Berita Palembang
Jangan Panik, Dinkes Sumsel Temukan 2 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Asal Palembang dan Lahat
Jangan panik, kasus gagal ginjal akut pada anak terus meningkat. Dinas Kesehatan Sumsel temukan dua kasus gagal ginjal akut pada anak.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jangan panik, kasus gagal ginjal akut pada anak terus meningkat dan diimbau warga senantiasa menerapkan pola hidup sehat.
Dinas Kesehatan Sumsel temukan dua kasus gagal ginjal akut pada anak.
Dari dua kasus gagal ginjal akut pada anak, satu orang diinformasikan asal Palembang dan satu orang lagi dari Lahat.
"Total ada tiga, duanya asal Sumsel satunya dari Jambi tapi dirujuk ke RSMH Palembang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dr Trisnawarman saat diwawancarai di Kantor Dinkes Sumsel, Kamis (20/10/2022).
Dokter Tris menjelaskan, satu anak usia 4,8 tahun asal Palembang dengan keluhan batuk, demam, muntah-muntah, sakit perut dan sempat dibawa ke rumah sakit Pelabuhan.
Karena belum ada perbaikan maka dirujuk ke RSMH Palembang pada 27 September 2022 dan meninggal pada 3 Oktober 2022.
Baca juga: Cara Membuat Obat Herbal Penurun Panas, Resep Dokter LKTM Palembang, Alternatif Obat Sirup Dilarang
Sedangkan RSMH Palembang baru melaporkan pada 19 Oktober 2022. Lalu untuk yang dari Jambi dirujuk ke RSMH Palembang juga sudah meninggal.
Namun untuk yang dari Jambi datanya tidak masuk Sumsel.
"Kemudian yang satunya dari Lahat, usia 13 tahun. Yang ini statusnya belum diketahui, karena baru tadi. Jadi di Sumsel baru ada dua kasus yang diduga gagal ginjal akut," ungkapnya
Masih kata Dokter Tris, tapi masih diperiksa lebih lanjut untuk memastikannya dan menyimpulkan penyebabnya. Gagal ginjal akut ini
bukan penyakit menular.
"Untuk langkah yang akan dilakukan, kita akan segera mengadakan rapat dan akan mengundang stakeholder untuk merumuskan mitigasi selanjutnya," ungkapnya.

Dokter Tris mengimbau, kepada masyarakat diimbau jangan panik. Adanya ratusan kasus di Indonesia itu dari bulan Januari sampai sekarang. Memang akhir - akhir ini ada peningkatan kasus.
"Untuk itu imbaunya kepada masyarakat terapakan pola hidup bersih dan sehat. Jangan makan makanan yang tidak sehat, jaga anak supaya tidak obesitas, karena akan mudah terpapar penyakit," ungkapnya
Lalu, hindari juga makanan yang berlemak dan kolesterol tinggi untuk anak-anak, karena ini lebih sering terjadi pada anak usia 1-18 tahun.
"Untuk terkait obat-obatan sesuai imbaun dari Kemenkes, untuk jenis sirup jangan dipakai dulu dan jangan diperjual belikan dulu, sembari nunggu hasil resminya," katanya
Dokter Tris menyarankan, kalau demam bisa gunakan obat tablet, bisa juga obat yang melalui dubur atau injeksi dan tidak yang berhubungan dengan sirup.
"Hindari dulu obat-obatan yang berkaitan dengan sirup. Minum obat sesuai resep dokter dan jangan sembarang membeli obat tanpa resep," pesannya.
Baca berita lainnya langsung dari gogle news