Berita Nasional

Partai Buruh dan KSPI Bakal Gelar Aksi Demo Pada Hari Selasa Usai Pemerintah Menaikan Harga BBM

Menanggapi hal tersebut, Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya menolak adanya kenaikan harga BBM.

Editor: Slamet Teguh
TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI
ILUSTRASI - Partai Buruh dan KSPI Bakal Gelar Aksi Demo Pada Hari Selasa Usai Pemerintah Menaikan Harga BBM 

“Khususnya buruh pabrik yang selama tiga tahun tidak naik, sudah menyebabkan daya beli turun 30 persen. Kalau BBM naik, bisa-bisa daya beli mereka turun hingga 50 persen," ungkapnya.

Baca juga: BBM Naik, Rincian Harga BBM Terbaru Sumsel, Harga Pertamax Palembang Rp 14.850 per Liter

Baca juga: Daftar Harga BBM Terbaru di Wilayah Indonesia Usai Pemerintah Resmi Menaikkan Pertalite dan Solar

Alasan Jokowi Naikkan Harga BBM

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan kenaikan harga BBM subsisdi mulai hari ini, Sabtu (3/9/2022).

Jokowi mengaku selama ini pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia dan harga BBM dalam negeri tetap terjangkau.

Yakni dengan cara memberikan subsidi BBM yang berasal dari dana APBN.

"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Saya sebetulnya ingin harga BBM (Bahan Bakar Minyak) di dalam negeri tetap terjangkau, dengan memberikan subsidi dari APBN," kata Jokowi dalam tayangan konferensi pers virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).

Namun, faktanya anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat, dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus.

Tak hanya itu, sebanyak 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi.

Padahal, menurut Jokowi, pemberian subsidi BBM ini seharusnya ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu.

Oleh karena itu, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengalihkan subsidi BBM ke bantuan yang lebih tepat sasaran.

"Tetapi, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat, dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus. Dan lagi, lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi."

"Mestinya, uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu. Dan saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit."

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga, harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian. Sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran," ungkap Jokowi.

Subsidi BBM akan Dialihkan Jadi BLT, BSU, dan Bantuan Bagi Angkutan Umum, Ojol, Nelayan

Jokowi menuturkan, pengalihan subsidi BBM akan ditujukan pada Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM sebesar Rp12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved