Santri Gontor Tewas

'Ingin Kupeluk Mereka', Soimah Ibu Albar Mahdi Santri Gontor Meninggal, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

Soimah ibu Albar Mahdi (17) santri Gontor meninggal dianiaya lega setelah polisi secara resmi menetapkan dua orang tersangka.

TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI
Soimah ibu Albar Mahdi (17) santri Gontor meninggal dianiaya lega setelah polisi secara resmi menetapkan dua orang tersangka, Senin (12/9/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Soimah ibu Albar Mahdi (17) santri Gontor meninggal dianiaya lega setelah polisi secara resmi menetapkan dua orang tersangka, Senin (12/9/2022).

Polres Ponorogo hari ini resmi menetapkan dua tersangka dalam kasus tewasnya AM (17) santri asal Palembang di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Senin (12/9/2022).

Penetapan status tersangka ini membawa kelegaan tersendiri di benak keluarga terutama Soimah (44), ibu kandung AM.

"Alhamdulillah sedikit lega dengan tertangkapnya dua tersangka," ujarnya.

Soimah sangat berharap kepolisian bisa mendalami penyebab kematian anaknya.

Bukan hanya utama, namun semua pihak terkait dengan kejadian memilukan tersebut diharapkannya dapat diusut tuntas.

Baca juga: Pembunuhan di Muara Enim, Pria 22 Tahun Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Rekannya Sekarat

Di sisi lain, ibu tiga anak itu mengungkapkan, ada terbesit di benaknya untuk bertemu langsung dengan kedua pelaku.

"Jika bertemu, pertama ingin aku peluk mereka. Benar-benar kupeluk kuat. Mungkin tidak bisa ngomong, cuma bisa menangis saja," ucapnya.

Sementara itu, Soimah bersama keluarganya dan tim kuasa hukumnya belum menentukan sikap yang akan diambil ke depan.

"Terpenting hukum ini terus berjalan, pihak kepolisian juga jangan hanya tersangka saja, tapi pihak lainnya harus diusut tuntas," tegasnya.

Pelaku Dua Santri Senior

Kepolisian Polres Ponorogo resmi menetapkan dua tersangka dalam kasus tewasnya AM (17) santri Gontor asal Palembang meninggal di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Senin (12/9/2022).

Keduanya adalah mantan santri berinisial MFA (18) asal Tanah Datar Sumbar dan IH (17) asal Pangkal Pinang Bangka Belitung yang tak lain senior korban AM santri Gontor meninggal selama mengenyam pendidikan di Gontor.

Polres Ponorogo resmi menetapkan dua tersangka dalam kasus tewasnya AM (17) santri Gontor asal Palembang meninggal di Pondok, respon Titis Rachmawati, kuasa hukum keluarga korban AM santri Gontor meninggal.
Polres Ponorogo resmi menetapkan dua tersangka dalam kasus tewasnya AM (17) santri Gontor asal Palembang meninggal di Pondok, respon Titis Rachmawati, kuasa hukum keluarga korban AM santri Gontor meninggal. (DOK TRIBUN SUMSEL)

Titis Rachmawati, kuasa hukum keluarga korban AM santri Gontor meninggal mengapresiasi kinerja Polres Ponorogo yang sudah menetapkan dua tersangka penganiayaan tersebut.

"Selanjutnya sebagaimana harapan keluarga, semoga pelaku diproses hukum setimpal dengan perbuatannya," ujar dia.

Sedari awal, keluarga korban sudah menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat penegak hukum.

Saat disinggung kemungkinan adanya pertemuan antara keluarga korban dan pelaku, menurut Titis, bila hal itu diharapkan terjadi maka keluarga pelaku yang harus mengupayakannya.

"Kalau mau bertemu, ya harusnya keluarga pelaku yang mencari keluarga korban di Palembang. Ajak bicara baik-baik. Tapi sejauh ini belum ada dari keluarga pelaku yang menghubungi keluarga korban," ujarnya.

Sebelum penetapan tersangka, rombongan perwakilan pengurus PMDG yang diketuai DRS KH Akrim Mariyat berziarah ke makam AM di Palembang, Jumat (9/9/2022).

Saat itu, Akrim enggan berkomentar banyak termasuk adanya dugaan pemalsuan dalam surat keterangan kematian yang dikeluarkan Rumah Sakit (RS) Yasyfin Darussalam Gontor di Ponorogo Jatim.

Dalam surat keterangan itu dituliskan AM meninggal dunia karena sakit yang ditandatangani dokter berinisial MH.

Terkait surat kematian tersebut, Titis mengatakan keluarga sedang mempertimbangkannya apakah akan dilanjutkan ke ranah hukum atau tidak.

"Sampai sekarang masih jadi pertimbangan. Apakah dokter waktu itu benar melakukan pemeriksaan medis. Jika ada penyimpangan, mungkin akan kita proses hukum," ujarnya.

"Ketika orang mengeluarkan surat keterangan kematian, pasti ada pemeriksaan apa. Nah, sampai sejauh ini kami belum tahu ada rekaman medisnya seperti apa," katanya menambahkan.

Gontor Tawari Beasiswa Adik Korban

Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Drs KH Akrim Mariyat bersama rombongan telah berziarah ke makam AM (17) santri gontor meninggal diduga dianiaya di pemakaman TPU Sei Selayur Jalan Mayor Zen Kecamatan Kalidoni Palembang, Jumat (9/9/2022) kemarin.

Saat kunjunga tersebut pesantren Gontor menawarkan beasiswa kepada adik-adik almarhum AM santri Gontor meninggal hingga ke jenjang pendidikan tertinggi.

Saat ini adik-adik AM santri Gontor meninggal masih bersekolah di sekolah dasar (SD).

Menanggapi hal itu, Soimah ibu AM santri Gontor meninggal membenarkan jika adanya tawaran dari pihak Ponpes Gontor.

Namun tawaran belum tersebut belum ia terima.

"Memang ada tawaran itu beasiswa untuk adik-adik almarhum. Kami berterima kasih tapi kami sekarang masih fokus ke proses hukum yang sedang berjalan, " ungkap Soimah saat dijumpai, Sabtu (10/9/2022).

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved