Berita Pilpres 2024
Pemilu 2024 : Melihat Kandidat Cawapres 2024, Dari Puan, AHY, Erick Thohir Hingga Andika Perkasa
NEW INDONESIA Research & Consulting menggelar survei untuk mengukur sejumlah nama yang diprediksi bakal memperebutkan tiket cawapres.
TRIBUNSUMSEL.COM - Isu panas menjelang Pemilu 2024 sudah mulai terasa.
Salah satu yang terasa jelang Pemilu 2024 ini ialah soal Cawapres di Pilpres 2024.
Sejumlah nama terus disebut untuk maju sebagai Cawapres di Pilpres 2024.
Bursa calon wakil presiden mulai marak selain Capres 2024.
Sejumlah nama tokoh pun mulai muncul untuk dipasangkan dengan calon presiden pada Pilpres 2024.
NEW INDONESIA Research & Consulting menggelar survei untuk mengukur sejumlah nama yang diprediksi bakal memperebutkan tiket cawapres.
Hasilnya, Puan Maharani unggul dengan elektabilitas mencapai 27,7 persen.
Pada urutan berikutnya, Agus Harimurti Yudhoyono (15,3 persen) yang ditempel ketat oleh Andika Perkasa (14,7 persen).
Nama-nama lain didominasi oleh para tokoh yang kerap malang-melintang dalam bursa capres.
Termasuk, Yenny Wahid yang merupakan puteri mendiang Gus Dur turut masuk sebagai cawapres pilihan publik, dengan elektabilitas sebesar 2,0 persen.
“Sejumlah nama berebut tiket cawapres, dari Puan, AHY, Andika, hingga Yenny Wahid,” ungkap Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam keterangan tertulis pada Sabtu (22/10).
Andreas mengungkapkan unggulnya Puan dalam bursa cawapres berkebalikan dengan Ganjar yang didukung publik sebagai capres.
“Publik berharap Ganjar yang bakal didukung PDIP sebagai capres, sedangkan Puan lebih tepat sebagai cawapres,” tutur Andreas.
Artinya, jika PDIP maju sendirian tanpa koalisi, pasangan Ganjar-Puan bisa diduetkan.
“Baik relawan Ganjar maupun elite PDIP bisa kembali bersatu, untuk memenangkan keduanya, sama-sama dengan bendera PDIP,” kata Andreas.
Baca juga: Pemilu 2024 : Giliran Ridwan Kamil yang Kini Mengaku Siap Maju Sebagai Capres di Pilpres 2024
Baca juga: Pemilu 2024 : Reaksi Tak Biasa PDIP Usai Ganjar Pranowo Ngaku Siap Maju Jadi Capres di Pilpres 2024
Begitu pula dengan Airlangga Hartarto, yang memiliki elektabilitas rendah dalam bursa capres, tetapi relatif tinggi pada bursa cawapres, mencapai 6,3 persen.
“Airlangga bisa menjadi pasangan Ganjar yang didukung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB),” kata Andreas.
Airlangga masih harus bersaing dengan Erick Thohir, yang juga memiliki elektabilitas cukup tinggi sebagai cawapres, sebesar 8,0 persen.
“Posisi keduanya relatif imbang, tetapi Airlangga memiliki peluang yang kuat karena mengetuai Golkar, pemimpin poros KIB,” imbuh Andreas.
Di kubu Anies, yang sementara ini baru resmi didukung Nasdem, upaya untuk membentuk koalisi bersama Demokrat dan PKS masih terganjal sosok cawapres. AHY bersaing ketat dengan Andika, selain itu ada pula nama Khofifah Indar Parawansa (5,6 persen).
Nama-nama lain adalah Sandiaga Uno (3,3 persen) dan Ridwan Kamil (2,8 persen). “Tanpa dukungan kuat partai politik, nama Sandi dan RK belum cukup moncer baik sebagai capres maupun cawapres,” ujar Andreas.
Lalu ada Yenny Wahid, yang mengungguli Susi Pudjiastuti (1,3 persen) dan Muhaimin Iskandar (1,0 persen). “Munculnya Yenny di bursa cawapres bisa mengancam Muhaimin yang selama ini mengklaim dukungan kuat Nahdlatul Ulama (NU),” imbuh Andreas.
Praktis ada tiga tokoh kuat NU yang berebut tiket cawapres, yaitu Muhaimin, Khofifah, dan Yenny.
Sejauh ini baru Muhaimin yang digadang-gadang berpasangan dengan Prabowo, didukung oleh koalisi Gerindra-PKB.
“Tetapi di sisi Prabowo dan Gerindra, opsi cawapres Khofifah menjadi pertimbangan, demi meraih dukungan di Jawa Timur,” pungkas Andreas.
Sedangkan Yenny didukung oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI), berpasangan dengan Ganjar.
Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 11-17 Oktober 2022 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com