Harga Sawit Palembang

Harga Sawit Palembang: Harga Sawit Muratara Hari Ini Rp 1.700-Rp 1.900 per Kg, Beda Tiap Kecamatan

Harga sawit Palembang, harga sawit Muratara hari ini berkisarRp 1.700-1.900 per kilogram (kg) di tingkat pengepul atau RAM. Beda tiap kecamatan.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Harga sawit Palembang, harga sawit Muratara hari ini berkisarRp 1.700-1.900 per kilogram (kg) di tingkat pengepul atau RAM. Beda tiap kecamatan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Harga sawit Palembang, harga sawit Muratara hari ini berkisar antara Rp 1.700-1.900 per kilogram (kg) di tingkat pengepul atau RAM.

Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), cenderung stagnan dalam sepekan terakhir ini.

Di Kabupaten Muratara, harga sawit diketahui berbeda-beda di setiap kecamatan.

Di Kecamatan Nibung, harga TBS sawit di tingkat pengepul atau RAM saat ini seharga Rp 1.700 per kg.

"Untuk di RAM masih harga 1.700, seminggu ini agak mantap harganya, stagnan," ujar pengepul, Arya pada TribunSumsel.com, Kamis (22/9/2022).

Berbeda dengan harga TBS sawit di Kecamatan Rawas Ilir lebih tinggi sedikit dari Kecamatan Karang Jaya.

Baca juga: Harga Karet Palembang: Harga Karet Ogan Ilir Hari Ini, Rp 6.000 per Kg KKK Hampir 100 Persen

Di Kecamatan Rawas Ilir, petani sawit menyebut pengepul membeli TBS seharga Rp 1.780 per kg hari ini.

"Hari ini harganya 1.780, kalau minggu kemarin 1.710," ujar petani sawit, Jaya.

Sementara itu, di Kecamatan Karang Jaya, harga TBS sawit di tingkat pengepul atau RAM saat ini seharga Rp 1.900-an per kg.

"Kalau di sini 1.900-an, buah kita dibawa ke Musirawas, luar daerah, jadi lebih mahal karena jaraknya," ujar salah seorang pengepul, Susanto.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Meiri Siswani menyatakan harga TBS sawit saat ini Rp 2.418,48 per kg.

Harga tersebut kata dia, merujuk pada kesepakatan hasil dari tim penetapan harga TBS sawit Provinsi Sumsel periode II September 2022.

Sebagaimana telah disepakati bahwa harga TBS sawit untuk umur 10-20 tahun sebesar Rp 2.418,48.

Harga periode II tersebut ditetapkan pada 20 September lalu, dan rapat berikutnya pada 10 Oktober 2022.

"Kalau harga ketetapan dari provinsi periode sekarang masih 2.400-an per kilonya" kata Ade.

Harga TBS sawit Sumsel Periode II September 2022

Kalau sebelumnya harga tandan buah segar (TBS) sawit Sumsel merangkak naik, namun Periode II September 2022 mengalami penurunan.

"Untuk harga TBS sawit Sumsel Periode II pada 20 September 2022 Rp 2.375 per kg, atau turun Rp Rp 43,37 per kg dibandingkan pada 9 September 2022," kata Analis PSP Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian SP MSi, Selasa (20/9/2022).

Harga TBS saat ini Rp 2.375 per kg untuk tahun tanam 10-20 tahun, harga ini turun Rp 43,37 per kg dari periode sebelumnya yaitu Rp 2.418 per kg

Lalu untuk harga TBS tahun tanam 3 tahun Rp 2.063 per kg.

Tahun tanam 4 tahun Rp 2.118 per kg.

Tahun tanam 5 tahun Rp 2.169 per kg.

Tahun tanam 6 tahun Rp 2.214 per kg.

Tahun tanam 7 tahun Rp 2.254 per kg.

Tahun tanam 8 tahun Rp 2.290 per kg.

Tahun tanam 9 tahun Rp 2.321 per kg.

Tahun tanam 10-20 tahun Rp 2.375 per kg.

Tahun tanam 21 tahun Rp 2.342 per kg.

Tahun tanam 22 tahun Rp 2.315 per kg.

Tahun tanam 23 tahun Rp 2.283 per kg.

Tahun tanam 24 tahun Rp 2.247 per kg dan tahun tanam 25 tahun Rp 2.158 per kg.

"Untuk harga CPO Rp 10.562 per liter dan harga inti Rp 6.383 per kg. Dengan indeks K 90,84 persen.

Menurutnya, jika petani Swadaya menginginkan harga sesuai dengan harga yang dikeluarkan oleh Tim Penetapan Harga Sumsel, tidak ada jalan lain petani swadaya harus berkelompok dan bermitra dengan PKS terdekat.

"Banyak manfaat yg didapat oleh petani sawit jika mereka berkelompok dalam kelembagaan seperti koperasi atau KUD.Paling tidak ada enam manfaat yang dapat diperoleh," bebernya

Enam manfaat tersebut yaitu,
1. Adanya jaminan pelaksanaan usaha sawit yang berkelanjutan
2. Peningkatan pada produktifitas
3. Tumpang sari pada lahan perkebunan sawit
4. Petani jadi paham tentang budidaya sawit sesuai standar teknis budidaya
5. Penjualan sawit terkoordinir melalui kelembagaan yang bermitra dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
6. Petani sawit menjadi tertib dalam pelaksanaan pelaporan dan pertanggungjawaban dana peremajaan.

Cara Mencegah Penyakit Akar Busuk Sawit

Petani kelapa sawit jangan pernah sesumbar bahwa tanamannya tidak mungkin diserang penyakit.

Pasalnya, tanaman sawit ternyata bisa terserang beberapa jenis penyakit yang tidak bisa dianggap remeh.

Pada umumnya, penyakit kelapa sawit bisa menyerang pada seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, hingga pucuk tanaman.

"Misalnya pada bagian akar, biasanya ada penyakit yang menyebabkan akar sawit menjadi busuk," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Ade Meiri Siswani, Jumat (2/9/2022).

Ia menjelaskan, penyakit akar busuk disebabkan oleh cendawan atau jamur.

Cendawan menyerang sistem perakaran tanaman sawit yang berada dalam tanah.

Akibatnya tanaman sawit mengalami pertumbuhan yang tidak normal dan lama-lama bisa mati.

"Kalau akar tanaman sawitnya terinfeksi, membusuk, rusak, tentu fungsi akar sebagai penyerap nutrisi dan air otomatis terhenti," katanya.

Ade mengungkapkan, gejala yang terlihat pada tanaman yang terinfeksi penyakit tersebut biasanya pertumbuhannya tidak normal.

Tanaman sawit menjadi kerdil, lemah, hingga daunnya berubah warna dari hijau menjadi kuning.

"Penyakit ini bisa menyerang mulai dari pembibitan, tanaman muda, sampai dewasa," katanya.

Ade menambahkan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh petani untuk mencegah penyakit akar busuk pada tanaman sawit.

Pertama, dengan melakukan budidaya yang baik dan benar sesuai dengan prosedur budidaya yang dianjurkan.

Menurut Ade, langkah yang paling efektif untuk mencegah penyakit akar busuk sebaiknya dilakukan sejak pemilihan bibit dan persemaian.

"Pemilihan benih sebaiknya menggunakan dari varietas bersertifikat yang sudah teruji kualitasnya," katanya.

Kedua, lanjut Ade, dalam proses penyemaian dianjurkan menggunakan media semai yang baik dan tidak terinfeksi jamur.

Untuk mencegah perkembangbiakan jamur caranya dengan mengkondisikan media semai pada pH yang ideal.

"Lakukanlah penyemaian dengan baik dan benar, medianya, pH-nya juga perhatian, harus ideal, agar bibit sehat dan kuat," katanya.

Selain itu, kata Ade, selama pembibitan dianjurkan memasang naungan pada bibit terutama di musim kemarau.

Begitu pula dalam pemberian air mesti cukup dan tidak berlebihan.

"Jangan lupa juga mengaplikasikan fungisida sejak dini untuk pencegahan penyakit akar busuk," ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved