Santri Gontor Tewas

UPDATE Kasus Santri Gontor Asal Palembang Tewas Dianiaya, 9 Orang Diperiksa, 4 Diantaranya Dokter

Catur memastikan Polres Ponorogo akan mengusut tuntas kasus penganiayaan tersebut hingga penyidikan dan segera menaikkan ke tahap selanjutnya.

Editor: Weni Wahyuny
DOK TRIBUN SUMSEL/DOK PRIBADI
Soimah orangtua santri Gontor 1 saat melepas keberangkatan putranya IM pada masa perpulangan santri Gontor Palembang beberapa waktu lalu. (foto kiri). IM santri gontor 1 meninggal, Senin (22/8/2022) lalu dan diakui ada penganiayaan di pondok. Terbaru, polisi memeriksa 9 saksi dalam kasus santri Gontor tewas 

TRIBUNSUMSEL.COM, PONOROGO - Update kasus santri asal Palembang yang meninggal dunia di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) diduga karena dianiaya.

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan jika pihaknya sudah memeriksa 9 orang saksi terkait meninggalnya santri Gontor asal Palembang yang kini tengah jadi sorotan.

9 saksi yang diperiksa kasus santri Gontor meninggal meliputi 2 orang santri, 4 dokter dari RS Pondok Gontor, dan 3 pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor.

"Data detailnya akan kita sampaikan, untuk pemanggilan bertambah 2 dokter kita panggil untuk pemeriksaan, total 9 orang," katanya, Selasa (6/9/2022).

Catur juga mengatakan hari ini pihaknya akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Untuk saksi kemungkinan akan bertambah lagi karena rangkaiannya ada beberapa titik," lanjutnya.

Catur memastikan Polres Ponorogo akan mengusut tuntas kasus penganiayaan tersebut hingga penyidikan dan segera menaikkan ke tahap selanjutnya.

Sebelumnya, seorang ibu bernama Soimah mengadu kepada Hotman Paris Hutapea atas meninggalnya anaknya yang merupakan santri di Ponpes Gontor, inisial AM.

Baca juga: Hotman Paris Minta Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Santri Gontor Asal Palembang hingga Meninggal

Soimah seorang ibu dari Palembang mengadu ke Hotman Paris,  anaknya seorang santri di Gontor Ponorogo meninggal diduga karena dianiaya, Minggu (4/9/2022).
Soimah seorang ibu dari Palembang mengadu ke Hotman Paris, anaknya seorang santri di Gontor Ponorogo meninggal diduga karena dianiaya, Minggu (4/9/2022). (TANGKAP LAYAR)

Awalnya pihak Ponpes Gontor mengatakan santri asal Palembang tersebut terjatuh akibat kelelahan setelah mengikuti perkemahan Kamis malam.

Namun setelah beberapa saat, Ponpes Gontor mengubah keterangan bahwa AM meninggal dunia akibat penganiayaan.

Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) juga telah mengeluarkan pernyataan resmi wafatnya santri AM asal Palembang, Sumatera Selatan pada Senin (22/8/2022) lalu.

Dalam surat pernyataan tersebut, PMDG menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua AM serta menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya AM.

Ponpes Gontor juga mengakui adanya dugaan penganiayaan hingga AM meninggal dunia.

Bahkan, disebutkan Ponpes Gontor telah mengeluarkan secara permanen santri yang diduga terlibat dalam pembunuhan AM tersebut dan telah dikembalikan ke orang tuanya pada hari yang sama.

Baca juga: Maaf, Saat Ini Saya Belum Stabil, Orangtua Santri Gontor 1 Meninggal, Tanggapi Pernyataan Pondok

Pondok yang berlokasi di Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo tersebut juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum atas kasus tersebut sembari menjalin komunikasi intens dengan keluarga AM.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved