Berita Pilpres 2024

Ada Tiga Orang Berpengaruh Disebut ada Dibelakang Duet Anies Baswedan-AHY di Pilpres 2024, Sosoknya

Ketiganya adalah Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Editor: Slamet Teguh
Kompas.com/Singgih Wiryono
Ada Tiga Orang Berpengaruh Disebut ada Dibelakang Duet Anies Baswedan-AHY di Pilpres 2024, Sosoknya 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ajang pemilihan presiden (Pilpres) bakal digelar pada tahun 2024 mendatang.

Sejumlah tokoh disebut bakal maju di Pilpres 2024 tersebut.

Bahkan kini, salah satu tokoh, yakni Anies Baswedan sudah menyebutkan jika ia siap maju menjadi capres di Pilpres 2024.

Seperti diketahui, wacana duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pilpres 2024 mengemuka.

Jika pasangan capres dan cawapres itu terwujud maka setidaknya tiga tokoh berpengaruh disebut-sebut bakal mendapat dukungan dari tiga politikus senior berpengaruh.

Ketiganya adalah Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

“Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ayah biologis dan ideologis AHY, Jusuf Kalla sebagai mentor politik Anies, dan Surya Paloh sebagai king maker,” demikian kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam, Jumat (16/9/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.

Umam juga mengatakan Anies-AHY punya dukungan dari parpol yang cukup kuat.

Itu bisa terjadi jika tiga partai politik yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, serta Partai Demokrat sepakat membentuk koalisi dan mencalonkan Anies-AHY.

Sebab, jumlah total kursi Parlemen yang dimiliki ketiga parpol ketika membentuk koalisi menjadi yang terbesar dengan persentase 28,50 persen.

“Yang terdiri Nasdem 59 kursi, Demokrat dengan 54 kursi, dan PKS yang punya 50 kursi,” ujar dia.

“Artinya, pasangan Anies-AHY bisa memiliki bakal mesin politik yang prima dan kompetitif dalam pertarungan Pilpres 2024,” kata dia.

Di sisi lain, Umam memandang Partai Demokrat hampir pasti melirik Anies untuk menemani AHY dalam Pilpres mendatang.

Sebab, Partai Demokrat ingin mencari sosok yang merepresentasikan perubahan dan perbaikan.

Semangat itu, menurut Umam, tak mungkin dipilih dari figur yang dekat dengan rezim kekuasaan atau menjadi kubu politik Presiden Joko Widodo.

Anies dianggapnya merupakan figur yang memenuhi kriteria tersebut.

“Sudah jamak diketahui Anies merupakan tokoh yang dianggap berbeda dari arus besar kekuasaan Istana saat ini,” ujar dia.

Adapun Anies bukan merupakan kader partai politik mana pun.

Namun, ia menjadi salah satu figur capres dengan elektabilitas tertinggi yang bertanding dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga: Demokrat Marah Besar Usai Anies Baswedan Disebut Dijegal Maju di Pilpres 2024, SBY Kini Turun Gunung

Baca juga: Ahmad Riza Patria Pastikan Tak Akan Dukung Anies Baswedan Jika Maju Jadi Capres di Pilpres 2024

Jusuf Kalla Bicara Pilihannya di Pilpres 2024

Jusuf Kalla  berbicara terkait nama-nama tokoh politik yang disinyalir bakal maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, JK hanya memberi kode soal track record hingga soal haji.

Kode-kode itu diungkap JK saat memberi sambutan dalam acara pembukaan Silaturahmi Nasional Jenggala Center, Jumat (16/9/2022) malam.

Dari nama-nama calon presiden (capres) yang selama ini ada, JK menilai mereka cukup baik dan punya pengalaman beragam.

Meski begitu, ia akan mendukung siapa pun capres yang bisa membawa bangsa Indonesia mencapai kemajuan dan kemakmuran serta berkeadilan.

”Saya mendukung siapa pun calon presiden dengan syarat membawa kemajuan dan keadilan. Karena dari nama-nama yang ada, track record-nya baik dan mereka Islam semuanya serta sudah haji,” katanya, seperti dilansir Kompas.TV.

Anies Masuk Radar Demokrat

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam kriteria sebagai capres Partai Demokrat.

Terlebih kata Syarief, Anies Baswedan memiliki wawasan dan mempunyai kesamaan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Memang sudah sebagian beredar. Beliau (Anies Baswedan, red) punya wawasan bagus dan punya chemistry dengan AHY," kata Syarief saat ditemui awak media di Jakarta Convention Center, usai Rapimnas Demokrat, Jumat (16/9/2022).

Kendati begitu, proses penetapan Partai Demokrat mengusung Anies Baswedan masih dalam tahap finalisasi dan pembahasan di internal Partai Demokrat.

Oleh karena itu, dalam pidato kebangsaan Agus Harimurti Yudhoyono, Partai Demokrat belum membeberkan siapa nama-nama sosok yang diyakini layak maju sebagai Capres atau Cawapres.

Terlebih, saat ini Partai Demokrat belum menentukan sikap untuk berkoalisi dengan parpol lain sebagai syarat maju dalam kontestasi Pilpres.

"Penyebutan nama (sosok yang diusung, red) saya pikir karena memang belum final semuanya masih dalam taraf penyatuan platform partai-partai koalisi. Karena koalisi lain juga belum final kan baru sekedar wacana dan sebagainya," tutur dia.

Perihal koalisi, Wakil Ketua MPR RI itu menyatakan kalau sejauh ini Partai Demokrat sudah menjalin komunikasi intens dengan dua partai.

Adapun kedua partai yang dimaksud yakni, Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diketahui juga melirik Anies Baswedan sebagai Capres 2022.

"Sudah menjadi rahasia umum bahwa partai yang dua itu kan yaitu NasDem dan PKS. Jadi itu. Jadi saya pikir ini hanya merupakan penegasan kembali bahwa komunikasi itu masih sedang berjalan dengan baik," tukas dia.

Anies 1 dari 3 Capres Nasdem

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengumumkan tiga kandidat capres Nasdem saat Rakernas di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (17/6/2022).

"Saya akan bacakan, penetapan rekomendasi bakal capres pada Pemilu 2024. Pertama, Anies Rasyid Baswedan, kedua Muhammad Andika Perkasa, ketiga Ganjar Pranowo," kata Surya Paloh.

Setelah ini, Surya Paloh akan menentukan satu nama untuk diusung sebagai capres definitif.

Satu nama itu diprediksi baru ditentukan Paloh pada akhir tahun.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menjelaskan alasan partainya memilih Ganjar dan Anies Baswedan.

Pertama, Ganjar dan Anies dipilih karena figurnya dominan dalam berbagai survei yang dilakukan kader Partai Nasdem di daerah.

“Dua nama itu sangat prominence dan dominance, sehingga itu jadi pilihan yang rasional bagi kami,” ungkap dia.

Sumber: Kompas.com/Kompas.TV/Tribunnews.com

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved