Berita Ogan Ilir
Murid Ditampar Guru di Ogan Ilir, SMAN 1 Pemulutan Selatan -Orang Tua Siswa Saling Memaafkan
Update murid ditampar guru di Ogan Ilir, hari ini pihak sekolah SMAN 1 Pemulutan Selatan mengadakan mediasi dan orang tua juga siswa saling memaafkan.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
"Guru itu sampai menangis curhat ke saya. Dia sekarang berhenti mengajar," kata dia.
Diskusi antara wali siswa dan kepala sekolah ini ditengahi oleh Pengawas Wilayah Ogan Ilir dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan, Candra Dewi.
Dewi menegaskan, persoalan guru dan siswa ini clean and clear serta tak ada permasalahan lagi ke depannya.
"Semua pihak saling memaafkan dan peristiwa ini jadi bahan instrospeksi bagi guru khususnya di SMAN 1 Penulis Selatan," ucap Dewi.
Siswa Satu Kelas Ditampar Guru
Sebelumya, viral murid ditampar guru di Ogan Ilir, direspon langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Pahlevi.
Dalam video viral murid ditampar guru terlihat seorang guru menampar satu per satu murid yang saat itu duduk berjongkok.
Video murid ditampar guru ini terjadi di SMAN 1 Pemulutan Selatan Ogan Ilir, dan guru yang menampar tersebut diketahi adalah Kepala Sekolah SMAN 1 Pemulutan Selatan, OI.
Tindakan guru menampar murid ini dilakukan karena ada siswa yang merokok di kelas namun tidak ada yang mengaku.
Bahkan dikabarkan ada sampai guru berhenti mengajar, karena tak tahan dengan kenakalan siswa.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Riza Pahlevi mengatakan dia belum belum mendapatkan laporan adanya kejadian tersebut.

"Saya baru tahu inilah. Memang kalau yang namanya kekerasan tidak diperkenankan dan sangat disayangkan serta kita prihatin," kata Riza saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Jumat (16/9/2022).
Menurut Riza, mungkin saking geremnya kepala sekolah tersebut melakukan itu. Apalagi kalau sampai ada guru yang tidak sanggup lagi dengan kelakuan anak-anak didik tersebut itu ya perlu dipilah juga.
"Kalau kekerasan tentu tidak dibenarkan, tapi kalau tamparan sayang maka tergantung orang tuanya. Ia, kalau tidak ditegur salah juga, hanya saja sangat disayangkan sampai menggunakan kekerasan," katanya
Menurut Riza, harusnya laporkan saja ke orang tuanya. Jika orang tuanya tidak berkenan jangan masukan anak ke sekolah formal, ke paket c saja. Harusnya sebagai orang tua intropeksi juga, kalau anak tidak boleh disentuh silakan sekolah lain.