersebut belum dipotong biaya produksi," ujar Mustopo.
Sementara itu, petani karet mengungkapkan harga komoditi tersebut diketahui berbeda-beda di setiap kecamatan di daerah ini.
Baca juga: Dua Kakak Adik Warga Banyuasin Sakit Kulit Langka, Tak Bisa Kena Sinar Matahari
Di Kecamatan Karang Jaya misalnya, petani menyebut harga karet saat ini Rp 7.000 per kg.
"Sekarang di bawah 7.000 sekilo, turun terus," ujar petani, Ruslan.
Dia mengatakan beberapa bulan lalu, harga karet sempat menyentuh Rp 12.000 per kg.
"Sekitar tiga bulan lalu pernah 11-12 ribu, harapannya paling tidak balik lagi harga segitu," ujarnya.
Begitu juga di Kecamatan Rupit, petani mengungkapkan harga karet berkisar antara Rp 6.500-7.000 per kg.
"Pokoknya sampai di kita enam setengah sampai tujuh ribu sekilo," ujar salah seorang petani, Taufik.
Sementara itu, di Kecamatan Ulu Rawas, petani menyebutkan harga karet saat ini Rp 6.000 per kg.
Padahal beberapa bulan lalu sempat menyentuh harga Rp 11.000 per kg.
"Balik murah lagi sekarang harga karet, karena sekitar tiga bulan lalu sempat di harga 11.000 sekilo," kata petani karet, Ridwan.
Cara Menghitung Harga Getah Karet
Cara menghitung harga getah karet di pabrik berdasar harga karet dunia, perlu dan penting untuk diketahui petani.
Jika petani mengetahui cara menghitung harga getah karet di pabrik maka mereka akan memperkirakan penghasilan yang akan didapatkan saat panen.
Selain itu cara menghitung harga getah karet di pabrik ini juga penting diketahui agar mereka juga bisa memiliki posisi tawar terhadap toke atau pengepul karet.Berikut ini cara menghitung harga getah karet di pabrik berdasar harga karet dunia dikutip dari channel Youtube Dunia Sahabat Karet.
1. Ketahui harga karet dunia pada hari tersebut
Petani bisa mendapatkan harga karet dunia ini dengan cara mengunjungi langsung bursa perdagangan misalnya Singapore Commodities (Sicom) SGX, idtraidingeconomics atau mengakses situs-situs yang memuat informasi harga karet dunia.
2. Jika harga karet dunia hari tersebut sudah didapat maka langkah selanjutnya adalah mengetahui biaya produksi bahan olahan karet (bokar) per kilogram di pabrik tersebut.
Rata-rata di biaya produksi bokar di pabrik di Indonesia Rp 3.000 per kilogram meskipun ada beberapa pabrik yang menerapkan harga produksi di bawah angka tersebut.
3. Langkah selanjutnya adalah mengurangi harga karet dunia untuk kadar karet kering dengan harga produksi sehingga didapat harga notering atau harga dasar karet kering.
4.Langkah berikutnya yakni mengalikan kadar kering bokar tersebut sesuai perhitungan pabrik dengan harga dasar notering.
Penentuan kadar kering bokar ini sendiri didasarkan hasil uji pabrik terhadap sampel atau contoh karet basah petani.
5. Hasil yang didapat dari perkalian kadar kering bokar dengan notering inilah yang menjadi dasar perhitungan harga getah karet di pabrik.
Baca juga: Harga Karet Palembang: Harga Karet Sumsel Akhir Pekan Naik Tipis, KKK 100 Persen Rp 20.309 per Kg
Contoh:
Harga karet dunia di bursa perdagangan Sicom SGX, Jumat 30 September 2022 Rp 133,7 sen AS atau Rp 20.346 per Kg
Biaya produksi pabrik karet Rp 3.000 per kg
Harga notering = Harga karet dunia - biaya produksi = Rp 20.346-Rp 3.000 = Rp 17.346
Jadi harga hotering atau harga dasar karet kering di pabrik tersebut Rp 17.346 per kg
Pemeriksaan hasil uji sampel kadar kering bokar dari petani 50 persen. Didapat harga per kilogram karet adalah 50 persen dari Rp 17.346 = Rp 8.673
Artinya harga karet di pabrik pada hari itu untuk kadar kering 50 persen adalah Rp 8.673 per kilogram.
Jika petani atau toke karet pada hari itu membawa hasil karet satu ton atau 1.000 kilogram karet ke pabrik maka pabrik akan membeli harga karet tersebut seharga Rp 8.673.000.
Baca berita lainnya langsung dari google news