Berita Lubuklinggau

Lomba Menangis Peringati 17 Agustus di Lubuklinggau, Warga Kaget Ida Menangis Sejadi-Jadinya

Lomba Menangis digelar untuk memperingati memperingati 17 Agustus di Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO
Ida peserta lomba Menangis Peringati 17 Agustus di Lubuklinggau saat ditenangkan beberapa anggota keluarganya, Rabu (17/8/2022). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -Perlombaan unik yakni perlombaan menangis digelar dalam rangka memperingati 17 Agustus di Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau Sumsel.

Para penonton yang awalnya riang gembira menyaksikan berbagai macam lomba peringatan kemerdekaan ini, tiba-tiba larut dalam suasana duka dan kesedihan.

Ida salah satu peserta lomba menangis, tiba-tiba menangis sejadi-jadinya.

Ibu muda ini tanpa rasa malu menumpahkan air matanya.

Semakin banyaknya warga yang melihat, tangisan Ida tambah menjadi-jadi.

Bahkan para penonton coba ikut menenangkanya namun upaya itu gagal.

Para penonton disaluran irigasi itu pun panik dan bingung, mengapa Ida ‎tiba-tiba menangis sesedih itu.

Tangisan Ida seolah menyimpan rasa sedih yang begitu mendalam.‎

‎Air mata yang keluar bukannya air mata buatan, semua orang juga larut dalam kesedihan.

Salah seorang mengungkapkan, rupanya tangisan itu disebabkan, karena  teringat kematian keluarganya.

"Tadi waktu nangis manggil bapaknya, mungkin terbawa perasaan," ujarnya saat menjelaskan kepada keluarga Ida yang datang mengerumuninya.

Nico anggota Karang Taruna Kelurahan Siring Agung mengatakan digelarnya lomba menangis itu dalam rangka untuk memeriahkan peringatan Hut RI di Kelurahan Siring Agung.

"Jadi pesertanya ini ada enam orang, penilaiannya kita mempersilahkan ibu-ibu untuk menumpahkan kesedihannya dalam lomba ini," ungkapnya.

Ada pun kriteria yang akan ditetapkan sebagai pemenang, dinilai berdasarkan ekspresi apakah memang benar-benar menangis dari dalam hati, atau sekedar suara saja.

"Yang kita lihat adalah ekspresi dari peserta ini apakah benar-benar sedih atau tidak," ujarnya.

Baca juga: HUT ke 77 RI, Wali Kota Lubuklinggau Minta Masyarakat Jaga Persatuan, Soroti Masalah Bobol ATM

Selain itu, berbagai macam lomba lainnya digelar, seperti lomba meniti bambu untuk anak-anak dewasa, lomba panjat pinang dan lomba gebuk bantal serta berbagai macam lomba lainnya.

"Jadi untuk lomba menyebrang bambu itu terbuka untuk umum, kriterianya siapa yang bisa melintas di atas bambu akan mendapat hadiah uang tunai, untuk lintasan pertama Rp50 ribu kedua Rp125 ribu," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved