Harga Karet Palembang

Harga Karet Palembang: Akhir Pekan Harga Karet Sumsel Turun Tipis, Terpengaruh Rupiah Melemah

Harga karet Palembang, akhir pekan harga karet Sumsel KKK 100 persen hingga 40 persen turun pengaruh rupiah melemah.

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Harga karet Palembang, akhir pekan harga karet Sumsel KKK 100 persen hingga 40 persen turun pengaruh rupiah melemah. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga karet Palembang, akhir pekan harga karet di Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen kembali turun dibanding harga kemarin.

Turunnya harga karet Palembang, harga karet Sumsel ini karena harga karet turun yang juga dibarengi dengan melemahnya nilai tukar rupiah.

"Indikasi harga karet hari ini turun Rp 20 per kg dibandingkan indikasi karet hari Kamis (13/10/2022) untuk KKK 100 persen," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Sumsel, Achmad Mirza, Jumat (14/10/2022).

Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen pada 14 Oktober dibandrol Rp 19.864 per kg atau turun Rp 20 dibanding harga Kamis (13/10/2022) yang dibandrol Rp 19.884 per kg.

Baca juga: Wawancara Eksklusif Tribun Sumsel dengan Bupati Banyuasin Askolani: Pergi Pagi Pulang Malam (1)

Turunnya harga KKK 100 persen juga diikuti turunnya juga harga karet kualitas lainnya mulai dari 40-90 persen.

Harga KKK 90 persen dibandrol Rp 17.877 per kg, KKK 80 persen dibandrol harga Rp 15.891 per kg.

Sedangkan untuk KKK 70 persen dibandrol Rp 13.904 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 11.918 per kg, KKK 50 persen diharga Rp 9.932 per kg, dan KKK 40 persen diharga Rp 7.945 per kg.

Menurut Mirza secara keseluruhan, ada enam faktor yang mempengaruhi harga karet di pasar internasional. Yaitu, nilai tukar mata uang regional terhadap dolar AS. Apabila penguatan kurs dolar AS menjatuhkan nilai tukar mata uang lain, maka akan berpengaruh terhadap harga karet.

Lalu, penggunaan karet sintetis sebagai competitor karet alam, suplay dan demand karet di pasar karet internasional, perkembangan industri otomotif dan ban. Kemudian faktor cuaca dan hama penyakit.

Waktu Menyadap Karet yang Baik

Untuk mendapatkan hasil getah karet yang lebih maksimal, diimbau para petani mengetahui waktu menyadap karet yang baik.

Hasil getah karet yang lebih maksimal dengan kadar air yang rendah juga akan berpengaruh pada harga karet.

"Perbedaan waktu menyadap karet antara pagi, siang, dan sore hari, sedikit banyak akan mempengaruhi kuantitas getah yang dihasilkan," kata Kepala Bidang Penyuluhan Pengolahan dan Pemasaran Disbunnak OKI, Zulkarnain saat berbincang tentang harga karet Palembang beberapa waktu lalu.

Waktu yang baik untuk menyadap karet yaitu pagi hari sekitar pukul 05.00 - 06.00 waktu daerah masing-masing.

Dikarenakan turgor (dinding sel pohon karet) dalam tekanan yang tinggi. 

"Semakin tinggi tekanan maka semakin banyak pula lateks (getah karet) yang dihasilkan. Jadi bagus pagi dibandingkan dengan waktu penyadapan saat siang ataupun sore hari," ujarnya.

Tips Pohon Karet Tidak Mudah Tumbang

Selain itu pengepul sekaligus pemilik kebun karet di Kecamatan Pendopo ini juga berbagi tips untuk menjaga agar pohon karet tidak mudah rebah atau tumbang.

Menurutnya salah satu masalah yang acap kali dihadapi pemilik kebun karet yakni adanya rayap pada bagian bawah pohon yang menyebabkan berkurangnya kekuatan akar pohon karet.

"Kalau tanah bagian bawah pohon karet dihinggapi rayap akarnya menjadi lemah lalu akar tersebut keluar dan menyebabkan pohon karet mudah rebah," jelasnya.

Ia juga menyarankan jika pada bagian bawah pohon karet sudah mulai dihinggapi rayap atau semut bisa diberikan racun anti semut bubuk untuk mengusirnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved