Berita Pilpres 2024

Pemilu 2024 : Penjelasan NasDem Usai Anies Baswedan Disebut Tak Mau Jadi Capres Jika Ada Prabowo

Untuk itu, NasDem memberi penjelasan usai Anies Baswedan disebut tak mau menjadi capres di Pilpres 2024 jelang Pemilu 2024 mendatang.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Pemilu 2024 : Penjelasan NasDem Usai Anies Baswedan Disebut Tak Mau Jadi Capres Jika Ada Prabowo 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pada Pemilu 2024 mendatang, NasDem resmi mengusung Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.

Namun, ada isu yang menarik jelang Pemilu 2024. Anies Baswedan disebut tak mau maju sebagai capres andai Prabowo Subianto maju sebagai calon.

Untuk itu, NasDem memberi penjelasan usai Anies Baswedan disebut tak mau menjadi capres di Pilpres 2024 jelang Pemilu 2024 mendatang.

Politikus senior NasDem Zulfan Lindan merespons viralnya pernyataan Anies Baswedan yang mengaku tak akan maju dalam kontestasi pilpres apabila Prabowo Subianto jadi capres.

Zulfan mengatakan pernyataan Gubernur DKI Jakarta itu disampaikan dalam konteks pilpres 2019.

Karenanya, Zulfan menegaskan pilpres 2024 lain lagi ceritanya sehingga tak masalah jika Anies maju capres.

"Itu masalah bicara 2019 atau bicara 2024? Itu kan bicara 2019. Waktu itu Anies juga diminta sebagai capres, tapi dia menolak. 2024 lagi kan ceritanya lain lagi," kata Zulfan di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).

Zulfan meminta kepada semua pihak melihat kapan Anies membicarakan hal tersebut agar tak dipelintir.

"Jadi saya kira harus dilihat periodenya kapan itu bicaranya. Ini kan masalahnya kalau di medsos itu yang lama juga bisa muncul seolah-olah baru kemarin. Padahal sudah lama sekali," ujarnya.

Sebelumnya, video pernyataan Anies yang mengaku tak maju dalam kontestasi pilpres jika ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali viral di media sosial.

Momen itu diketahui saat mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tersebut tengah diwawancarai Najwa Shihab pada 2019.

Dalam video itu, Anies menegaskan dirinya tak akan maju menjadi capres karena sudah berkomitmen dengan Prabowo.

"Jangan harap saya menyatakan bersedia, apalagi menjadi poros ke-3. Tidak mungkin," ucap Anies dalam video itu.

"Dan itu komitmen saya dengan Prabowo (agar tak maju jadi capres)," sambung Anies.

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. ((TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN))

Baca juga: Pemilu 2024 : Rocky Gerung Sebut Anies Sebagai Pemimpin Berbeda, Ganjar dan Prabowo Penerus Jokowi

Baca juga: Pemilu 2024 : NasDem Persilahkan Kader yang Tak Setuju Anies Baswedan di Pilpres 2024 Untuk Keluar

Sebelumnya, NasDem telah bersikap tegas kepada para kadernya usai mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Bahkan, NasDem sudah memberi ultimatum tegas kepada kadernya yang tak setuju dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

NasDem mempersilahkan kadernya yang tak setuju dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang untuk keluar.

Seperti diketahui, politikus senior NasDem Zulfan Lindan mempersilahkan kadernya keluar dari partainya jika tak menyetujui atas dideklarasinya Anies Baswedan sebagai capres 2024.

"Yang tidak setuju dengan Anies silakan saja keluar, tapi yang dukung Anies juga banyak," kata Zulfan dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).

Zulfan mengatakan sebelum deklarasi Anies ada dua kader NasDem yang mundur lalu bergabung ke Perindo.

"Soal NasDem keluar masuk itu biasa lah. Kita lihat dua bulan sebelum kita deklarasikan Anies juga ada dua wali kota yang mundur, masuk ke Perindo misalnya," ujarnya.

Terkait Andreas Acui Simanjaya dari Kalimantan Barat dan Niluh Djelantik yang baru saja mundur, Zulfan menganggapnya biasa saja.

"Yang keluar sekarang ada dua, dari bali kemudian Kalimantan. Itu buat kita biasa saja, tidak ada riuh di dalam," ungkapnya.

Lebih lanjut, Zulfan menuturkan saat ini pihaknya fokus untuk memenangkan Gubernur DKI Jakarta itu pada pilpres 2024.

"NasDem sudah mengumumkan Anies sebagai capres ya harus kerja konsisten untuk bagaimana menjelaskan kepada masyarakat dan kita harus menang," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres partainya.

Paloh mengatakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu merupakan terbaik dari yang terbaik.

"Inilah mengapa akhirnya NasDem memilih sosok Anies Baswedan. Kami mempunyai keyakinan-keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro, sejalan dengan apa yg kami yakini," kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Paloh meyakini Indonesia menjadi negara yang bermartabat jika Anies terpilih menjadi Presiden RI.

"Kami ingin menitipkan perjalanan bangsa ini ke depan bangsa ke depan, insya Allah jika saudara Anies Rasyid Baswedan terpilih jadi presiden nanti, pimpinlah bangsa ini jadi bangsa yang lebih bermartabat, bangsa yang mampu membentuk karakter daripada bangsa ini sejatinya," ujarnya.

 

 

Sebagia artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved