Berita Palembang
Viral Anak TK di DO Palembang, Pemilik Sekolah: Saya Tunggu Wali Murid Tersebut Minta Maaf
Viral anak TK di DO Palembang, Johanes Agus Taruna, pemilik sekolah angkat bicara untuk membantah fakta yang disampaikan wali murid tersebut.
Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral anak TK di DO Palembang. Viral di media sosial beberapa hari terakhir, seorang wali murid menuangkan unek-uneknya karena anaknya dikeluarkan atau dropt out (DO) dari sekolah tersebut dengan beragam alasan tidak masuk akal.
Menyikapi viral anak TK di DO Palembang, pemilik sekolah angkat bicara dan memberikan keterangan secara rinci untuk membantah pernyataan yang disampaikan wali murid tersebut.
Johanes Agus Taruna, pemilik sekolah angkat bicara terkait viral anak TK di DO Palembang.
Dia membantah semua pernyataan wali murid tersebut. "Saya tunggu agar wali murid tersebut melakukan permintaan maaf secara terbuka dan mengklarifikasi pernyataanya," kata Johanes.
Sebab efek dari postingan tersebut dj media sosial berdampak besar dirinya sendiri dan sekolah yang dia dirikan.
Jika hingga batas waktu yang dia berikan, wali murid tersebut tidak memberikan pernyataan maaf secara terbuka dia tidak akan segan membawa masalah ke ramah hukum karena menyebarkan isu yang tidak sesuai fakta.
Baca juga: Harga Sawit Palembang: Harga TBS Sawit Hari Ini di Muratara Sumsel, Rp 1.630 Tingkat Pengepul
"Saya diam untuk meredam pemberitaan ini tapi sekarang kesabaran saya sudah habis, saya punya semua bukti yang menunjukkan bahwa apa yang diposting wali murid tersebut di media sosial tidak benar," ujarnya saat memberikan keterangan pada awak media, Kamis (25/8/2022).
Johanes mengatakan dia mendirikan sekolah sejak tahun 2010. Dan tidak pernah mengeluarkan satu siswa pun dari sekolah ini.
Bahwa Sekolah tidak pernah mengeluarkan siswanya, dan tidak ada statement dan surat tertulis dari sekolah bahwa siswa telah dikeluarkan.
Tidak ada bukti otentik baik lisan dan tertulis bahwa sekolah mengeluarkan siswanya.
"Wali murid itu yang mengejar pihak sekolah dan meminta agar dikeluarkan surat pernyataan anaknya dikeluarkan dari sekolah. Namun, kami tolak karena kami tidak pernah memberikan surat pengeluaran seperti yang dia koar-koarkan di media sosial," katanya.
"Kalau memang ada buktinya silakan tunjukkan dan saya tunggu buktinya,karena hingga kini siswa tersebut masih resmi menjadi murid di sekolah tersebut dan masih terdaftar di Dinas Pendidikan," Johanes kembali menegaskan.
Johanes mengatakan tidak pernah ada kata DO yang dikeluarkan oleh sekolah kepada orang tua siswa tersebut.
Pihak sekolah memutuskan untuk menawarkan opsi kepada orang tua, jika orang tua tidak dapat koorporatif dan bekerjasama dengan pihak sekolah, sesuai surat pernyataan yang telah ditandatangani orang tua, saat awal pendaftaran.
Johanes juga membantah pernyataan tentang sekolah memilih-milih orang dalam penegakan SOP sekolah.