Berita Banyuasin

Orang Diterkam Buaya di Banyuasin Pulau Rimau, Update Pencarian Diperluas Radius 5 Km

Update orang diterkam buaya di Banyuasin hingga kini belum ditemukan, pencarian menelusuri sungai diperluas radius sejauh 5 kilometer.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
Ujang Herwan, orang diterkam buaya di Banyuasin hingga kini belum ditemukan, update pencarian menelusuri sungai diperluas radius sejauh 5 kilometer. 

Saat korban diterkam dan langsung ditarik buaya, sempat ada  warga yang melihat ada di lokasi.

Akan tetapi, warga setempat tak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan nyawa korban.

"Korban ini, baru selesai menjual sawit hasil panennya. Setelah sampai, korban mandi dan membersihkan perahu geteknya. Tetapi, korban ditarik buaya muara," katanya.

Korban yang diketahui ketua RT 1 Dusun 1 Teluk Betung Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin ini, langsung hilang setelah ditarik buaya.

Warga yang melihat kejadian tersebut, langsung melaporkannya ke perangkat desa dan pihak terkait lainnya. 

"Sudah biasa warga di sana mandi atau cuci getek. Mungkin, saat itu buaya lagi muncul dan korban tak melihat," pungkasnya.

Baca juga: Daftar Tarif Baru 23 Trayek Angdes di wilayah Banyuasin Pasca Kenaikan BBM

Sedangkan Kalaksana BPBD Banyuasin Alfian ketika dikonfirmasi sudah mendapatkan laporan terkait adanya warga yang diterkam buaya.

"Kami aka menerjunkan tim TRC untuk melakukan pencarian korban.  Selain itu, kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak BKSDA Sumsel terkait kejadian ini," katanya.

Habitat Buaya di Sumsel

Kepala BKSDA Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ujang Wisnu Barata, Jumat (18/6/2021) lalu menuturkan buaya ini saat malam hari lebih aktif karena memang siklus hidupnya pada malam hari. Lalu saat peralihan antara gelap ke terang atau terang ke gelap juga lebih aktif lagi.

"Kenapa sampai ada konflik dengan manusia, karena habitat buaya itu sendiri terganggu misal perubahan fungsi lahan. Awalnya masih ada vegetasi dan lain-lain, kini beralih fungsi," katanya

Menurut Ujang, dengan beralih fungsinya itu kan perlu irigasi, kanal dan lain-lain, sehingga ruang hidup mereka jadi lebih sempit dan kemungkinan bertemu dengan manusia jadi lebih sering.

Untuk itu memang perlu upaya terus menerus untuk mengedukasi masyarakat agar menyadari hal tersebut. Sekali lagi karena perjumpaan dengan manusianya ada, sehingga terjadi seperti itu.

"Sebenarnya karakter buaya kalau habitatnya cukup dia cukup di situ saja. Selain habitat hidup makan, juga perlu area yang cukup untuk bergerak. Lintasannya buaya ini 10 km, terutama untuk yang jantan," ungkapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved