Kerusuhan Arema Vs Persebaya

Kerusuhan Arema FC vs Persebaya : Langgar Aturan FIFA, Kapolri Diminta Copot Jabatan Kapolres Malang

DIketahui, gas air mata diyakini menjadi faktor banyaknya korban berjatuhan di Tragedi Kanjuruhan pasca-laga Arema vs Persebaya di Liga 1 Indonesia.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
AKBP Ferli Hidayat didesak dicopot usai kerusuhan Arema FC vs Persebaya. Penggunaan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepakbola dilarang FIFA. 

Menanggapi surat permohonan itu, PT LIB mengirimkan surat balasan kepada pihak manajemen Arema FC tertanggal 19 September dengan nomor surat 497/LIB-KOM/IX/2022.

Pada isi surat tersebut, PT LIB menegaskan bahwa pertandingan antara Arema FC vs Persebaya tetap digelar sesuai jadwal yaitu pada Sabtu (1/10/2022) pukul 20.00 WIB.

“Maka perkenankanlah kami PT. Liga Indonesia Baru (PT.LIB) menyampaikan bahwa meminta kepada Klub Arema FC untuk berkoordinasi secara optimal kepada pihak keamanan dalam hal ini khususnya dengan KAPOLRES Malang untuk TETAP melaksanakan pertandingan BRI Liga 1-2022/2023 NP antara Arema FC vs Persebaya Surabaya DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN JADWAL YANG TELAH DITENTUKAN,” demikian tertulis dalam surat dari PT LIB yang diterima Tribunnews, Minggu (2/9/2022).

Baca juga: Kerusuhan Arema FC vs Persebaya : Kini Sepakbola Indonesia Jadi Sorotan Media Luar Negeri, Dampaknya

Baca juga: Bos Arema FC Juragan 99 Terpukul dengan Tragedi Kanjuruhan, Unggah Pita Putih di Akun Instagramnya

Surat tersebut ditandatangani oleh Dirut PT LIB, Akhamd Hadian Lukita. Diketahui, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan seusai pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya.

Pada update terbaru, korban meninggal dunia mencapai 130 orang dan korban luka-luka sebanyak 191 orang.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo.

“Korban meninggal dunia 130 orang. Luka-luka total 191 orang. Yang jelas itu mereka berdesak-desakan, diinjak-injak,” ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV, Minggu (2/9/2022).

Sementara terkait penyebab kerusuhan bisa terjadi, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan motif para suporter Arema FC turun ke lapangan dengan maksud berusaha mencari pemain official Arema FC.

“Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya),” jelasnya.

Merangseknya suporter Arema FC ke dalam lapangan membuat petugas keamanan melakukan upaya-upaya pencegahan.

Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.

“Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata.”

“Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil,” kata Nico.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved