Kerusuhan Arema Vs Persebaya
Daftar Anggota TGIPF Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Malang, Mahfud MD Ketua ada Kurniawan Dwi Yulianto
Peristiwa kerusuhan Kanjuruhan Malang ini, menyisakan sejumlah duka bagi Indonesia, sehingga pemerintah resmi membentuk TGIPF.
6. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (Mantan Kepala BNPB)
7. Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketua Umum 1 KONI)
8. Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat)
9. Laode M Syarif (Kemitraan/Mantan Wakil Ketua KPK)
10. Kurniawan Dwi Yulianto (Mantan Pemain Tim Nasional Sepakbola)
Ia mengatakan tim tersebut akan bekerja paling lama satu bulan.
Mahfud juga menegaskan tim tersebut juga tidak hanya akan melakukan investigasi terkait aspek hukum, melainkan lebih menyeluruh.
"Bukan sekadar (aspek) tindakan hukum, karena tindakan hukumnya sudah diperintahkan dalam dua atau tiga hari ke depan supaya segera dilakukan penegasan. Tapi ini akan lebih menyeluruh, latar belakang, proses, siapa yang terlibat, dan macam-macam, kaitan-kaitan dengan pihak luar, siapa tahu nanti ketemu," kata Mahfud.

Baca juga: PROFIL Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana yang Dijuluki Crazy Rich Malang, Kini Tengah Berduka
Baca juga: Dilarang FIFA, 18 Polisi Diperiksa Usai Tembakan Gas Air Mata Kerusuhan Kanjuruhan Malang, Nasibnya
Harapan PDIP
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Johan Budi merespon Menkopolhukam Mahfud MD yang menyatakan akan membuat Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Johan mengatakan pemerintah melalui TGIPF tersebut harus menemukan siapa yang salah dalam tragedi Kanjuruhan kemarin.
"Kalau perlu dan ada kesalahan, itu bisa (dipidanakan)," kata Johan dalam konferensi pers fraksi PDIP, di gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2022).
Dari hasil evaluasi tersebut, kata Johan, harus menghasilkan hal yang berkaitan dengan perbaikan terhadap penyelenggaraan kompetisi.
Baik itu kompetisi di liga utama, liga 1, liga 2, dan lain sebagainya.
Sebab, menurutnya, tiket sepak bola tidak bisa ditukar oleh nyawa.
"Saya meminta untuk tidak hanya sekadar mengucapkan evaluasi dan membentuk tim yang kemudian hasilnya tidak jelas," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com