Berita Palembang
Hari Bahasa Isyarat Internasional 2022, Desy Senang Banyak yang Mau Belajar Bahasa Isyarat
Desy Ana Amelia (39), Ketua Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Kota Palembang.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Desy Ana Amelia (39) merupakan Ketua Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Kota Palembang.
Desy memiliki gangguan pendengaran atau tuli.
"Waktu lahir saya normal," kata Desy yang hadir di Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII) Tahun 2022, dengan tema Bahasa Isyarat Menyatukan Kita di Griya Agung, Minggu (25/9/2022).
Desy yang hadir bersama buah hatinya bernama Cila menceritakan, bahwa ia pada usia 3 tahun sakit deman dan panas tinggi.
Lalu karena kebanyakan minum obat berpengaruh pada pendegarannya.
"Saya tuli pada usia 3 tahun. Alhamdulillah untuk anak saya semuanya normal. Saya punya dua anak satu sudah SMA dan satu lagi Cila yang masih TK," kata Desy dengan pelan
Menurut Desy memiliki keterbatasan dalam pendegaran membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan.
Padahal ia ingin bekerja, agar bisa membantu keuangan suaminya.
"Suami saya buka warung manisan dan dia juga tuli. Dari dulu saya ingin bekerja supaya bisa membantu keuangan, Alhamdulillah sekarang saya kerja di Dinas Perpustakaan Palembang," ungkapnya
Desy menceritakan bahwa di tahun 2022 ini ia bekerja di Dinas Perpustakaan ia mengajarkan bahasa isyarat.
Ia mengaku senang bahwa teman-temannya banyak yang mau belajar bahasa isyarat.
Bahkan untuk anak-anaknya ia ajarkan juga bahasa isyarat sejak kecil.
Cila yang baru berusia enam tahun pun terlihat pintar memperagakan bahasa isyarat yang telah ia pelajari dari orangtuanya.
"Perkenalkan nama saya Cila," kata Cila dengan bahasa isyarat.
Menurut Cila, ia suka belajar isyarat karena mama papanya tuli.