Berita Nasional
Denny Siregar Komentari Duka Arema FC Pasca Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Ratusan Meninggal
Influenser Denny Siregar ikut berkomentar atas kejadian duka laga Arema FC Vs Persebaya FC ang memakan korban 127 orang.
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM-Laga sepakbola Arema FC vs Persebaya FC membawa duka mendalam.
Setelah terjadi kerusuhan masal di Stadion Kanjuruhan,Kepanjeng Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam.
Ada sekitar 127 orang meninggal dunia karena kerusuhan tersebut.
Sampai-sampai polisi juga jadi korban karena kerusuhan tersebut.
Baca juga: Kumpulan Aplikasi Penghasil Uang Tercepat 2022, Lebih Mudah Dapat Cuan Rp 50 Ribu Perhari
Ditambah lagi suasana stadium polisi menembakan gas air mata.
Influenser Denny Siregar ikut berkomentar atas kejadian duka laga Arema FC Vs Persebaya FC ang memakan korban 127 orang,dilansir Twitter Denny Siregar, Selasa(3/10/2022).
"127 orang, gile banyak banget, rest ini peace," tulisnya.
Apalagi kematian para supporter tersebut membuat media barat memberitakan.
Sepakbola indonesia pun tercoreng dengan adanya kejadian tersebut.
Baca juga: Hasil Indonesia vs China Taipei di Piala Asia Futsal 2022 Garuda ke Perempat Final Usai Menang Telak
Sebelumnya, Kerusuhan terjadi saat pertandingan Liga 1 antara Arema Vs Persebaya pada Sabtu, (1/10/2022) malam
Ratusan orang tewas dalam kerusuhan Arema Vs Persebaya tersebut
Tembakan gas air mata dilepaskan oleh aparat kepolisian untuk menghalau ribuan fans yang masuk ke dalam lapangan.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menyebut cara persuasif sudah dilakukan namun tidak berhasil.
Saat berebut menuju pintu 10 dan 12 terjadi penumpukan dan terjadilan tragedi ratusan orang meninggal.
Ada sekitar 127 orang meninggal dunia atas tragedi tersebut.
Najwa Shihab ikut berkomentar atas tragedi tersebut,dilansir instagram najwashihab, Minggu(2/10/2022).
"Satu nyawa pun sudah terlalu banyak, sudah amat sangat banyak. APALAGI INI," tulisnya.
Baca juga: Cara Bupati Muratara Perjuangkan Honorer K2 Diangkat Jadi PPPK Tanpa Tes
Evaluasi bagi Najwa Shihab hanyalah sebuah klise.
"Evaluasi, evaluasi, evaluasi. Klise? Jelas klise kalau evaluasinya cuma di permukaan," tulisnya.
"Lalu berlanjut seperti sedia kala, seakan semuanya baik-baik saja, hanya karena sudah mengeluarkan sanksi, sanksi, dan sanksi," tulisnya.
Najwa Shihab menyayangkan jika hanya ucapan belasungkawa.
"Tidak ada evaluasi jika responsnya hanya menyalahkan dan menghukum mereka yang paling rentan, sama sekali tidak menyentuh mereka yang punya kewenangan, dan berakhir hanya dengan semata ucapan belasungkawa," tulisnya.

Bagi Najwa Shihab tragedi tersebut luar biasa bukan hanya tragedi sepakbola namun tragedi bangsa indonesia.
"Ratusan nyawa yang hilang ini tragedi luar biasa besar. Ini bukan lagi tragedi bagi sepakbola Indonesia, ini sudah tragedi bagi bangsa Indonesia," tulisnya.
"Langkah-langkah luar biasa mutlak dilakukan oleh semua otoritas tertinggi di negeri ini untuk menghukum yang bersalah, merombak yang memang harus dirombak," tulisnya.
Najwa Shihab menilai kalau tidak ada yang bertanggung-jawab.
"Kalimat "ini tanggung jawab BERSAMA" artinya TIDAK ADA yg bertanggung jawab. Menyiratkan keinginan lepas tangan. Jadi mari kita kawal sama-sama. Tragedi ini wajib diusut tuntas," tulisnya.
Tidak lupa Najwa Shihab memberikan ucapan duka untuk korban.
"Duka saya untuk semua korban di Kanjuruhan. Hati dan perasaan saya bersama semua keluarga yang kehilangan," tulisnya.
(*)
Baca berita lainnya di Google News