Berita Nasional

Kamaruddin Simanjuntak Sebut Ada Brigjen Setor Rp 2,5 M ke FS Demi Jabatan Tapi Tak Balik Modal

Kamaruddin Simanjuntak Sebut Ada Brigjen Setor Rp 2,5 M ke FS Demi Jabatan Tapi Tak Balik Modal

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube Uya Kuya
Kamaruddin Simanjuntak Sebut Ada Brigjen Setor Rp 2,5 M ke FS Demi Jabatan Tapi Tak Balik Modal 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus Brigadir J dan Ferdy Sambo kini memasuki babak baru.

Apalagi selain pembunuhan, Ferdy Sambo bisa terkena kasus baru yakni korupsi karena diduga berusaha menyuap Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kembali menguak cerita baru kasus kliennya. 

Kamaruddin Simanjuntak menyebut ada Brigadir Jendral dendam dengan Ferdy Sambo,dilansir Youtube Uya Kuya, Sabtu(17/9/2022).

Baca juga: Ferdy Sambo Diistimewakan Sejak Era Tito Hingga Listyo Sigit, Penasihat Kapolri Beberkan Fakta Ini

"Bahkan dia sudah di patsus dicopot dari Satgas Merah putih,harusnya tidak ada lagi alasan takut, tetapi ketika saya bertemu jenderal bintang tiga jenderal lainnya mereka pun masih takut," jelasnya.

"Maka saya bilang ketakutan apa berlebihan, bapak aja tidak takut, kami semua ketakutan," ujarnya.

Kamaruddin Simanjuntak mempelajari alasan ketakutan jenderal bintang tiga pada Ferdy Sambo.

"Maka saya pelajari apa penyebab ketakutan, rupanya dibelakang Ferdy Sambo ini banyak kekuasaan tinggi baik di institusi kepolisian maupun kalangan menteri maupun DPR, ada juga Keterlibatan mafia mafia," jelasnya

Kamarudin Simanjuntak menyebut kalau ada Brigadir Jendral dendam dengan Ferdy Sambo, Sabtu(17/9/2022).
Kamarudin Simanjuntak menyebut kalau ada Brigadir Jendral dendam dengan Ferdy Sambo, Sabtu(17/9/2022). (Youtube Kompas TV)

Sehingga jenderal bintang tiga tersebut takut.

Kamaruddin Simanjuntak menilai wajar ketakutan karena keterlibatan mafia.

"Wajar karena ada keterlibatan mafia bukti seorang BJP punya fasilitas pesawat pribadi," jelasnya.

Kamarudidn juga menjelaskan kekuatan dari Ferdy Sambo.

"Pertama dia itu tangan kanannya Kapolri, Kadiv Propam tukang pukulnya Kapolri, dimana Kapolri pergi dia ikut, Ferdy Sambo jaman dulu pergi ke istana itu kapolri, disitu ada Kapolri disana ada Ferdy Sambo," ujarnya.

Hal itu wajar kalau Ferdy Sambo punya kekuasaan tinggi.

"Tentulah pegang kekuasaan tinggi khususnya Propam sebagai penjaga etika dan garda terdepan menegakan disiplin, tentu dia bisa mencopot para jenderal baik di Kapolda, Kapolda bahkan satu dua tingkat di atasnya," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved