Berita Nasional

Ironi Viktimisasi Putri Candrawathi, Pakar: Seolah Jadi Korban Tapi Caranya Sangat Kampungan

Ironi Viktimisasi Putri Candrawathi, Pakar: Seolah Jadi Korban Tapi Caranya Sangat Kampungan

Kolase youtube kompastv dan Grup WA via Tribunnews.com
Ironi Viktimisasi Putri Candrawathi, Pakar: Seolah Jadi Korban Tapi Caranya Sangat Kampungan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Istri Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi kini ikut menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J.

Penetapan Putri Candrawathi sebagai tersangka dilakukan oleh Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri

Putri Candrawathi sebelumnya mengaku korban pelecehan seksual Brigadir J dan ada tembak menembak di rumah dinas Ferdy Sambo.

Baca juga: Mahfud MD Akui Ferdy Sambo Hambati Penyelidikan Secara Struktural: Seperti Sub Mabes Sangat Berkuasa

Pihak Brigadir J Tuntut Putri Candrawathi Minta Maaf Jika Tidak Dilaporkan Kasus Laporan Palsu
Pihak Brigadir J Tuntut Putri Candrawathi Minta Maaf Jika Tidak Dilaporkan Kasus Laporan Palsu (Istimewa)

Yakni ketika dia muncul dengan mata sembab dan terlihat menangis ketika  berbicara kepada wartawan di depan Mako Brimob Depok pada 7 Agustus 2022 lalu.

“Kejanggalan permainan drama sebagai korban sudah tampak ketika beliau muncul di depan Mako Brimob,” tega Reza Indragiri dikutip dari Kompas.TV, Sabtu (20/8/2022).

Reza mengatakan yang terjadi pada Putri Candrawathi berbalik 180 derajat.

Awalnya mengaku, mengklaim atau memainkan skenario sebagai seorang korban tapi kemudian pada Jumat (19/8/2022) dinyatakan sebagai tersangka oleh Polri.

Dia mengatakan apa yang dilakukan oleh Putri Candrawathi adalah ironi viktimisasi yakni seseorang yang disangka melakukan perbuatan pidana tetapi memainkan drama sedemikian rupa sehingga seolah-olah ia berada pada posisi korban.

 
“Walaupun dengan cara yang menurut saya sangat-sangat kampungan,” ungkap Reza.

Ia berpendapat setidaknya ada dua hal yang janggal dari pengakuan Putri sebagai korban pelecehan seksual, setelah ia muncul di depan Mako Brimob pada 7 Agustus 2022.

“Pertama, kalau kita buka undang-undang tindak pidana kekerasan seksual, di sana ada banyak ketentuan bahwa yang namanya korban kekerasan seksual, harus atau wajib ditutup identitasnya," ujar Reza.

Jadi ketika Putri melapor sebagai korban pelecehan seksual tapi kemudian dimunculkan di hadapan publik tanpa ditutup identitasnya bahkan memperkenalkan diri dengan menyebut namanya, Reza mengatakan pantas jika masyarakat bertanya-tanya.

“Ini korban betulan atau korban main-main. Sekaligus bertanya juga, betul-betul ada atau tidak pelecehan seksualnya, karena sekali lagi kenapa korban malah muncul di depan publik dan tidak ditutup identitasnya?” ucapnya.

Ekspresi Wajah Putri Candrawathi

Lebih jauh, Reza Indragiri menganalisis ekspresi tertekan yang terlihat pada wajah Putri Candrawathi.

Menurut Reza, seorang tersangka tindak kejahatan bisa merasa tertekan atau syok, terlebih jika dia adalah pelaku yang masih amatiran.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved