Berita Palembang
Mengaku Korban Penganiayaan Oknum Polisi, Petugas DLHK Palembang Lapor Propam Polda Sumsel
Petugas DLHK Palembang mengadu ke Propam Polda Sumsel karena diduga jadi korban penganiayaan dilakukan sejumlah oknum polisi. Laporan diwakilkan ayah.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
Sang ayah yang mendapat kabar lalu meminta kakak korban untuk melihat langsung apa yang terjadi.
"Ayahnya dikabari bahwa korban ini diduga ada kepemilikan narkotika," ujarnya.
Lanjut dikatakan, sesampainya di rumah sakit, kakak korban justru diminta untuk melunasi sendiri segala biaya berobat bagi sang adik.
Setidaknya, keluarga terpaksa harus membayar uang dikisaran Rp.1,3 juta untuk membayar biaya berobat.
"Jumlah itu juga termasuk visum dan rontgen. Menurut kakaknya, ada oknum yang menghalangi supaya jangan visum, tapi kakaknya keukeuh mau visum. Akhirnya tetap dilakukan di RS itu, tapi hasilnya belum keluar," ujarnya.
Lantaran keterbatasan biaya, korban lalu dibawa pulang oleh keluarga dan hanya menjalani rawat jalan.
Kata Romadhona, tindak penganiayaan tersebut sangat berpengaruh dalam kehidupan kliennya.
"Disini kita meminta keprofesionalan. Tapi sampai sekarang pun dari kepolisian juga tidak ada konfirmasi ke keluarga. Klien kami tidak bisa bekerja banyak kerugian materil. Bahkan untuk duduk saja dia sulit," ujarnya.
"Kita tidak tahu apakah polisi salah informasi, salah orang, salah tangkap atau bagaimana. Tapi semestinya, kalaupun ada penggeledahan ya dilakukan sesuai prosedur," katanya.
Saat ditanya lebih lanjut, Romadhona tak menampik ketika berada di Polsek Seberang Ulu 1, korban sempat menjalani tes urine dengan hasil positif narkoba.
"Kalau keterangan korban, dia dipaksa untuk mengaku dan katanya hasil tes positif. Tapi saya juga bingung, tesnya kapan. Apa polisi bisa tes urine, karena kan biasanya dilakukan di RS atau ada tim medis. Tidak begitu saja dilakukan di Polsek," ujarnya.
"Terus juga klien kami ini masih banyak lupa akibat penganiayaan itu. Jadi kronologi kejadiannya banyak yang lupa, tapi dia tahu sudah jadi korban penganiayaan," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Seberang Ulu I Palembang, Kompol Ahmad Firdaus saat dikonfirmasi tak menampik adanya penangkapan terhadap Aidil Aditiawarman.
Namun dia menegaskan tidak ada penganiayaan yang dilakukan oleh anggotanya sebagaimana yang dilaporkan ke Yanduan Propam Polda Sumsel.
"Dia itu mencoba bunuh diri dan kita langsung selamatkan," ujarnya.