Kerusuhan Arema Vs Persebaya

Ketum PSSI, Mochamad Iriawan Kini Dituntut Mundur Usai Terjadi Kerusuhan Arema FC vs Persebaya

Kini yang terbaru Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dituntut mundur imbas dari insiden tragis usai kerusuhan Arema FC vs Persebaya di Liga 1.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan Kini Dituntut Mundur Usai Terjadi Kerusuhan Arema FC vs Persebaya 

Oleh karena itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya. Kemudian, memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Sementara itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga sudah memutuskan untuk menghentikan Liga 1 2022/2023 selama satu pekan.

Baca juga: Imbas Kerusuhan Arema FC Vs Persebaya, Ketum PSSI Dituntut Mundur, IPW: Seharusnya Malu

Baca juga: Profil AKBP Ferli Hidayat, Kapolres Malang, Disebut Bertanggung Jawab Atas Insiden di Kanjuruhan

Kapolres Malang Dituntut Dicopot

Kerusuhan Arema FC vs Persebaya yang menelan setidaknya 174 korban jiwa tampaknya berbuntut panjang.

Akibat kerusuhan Arema FC vs Persebaya ini, jabatan Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat terancam dicopot.

Pasalnya, AKBP Ferli Hidayat menjadi orang yang paling bertanggung jawab karena penembakan gas air mata saat terjadi kerusuhan Arema FC vs Persebaya.

Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo diminta untuk mencopot jabatan AKBP Ferli Hidayat.

DIketahui, gas air mata diyakini menjadi faktor banyaknya korban berjatuhan di Tragedi Kanjuruhan pasca-laga Arema vs Persebaya pada Sabtu, (1/10/2022) malam WIB.

Hingga artikel ini dibuat, laporan dari Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, menyebutkan sudah ada 174 nyawa yang hilang di tragedi Kanjuruhan.

Seperti yang kita tahu, kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan pasca-laga Arema vs Persebaya yang berakhir dengan skor 2-3.

Supporter tuan rumah, Arema FC merasa kecewa dengan kekalahan Singo Edan dan merangsek masuk ke lapangan Kanjuruhan.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menyoroti sistem keamanan yang dipakai oleh aparat kepolisian guna mengamankan kericuhan.

Menurutnya, penggunaan gas air mata menjadi pemicu banyaknya korban berjatuhan di tragedi kanjuruhan laga Arema vs Persebaya.

"Akibat gas air mata, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan." kata Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Minggu (2/1/2022).

"Sehingga, banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang," lanjutnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved