Berita Pagaralam

Siasati Harga Cabai Turun, Petani di Pagaralam Pilih Jual Online, Ini Alasannya

Harga Cabai di Kota Pagar Alam kembali turun memasuk mendekati penghujung Oktober 2022. Petani di Pagaralam Pilih Jual Online

SRIPOKU/WAWAN
Harga Cabe di Kota Pagar Alam kembali turun, Banyak petani terpaksa jual secara online dan COD. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Harga Cabai di Kota Pagar Alam kembali turun memasuk mendekati penghujung Oktober 2022.

Sebelumnya harga cabai merah diangka Rp55.000 sampai Rp60.000 perkilogram.

Penyebab harga cabai turun diduga akibat banyaknya petani yang masuk massa panen.

Hal ini membuat Cabe dipasaran banjir, belum lagi jika ada Cabe dari daerah luar Pagar Alam yang masuk ke pasar tradisional Pagar Alam.

Nopta (41) salah satu petani Cabai di Pagar Alam mengatakan, dirinya terpaksa harus jual secara online hasil panen Cabai miliknya.

Pasalnya jika dijual dipasar maka harganya akan semakin murah.

"Kalau kita jual sendiri baik itu secara langsung ketetangga atau secara online kita bisa jual dengan harga Rp35 ribu hingga Rp40 ribu perkilogram. Tapi jika kita jual ke tengkulak atau tauke Cabe pasti harga lebih murah," ujarnya.

Dikatakannya, meskipun harus menjual sendiri hasil panen Cabe miliknya, hal itu dinilai lebih baik dan bisa mendapat untung cukup tinggi jika harus menjual dipasar.

"Selisih jual sendiri dengan jual ke Tekulak cukup jauh pak bisa antara Rp5 ribu sampai Rp10 perkilogram. Jadi lebih baik kita jual saja sendiri," katanya.

Baca juga: Pencarian Fahrudin yang Hanyut di Sungai Endikat Pagaralam, Tim Naik Perahu Karet

Lain halnya dengan Firman (49) petani Cabe Pagar Alam lainnya yang masih tetap menjual ke Tengkulak atau ke pasar langsung.

Pasalnya dengan harga dibawah Rp30.000 perkilogram petani masih mendapat untung meskipun tidak besar.

"Dengan harga saat ini kita masih dapat untung dek. Harga Cabe ini yang penting jangan dibawah Rp10 ribu perkilogram. Jika dibawah harga itu maka kami petani pasti merugi pasalnya biaya perawatan tanaman Cabe ini dari mulai pembibitan sampai panen itu sekitar Rp7 ribu hingga Rp10 ribu perbatang," jelasnya (SP/WAWAN)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved