Harga Karet Palembang
Harga Karet di Sumsel Awal Pekan Turun, Akhir Oktober 2022 KKK 100 Persen Rp 19.259 per Kg
Harga karet di Sumsel awal pekan kembali turun, akhir Oktober 2022 kadar kareng kering (KKK) 100 persen Rp 19.250 per kg.
Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga karet di Sumsel awal pekan kembali turun, akhir Oktober 2022 KKK 100 Persen Rp 19.259 per Kg
Harga karet di Sumsel turun untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen awal pekan kembali turun dibanding harga akhir pekan kemarin.
Turunnya harga karet di Sumsel awal pekan ini karena memang harga karet dunia naik tipis namun nilai rupiah menguat terhadap dollar sehingga hasil akhir perhitungannya harga karet tetap masih lebih rendah.
Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet awal pekan ini KKK 100 persen pada 24 Oktober dibandrol Rp 19.259 atau turun Rp 117 dibanding harga akhir pekan lalu 21 Oktober dibandrol Rp 19.376.
Turunnya harga KKK 100 persen juga diikuti turunnya juga harga karet kualitas lainnya mulai dari 40-90 persen.
Harga KKK 90 persen dibandrol Rp 17.333 per kg, KKK 80 persen dibandrol harga Rp 15.407 per kg.
Sedangkan untuk KKK 70 persen dibandrol Rp 13.481 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 11.555 per kg, KKK 50 persen diharga Rp 9.629 per kg, dan KKK 40 persen diharga Rp 7.703 per kg.
Baca juga: Harga Karet di Lubuklinggau Awal Pekan Naik, Toke Beli Karet Harian Rp 7.000 per Kg
Menurut Mirza secara keseluruhan, ada enam faktor yang mempengaruhi harga karet di pasar internasional. Yaitu, nilai tukar mata uang regional terhadap dolar AS. Apabila penguatan kurs dolar AS menjatuhkan nilai tukar mata uang lain, maka akan berpengaruh terhadap harga karet.
Lalu, penggunaan karet sintetis sebagai competitor karet alam, suplay dan demand karet di pasar karet internasional, perkembangan industri otomotif dan ban. Kemudian faktor cuaca dan hama penyakit.
Cara Menghitung Harga Getah Karet
Cara menghitung harga getah karet di pabrik berdasar harga karet dunia, perlu dan penting untuk diketahui petani.
Jika petani mengetahui cara menghitung harga getah karet di pabrik maka mereka akan memperkirakan penghasilan yang akan didapatkan saat panen.
Selain itu cara menghitung harga getah karet di pabrik ini juga penting diketahui agar mereka juga bisa memiliki posisi tawar terhadap toke atau pengepul karet.Berikut ini cara menghitung harga getah karet di pabrik berdasar harga karet dunia dikutip dari channel Youtube Dunia Sahabat Karet.
1. Ketahui harga karet dunia pada hari tersebut
Petani bisa mendapatkan harga karet dunia ini dengan cara mengunjungi langsung bursa perdagangan misalnya Singapore Commodities (Sicom) SGX, idtraidingeconomics atau mengakses situs-situs yang memuat informasi harga karet dunia.
2. Jika harga karet dunia hari tersebut sudah didapat maka langkah selanjutnya adalah mengetahui biaya produksi bahan olahan karet (bokar) per kilogram di pabrik tersebut.
Rata-rata di biaya produksi bokar di pabrik di Indonesia Rp 3.000 per kilogram meskipun ada beberapa pabrik yang menerapkan harga produksi di bawah angka tersebut.
3. Langkah selanjutnya adalah mengurangi harga karet dunia untuk kadar karet kering dengan harga produksi sehingga didapat harga notering atau harga dasar karet kering.
4.Langkah berikutnya yakni mengalikan kadar kering bokar tersebut sesuai perhitungan pabrik dengan harga dasar notering.
Penentuan kadar kering bokar ini sendiri didasarkan hasil uji pabrik terhadap sampel atau contoh karet basah petani.
5. Hasil yang didapat dari perkalian kadar kering bokar dengan notering inilah yang menjadi dasar perhitungan harga getah karet di pabrik.
Contoh:
Harga karet dunia di bursa perdagangan Sicom SGX, Jumat 30 September 2022 Rp 133,7 sen AS atau Rp 20.346 per Kg
Biaya produksi pabrik karet Rp 3.000 per kg
Harga notering = Harga karet dunia - biaya produksi = Rp 20.346-Rp 3.000 = Rp 17.346
Jadi harga hotering atau harga dasar karet kering di pabrik tersebut Rp 17.346 per kg
Pemeriksaan hasil uji sampel kadar kering bokar dari petani 50 persen. Didapat harga per kilogram karet adalah 50 persen dari Rp 17.346 = Rp 8.673
Artinya harga karet di pabrik pada hari itu untuk kadar kering 50 persen adalah Rp 8.673 per kilogram.
Jika petani atau toke karet pada hari itu membawa hasil karet satu ton atau 1.000 kilogram karet ke pabrik maka pabrik akan membeli harga karet tersebut seharga Rp 8.673.000.
Baca berita lainnya langsung dari google news