Breaking News

Berita Palembang

Penjelasan Disperindag Sumsel Ahmad Rizali Soal Penyebab Harga Telur Naik

Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Sumsel,  Ahmad Rizali menjelaskan penyebab telur ayam naik di pasaran.

Penulis: Hartati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
Ilustrasi Telur Ayam. Penjelasan Disperindag Sumsel Ahmad Rizali Soal Penyebab Harga Telur Naik 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Harga Telur Naik beberapa waktu belakangan bahkan menyentuh Rp 30 ribu per kilogram di pasaran.

Naiknya harga telur ayam ras ini disebut karena naiknya harga pakan ayam sehingga mendongkrak harga telur ayam.

Harga telur ayam saat ini bahkan melebihi harga daging ayam ras yang dibandrol di kisaran Rp 26-28 ribu per kg.

"Jual sekarang Rp 29.500 per kg karena harga modalnya Rp 28.500 cuma untung Rp 1.000 per kg, kalau jual lebih mahal lagi semakin lama habisnya," kata Wahyu salah satu pedagang sembako di kawasan Perumnas, Jumat (2/9/2022).

Dia mengatakan dulu saat harga telur ayam murah dikisaran Rp 21-22 per kg, satu peti telur ayam bisa ludes terjual sehari, tapi sejak harga naik penjualan sulit dan baru bisa habis terjual hingga lima hari karena konsumen mengurangi pembelian telur.

Dia pun menjual harga telur ayam satuan dan kiloan sebab kalau cuma mengandalkan penjualan per kilo akan semakin lama habis terjual. Satu butir telur ayam dijual Rp 2.500 atau naik Rp 1.000 dari biasanya dijual Rp 1.500 per butir.

Baca juga: Hotman Paris Turun Tangan, Jadi Kuasa Hukum Wanita yang Dipukul Syukri Zen, Anggota DPRD Palembang

Sementara itu,  Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Sumsel,  Ahmad Rizali mengatakan harga telur ayam ras naik karena memang telur ayam ini ada siklus bertelurnya dan saat ini adalah siklus bertelur penghujung atau hampir habis sehingga barangnya sedikit dan permintaan banyak yang membuat harganya naik.

Jadi ayam itu bertelur hingga empat bulan saja dan selama itu telur ayam akan bertelur setiap hari, selanjutnya habis siklusnya sehingga pasokan turun, nah saat ini habis siklusnya sehingga berlaku hukum pasar.

"Kalau nanti siklus ayamnya sudah mulai bertelur lagi maka harga akan kembali normal atau turun," kata Ahmad Rizali.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved