Harga Karet Palembang

Harga Karet Palembang: Harga Karet Sumsel Hari Ini Naik Tipis, KKK 100 Persen Rp 19.489 per Kg

Harga karet Palembang, harga karet Sumsel hari ini naik tipis tergantung kadar karet kering (KKK). Untuk KKK 100 persen dibandrol Rp 19.489 per kg.

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Harga karet Palembang, harga karet Sumsel hari ini naik tipis tergantung kadar karet kering (KKK). Untuk KKK 100 persen dibandrol Rp 19.489 per kg. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga karet Palembang, harga karet Sumsel hari ini naik tipis tergantung kualitas kadar karet kering (KKK).

Naiknya harga karet Palembang, harga karet Sumsel ini naik tipis dibanding kemarin yakni dibandrol 1,32 per dollar Amerika dibanding harga kemarin 1,31 per dollar.

Naiknya harga karet Palembang, harga karet Sumsel hari ini dipengaruhi harga dolar. Sedangkan harga dolar hari ini Selasa (13/9/2022) dibandrol Rp 14.765 per dolar atau turun dibanding harga Senin (12/9/2022) yang dibandrol Rp 14.772 per kg.

"Indikasi harga karet hari ini naik Rp 132 per kg dibandingkan indikasi karet Senin (12/9/2022) untuk KKK 100 persen," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Sumsel, Achmad Mirza, Selasa (13/9/2022).

Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen hari ini 13 September dibandrol Rp 19.489 atau naik Rp 132 dibanding harga kemarin 12 September yang dibandrol Rp 19.351.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno ke Pagaralam, Kunjungi Desa Wisata Tebat Lereh Pagaralam Peraih ADWI 2022

Naiknya harga KKK 100 persen juga diikuti naiknya harga karet kualitas lainnya mulai dari 40-90 persen.

Harga KKK 90 persen dibandrol Rp 17.540 per kg, KKK 80 persen dibandrol harga Rp 15.591 per kg.

Sedangkan untuk KKK 70 persen dibandrol Rp 13.642 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 11.693 per kg, KKK 50 persen diharga Rp 9.744 per kg, dan KKK 40 persen diharga Rp 7.795 per kg.

Menurut Mirza secara keseluruhan, ada enam faktor yang mempengaruhi harga karet di pasar internasional. Yaitu, nilai tukar mata uang regional terhadap dolar AS. Apabila penguatan kurs dolar AS menjatuhkan nilai tukar mata uang lain, maka akan berpengaruh terhadap harga karet.

Lalu, penggunaan karet sintetis sebagai competitor karet alam, suplay dan demand karet di pasar karet internasional, perkembangan industri otomotif dan ban. Kemudian faktor cuaca dan hama penyakit.

Harga Karet di Tingkat Petani Hari Sebelumnya

Harga karet Palembang di tingkat petani di Sumsel relatif berubah-ubah dan jauh dari ketetapan harga karet Palembang yang telah disepakati Gapkindo.

Di Lubuklinggau Sumsel harga karet turun Rp.6.000 dari Rp 6.500 per kilogram pada hari Senin (12/9/2022). 

Harga karet Palembang, harga karet di Lubuklinggau Rp 6.000 ini adalah harga jual dari petani ke toke dan memang cenderung selalu berubah-ubah tidak stabil.

Lena salah satu petani mengatakan saat ini harga karet di Lubuklinggau belum stabil dan cenderung tidak mantap tergantung kondisi kadar karet. Harga juga masih jauh dari ketetapan harga karet Palembang.

"Sekarang sedang turun jadi Rp.6.000 dari sebelumnya Rp 6.500 per kilogram," ungkapnya, Senin (12/9/2022).

Kendala penjualan getah karet di Lubuklinggau saat ini karena tidak ada gudang besar di Lubuklinggau, sekarang para petani memilih menjual karet dengan toke yang datang ke kebun-kebun warga.

"Untuk pasaran masih Rp.6.000 belum ada kenaikan, kemarin Rp.7000 turun lagi," ujarnya.

Menurutnya, idealnya harga karet ditingkat petani minimal Rp. 10 ribu per kilogram baru sebanding dengan biaya produksi dan harga beras saat ini.

Sebagai petani penggarap lahan orang lain, harga Rp. 10 ribu tersebut baru sebanding dengan biaya pemeliharaan yang mereka lakukan selama ini.

"Kami sistemnya bagi dua, bila 30 Kg di bagi dua, dengan kondisi sekarang belum memadai untuk petani, hanya cukup untuk makan saja," ungkapnya.

Meski harga turun, produksi getah karet cukup stabil, meski pun saat ini sedang musim penghujan dan banyak kadar air.

"Karet yang dihasilkan lumayan, karena sekarang kalau kotor tengkulak tidak mau, mereka sekarang mau milih yang bersih," ungkapnya.

Ramlan salah seorang pengepul karet di Kecamatan Lubuklinggau Utara I, mengaku sudah sebulan terakhir harga karet turun dan tidak stabil.

"Karet yang dihasilkan sedikit mengalami peningkatan, tapi untuk harga sementara naik turun menyesuaikan info dari pabrik Palembang," ungkapnya.

Harga beli kareng kering dari tingkat petani saat ini dikisaran Rp.6.000- Rp.7.500 perkilogram, sedangkan harga jual ke pabrik kadar kering Rp.8,000 ribu per kilogram.

"Intinya karet ini melihat kualitas, kalau bagus dan kering mahal," katanya.

Tips Pohon Karet Tidak Mudah Tumbang

Selain itu pengepul sekaligus pemilik kebun karet di Kecamatan Pendopo ini juga berbagi tips untuk menjaga agar pohon karet tidak mudah rebah atau tumbang.

Menurutnya salah satu masalah yang acap kali dihadapi pemilik kebun karet yakni adanya rayap pada bagian bawah pohon yang menyebabkan berkurangnya kekuatan akar pohon karet.

"Kalau tanah bagian bawah pohon karet dihinggapi rayap akarnya menjadi lemah lalu akar tersebut keluar dan menyebabkan pohon karet mudah rebah," jelasnya.

Ia juga menyarankan jika pada bagian bawah pohon karet sudah mulai dihinggapi rayap atau semut bisa diberikan racun anti semut bubuk untuk mengusirnya.

Waktu Menyadap Karet yang Baik

Untuk mendapatkan hasil getah karet yang lebih maksimal, diimbau para petani mengetahui waktu menyadap karet yang baik.

Hasil getah karet yang lebih maksimal dengan kadar air yang rendah juga akan berpengaruh pada harga karet.

"Perbedaan waktu menyadap karet antara pagi, siang, dan sore hari, sedikit banyak akan mempengaruhi kuantitas getah yang dihasilkan," kata Kepala Bidang Penyuluhan Pengolahan dan Pemasaran Disbunnak OKI, Zulkarnain saat berbincang tentang harga karet Palembang beberapa waktu lalu.

Waktu yang baik untuk menyadap karet yaitu pagi hari sekitar pukul 05.00 - 06.00 waktu daerah masing-masing.

Dikarenakan turgor (dinding sel pohon karet) dalam tekanan yang tinggi. 

"Semakin tinggi tekanan maka semakin banyak pula lateks (getah karet) yang dihasilkan. Jadi bagus pagi dibandingkan dengan waktu penyadapan saat siang ataupun sore hari," ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved