Berita Banyuasin
Dua Kakak Adik Warga Banyuasin Sakit Kulit Langka, Tak Bisa Kena Sinar Matahari
Dua kakak adik warga Banyuasin bernama Welly Andika (38) dan Tri Wahyudi (29) menderita penyakit kulit langka, keduanya tidak bisa kena sinar matahari
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
Lambat laun, penyakit kedua anaknya kian parah. Seluruh kulit menjadi seperti melepuh dan menghitam. Parahnya lagi, kondisi anak pertamanya mulai mengkhawatirkan.
"Kalau yang anak tertua ini, sudah enam kali kemoterapi dan belasan kali laser. Berobat kesana kemari, tetapi tidak ada hasil. Kalau yang nomor tiga, pernah dioperasi bagian mulutnya. Tetapi, untuk kulit masih tetap sama seperti kakaknya, tidak bisa kena sinar matahari," ungkapnya lirih.
Sambil menyeka air matanya, Winarwi merasa sedih melihat kondisi kedua anak lelakinya. Hingga akhirnya, ia menyerah karena keterbatasan biasanya untuk kembali membawa kedua anaknya untuk berobat.
Saat ini, keduanya hanya bisandirawat di rumah. Karena memang, keterbatasan biaya untuk kembali melanjutkan pengobatan. Hal ini, karena suaminya yang dulu bekerja sudah lama tidak lagi bekerja.
"Kalau anak perempuan saya, tidak mengalami seperti ini, hanya anak laki-laki saja. Sekarang, yang kerja hanya yang perempuan dan dia yang jadi tulang punggung keluarga," katanya sambil kembali berurai air mata.
Winarwi tidak muluk-muluk. Ia hanya berharap, ada bantuan dari pemerintah agar kedua anak lelakinya tersebut, bisa mendapatkan pengobatan dan bisa sembuh.
Winarwi berharap, pemerintah bisa kembali melanjutkan pengobatan kedua anaknya. Karena, ia mengungkapkan bila saat ini tidak bisa lagi untuk dilakukan pengobatan karena kondisi perekonomian.
"Kepada pemerintah baik itu pak bupati, atau pak gubernur, tolong anak saya. Kalau bisa sembuh dan bisa hidup normal, kami tidak ada biaya lagi. Jadi selama ini, sebisanya untuk mengobati kedua anak saya ini," kata Winarwi sambil kembali menyeka air matanya.
Sedangkan, Sekcam Sembawa Putra menuturkan bila pihaknya beberapa hari lalu memang sudah mendapat informasi ada warga yang mengidap penyakit kulit.
"Sementara, kami hanya hisaembanti memberikan sembako dan uang alakadarnya untuk membantu kebutuhan sehari-hari. Kami masih berkoordinasi, terutama dengan dinas kesehatan untuk langkah pengobatan," katanya.
Baca berita lainnya langsung dari google news