Ketum PPP Suharso Monoarfa Diganti

Dengar Ketum Suharso Monoarfa Diganti, Begini Reaksi Ketua PPP Lahat Nizarudin

Pergantian Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa sudah didengar DPC PPP Kabupaten Lahat.

SRIPOKU/EHDI
Ketua DPC PPP Lahat Nizarudin menanggapi ketum PPP Suharso Diganti 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT-  Pergantian jabatan ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, sudah sampai ke DPC PPP Kabupaten Lahat

Meski demikian, secara resmi DPC PPP Lahat dibawah pemimpinan Nizarudin belum mendapatkan surat resmi tentang pergantian Suharso  dari DPP.

"Kita sudah mendapatkan informasi terkait pergantian ketua Umum. Hanya saja saat ini saya belum bisa komentar banyak. Kita masih menunggu surat resmi dari DPP, "sampai Ketua DPC PPP Lahat, Nizarudin, Senin (5/9/2022).

Dikatakan Nizar, pergantian ketua umum sama sekali tidak menganggu soliditas dan aktivitas kepartaian di tingkat DPC.

Pihaknya sendiri sedang konsen dalam menyiapkan Pileg di tahun 2024 mendatang.

"Saya belum bisa banyak komentar. Hanya saja soal pergantian itu jika memang arus bawah dan atas menghendaki dan sesuai dengan aturan partai maka harus tunduk. Dan DPC PPP Lahat akan ikut dan tunduk dengan aturan partai, "tegasnya.

Sementara, dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Bogor, Senin (5/9/2022) memutuskan mengganti Suharso dengan Mardiono sebagai Ketua Umum PPP

Dilain sisi, DPC PPP Kabupaten Lahat, Nizarudin mengatakan, menyongsong Pemilu 2024 mendatang, pihaknya saat ini tengah lakukan penguatan ideologi kepada seluruh kader, dengan mengikuti Sekolah Politik yang diadakan oleh pihak DPP PPP.

Sekolah Politik ini menurut Nizarudin, bertujuan untuk menegaskan kembali identitas PPP sebagai partai Islam, sekaligus memberikan pemahaman ke kader agar mampu memahami konsep relasi Islam dengan negara. Dengan begitu, kader PPP tidak kehilangan pedoman dalam proses perjuangan di tengah masyarakat.

“Bagi kader PPP, Sekolah Politik ini sangat penting. Untuk menanamkan ideologi kepada seluruh, sekaligus memberikan pemahaman khittah perjuangan PPP,” ujar Nizarudiin.

Baca juga: Sosok Suharso Monoarfa, Kepala Bappenas yang Resmi Dicopot dari Ketua Umum PPP Jelang Pilpres 2024

Nizarudin menambahkan, keseragaman pemahaman yang didapat dari Sekolah Politik ini, mulai dari cara pandang, aspek historis, ideologi maupun aspek perjuangan, akan menjadi kekuatan luar biasa bagi kader dalam memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa Indonesia.

Sekaligus akan berdampak terhadap eksistensi PPP dalam kancah politik.

"Saya melihat, Sekolah Politik ini menjadi sarana untuk membangun penguatan, sekaligus mengembalikan kepercayaan jati diri kader sebagai bagian dari PPP. Pemahaman yang didapat ini juga akan terus di sampaikan ke kader PPP di tingkat bawah, dengan begitu PPP akan terus menjadi partai yang kuat,” sampainya. (SP/EHDI)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved