Harga Sawit Palembang

Harga Sawit Palembang: BBM Naik Harga Sawit Rp 1.000 per Kg, Begini Nasib Petani Sawit di Sumsel

Harga sawit Palembang, harga BBM naik harga sawit di bawah Rp 1.000 per kg, begini nasib yang dialami petani sawit di Sumsel.

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Harga sawit Palembang, harga BBM naik harga sawit di bawah Rp 1.000 per kg, begini nasib yang dialami petani sawit di Sumsel. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga sawit Palembang, harga BBM naikbegini nasib petani sawit swadaya yang  makin tertekan.

Petani sawit mengeluh semakin terpuruk karena harga sawit belum membaik namun biaya operasional yang dikeluarkan semakin besar karena dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik September lalu.

Wakil Apkasindo Sumsel M Yunus mengatakan harga sawit di tingkatan petani khususnya petani swadaya belum membaik bahkan ada yang di bawah Rp 1.000 per kg.

Biaya operasional semakin besar karena memang lokasi kebun sawit rata-rata jauh ke pelosok sehingga membutuhkan BBM yang lebih banyak untuk mengangkut sawit.

Naiknya biaya operasional ini mau tidak mau harus ditanggung oleh petani.

Bagi petani plasma terdampak namun tidak terlalu besar karena harga jual sawit masih bagus sebab berdasarkan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.

Baca juga: Kurs Dolar Hari Ini 15.301 Rupiah, Harga Karet Dunia Awal Pekan Dibuka 134,6 Sen AS per Kg,Tren Naik

Bagi petani swadaya, biaya operasional semakin memberatkan karena harga jual sawit petani swadaya lebih kecil dibanding harga yang ditetapkan oleh pemerintah karena belum memiliki kemitraan.

"Otomatis biaya operasional ditanggung petani sehingga semakin membengkak sedangkan masih sama belum terlalu bergerak naik," kata Yunus, Senin (3/10/2022).

Sementara itu harga Tanda Buah Segar (TBS) sawit periode II September 16-30 September 2022 turun dibanding harga periode I.

Sawit produksi pekebun Sumatera Selatan masa tanam 10-20 tahun harga ketetapannya sekarang dari tanggal 16-30 September 2022 menjadi Rp 2.375.11 indeks K 90.84 meskipun turun dari periode yang lalu Rp 2.418.48 selisih (43.37).

Meski harga yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan di atas Rp 2 ribu namu faktanya harga di TBS di tingkat petani swadaya masih dibawah dua ribu bahkan di bawah seribu rupiah.

Inilah upaya Apkasindo untuk mendongkrak agar kesejahteraan petani terkerek sehingga harga semakin bagus sehingga kesejahteraan naik.

Harga Sawit September 2022 di Sumsel

Harga sawit September 2022 Periode 2 di Sumsel, harga TBS sawit dilansir dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan. Penetapan harga sawit berikutnya akan dilakukan pada 10 Oktober 2022. 

Tanaman usia 3 tahun Rp 2.063,78
Usia 4 tahun Rp 2.118,99
Usia 5 tahun Rp 2.169,39
Usia 6 tahun Rp 2.214,01
Usia 7 tahun Rp 2.254,01
Usia 8 tahun Rp 2.290,35
Usia 9 tahun Rp 2.321,12
Usia 10 - 20 tahun Rp 2.375,11
Usia 21 tahun Rp 2.342,99
Usia 22 tahun Rp Rp 2.315,88
Usia 23 tahun Rp 2.283,78
Usia 24 tahun Rp 2.247,25
Usia 25 tahun Rp 2.158,76

Harga CPO Rp 10.562,01
Harga inti Rp 6.383,70
Indeks K 90,84 persen.

Cara Mencegah Penyakit Akar Busuk Sawit

Petani kelapa sawit jangan pernah sesumbar bahwa tanamannya tidak mungkin diserang penyakit.

Pasalnya, tanaman sawit ternyata bisa terserang beberapa jenis penyakit yang tidak bisa dianggap remeh.

Pada umumnya, penyakit kelapa sawit bisa menyerang pada seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, hingga pucuk tanaman.

"Misalnya pada bagian akar, biasanya ada penyakit yang menyebabkan akar sawit menjadi busuk," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Ade Meiri Siswani, Jumat (2/9/2022).

Ia menjelaskan, penyakit akar busuk disebabkan oleh cendawan atau jamur.

Cendawan menyerang sistem perakaran tanaman sawit yang berada dalam tanah.

Akibatnya tanaman sawit mengalami pertumbuhan yang tidak normal dan lama-lama bisa mati.

"Kalau akar tanaman sawitnya terinfeksi, membusuk, rusak, tentu fungsi akar sebagai penyerap nutrisi dan air otomatis terhenti," katanya.

Ade mengungkapkan, gejala yang terlihat pada tanaman yang terinfeksi penyakit tersebut biasanya pertumbuhannya tidak normal.

Tanaman sawit menjadi kerdil, lemah, hingga daunnya berubah warna dari hijau menjadi kuning.

"Penyakit ini bisa menyerang mulai dari pembibitan, tanaman muda, sampai dewasa," katanya.

Ade menambahkan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh petani untuk mencegah penyakit akar busuk pada tanaman sawit.

Pertama, dengan melakukan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan prosedur budidaya yang dianjurkan.

Menurut Ade, langkah yang paling efektif untuk mencegah penyakit akar busuk sebaiknya dilakukan sejak pemilihan bibit dan persemaian.

"Pemilihan benih sebaiknya menggunakan dari varietas bersertifikat yang sudah teruji kualitasnya," katanya.

Kedua, lanjut Ade, dalam proses penyemaian dianjurkan menggunakan media semai yang baik dan tidak terinfeksi jamur.

Untuk mencegah perkembangbiakan jamur caranya dengan mengkondisikan media semai pada pH yang ideal.

"Lakukanlah penyemaian dengan baik dan benar, medianya, pH-nya juga perhatian, harus ideal, agar bibit sehat dan kuat," katanya.

Selain itu, kata Ade, selama pembibitan dianjurkan memasang naungan pada bibit terutama di musim kemarau.

Begitu pula dalam pemberian air mesti cukup dan tidak berlebihan.

"Jangan lupa juga mengaplikasikan fungisida sejak dini untuk pencegahan penyakit akar busuk," ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved