Berita Nasional
Penampakan Baju Terakhir Brigadir J Dicari-cari, Bukti yang Bisa Tunjukkan Kesadisan Ferdy Sambo Dkk
Misteri pakaian terakhir Brigadir J yang hilang setelah kejadian sadis pembunuhan terhadapnya sempat jadi perbincangan.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Misteri pakaian terakhir Brigadir J yang hilang setelah kejadian sadis pembunuhan terhadapnya sempat jadi perbincangan.
Lantaran pakaian terakhir Brigadir J tersebut dinilai bisa jadi bukti kuat akan tindakan kekerasan yang terjadi padanya.
Meski kini sedikit demi sedikit kasus Brigadir J mulai terkuak pasca Ferdy Sambo sang atasan jadi tersangka.
Namun masih banyak teka teki yang belum bisa terjawab membuat publik penasaran.
Baca juga: Nasib 3 Jenderal Ditipu Ferdy Sambo, Skenario Busuk Bikin Dicopot, Istri Curhat Nama Baik Hancur
Terbaru rekaman CCTV di rumah Ferdy Sambo sebelum Brigadir J tewas beredar luas di media sosial.
Dari rekaman CCTV tersebut terlihat momen terakhir Brigadir J saat masih hidup sebelum dianiaya dan dibunuh.
Pakaian terakhir Brigadir J yakni kaos oblong putih dengan gambar di belakangnya.
Lalu Brigadir J memakai celana jeans biru dongker dan sepatu hitam.

Sebelumnya, pengacara keluarga brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak sempat menyebut pakaian terakhir hilang bisa jadi bukti kuat.
Kamaruddin menduga pakaian-pakaian sampai celana diamankan untuk tujuan tertentu, sampai ada upaya penghilangan barang bukti. “Di mana sekarang pakaian, celana sampai ponsel Brigadir J. Kami menduga itu disembunyikan untuk menghilangkan barang bukti,” imbuhnya.
Dari pakaian itu akan terlihat bekas tembakan, bekas lubang peluru sampai noda darah yang membekas dipakaian.
Baca juga: VIRAL Video Lawas Ferdy Sambo Soal Sanksi Oknum Coreng Nama Polri : Penegakan Secara Tegas dan Keras
“Ada upaya menghilangkan barang bukti, kalau ini benar, orang itu bisa menjadi saksi, apa tunjuannya,” terang Kamaruddin seraya menanyakan pula sepatu yang dipakai Brigadir J yang hingga kini belum dikembalikan.
Adapun bukti pakaian juga membongkar tabir kesadisan dari tindakan Ferdy Sambo Dkk.
Isi CCTV Lengkap yang beredar.
Isi rekaman CCTV rumah Ferdy Sambo ungkap detik detik Brigadir J tewas.
Isi rekaman CCTV ini merekam perjalanan rombongan istri Ferdy Sambo dan Brigadir Yosua dari Magelang hingga ke rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga Barat, Pancoran, Jakarta Selatan.
Rekaman CCTV dimulai dari kota Magelang, Jawa Tengah pada Jumat 8 Juni 2022, terdiri dari 3 mobil, masing-masing mobil patwal, 2 mobil hitam.
Dari CCTV, Brigadir Yosua terakhir terlihat ketika ia meninggalkan rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo sekitar pukul 17.00 WIB.
Sementara itu, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik membeberkan rekaman CCTV terkait kronologi sebelum terjadinya baku tembak yang menewaskan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Baca juga: Ernest Prakasa Soroti Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J Tak Akan Diungkap, Publik Jadi Berspekulasi
Damanik mengawali rekaman CCTV yang dilihat oleh pihaknya memperlihatkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi berangkat dari Magelang bersama rombongan pada 10.00 WIB.
Kemudian Putri Chandrawati bersama rombongannya tiba di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada pukul 15.40 WIB.

Hanya saja, kata Damanik, Irjen Ferdy Sambo terlebih dahulu sampai ke kediaman pribadinya pada pukul 15.29 WIB dari Yogyakarta di mana menggunakan pesawat terbang sebelumnya untuk menuju Jakarta.
"Bu Sambo ini dari Magelang, dua mobil, satu mobil dikawal Patwal berangkat jam 10-an kemudian tiba di rumah pribadi Jalan Saguling persisnya 15.40 WIB."
Baca juga: Ini Buat Ferdy Sambo Bunuh Brigadir Yosua, Motif Suami Putri Candrawathi Akhirnya Dikuak Kamaruddin
"Kemudian dia (Ferdy Sambo) masuk ke rumahnya itu jam 15.29 WIB. Jadi gak terlalu lama, 11 menit itu sampailah ibu (Putri Chandrawati)," jelasnya dikutip Tribunnews dari YouTube metrotvnews pada Sabtu (30/7/2022).
Kemudian, Damanik menjelaskan bahwa dalam rombongan itu terlihat ada Bharada E dan Brigadir J.
"Kelihatan ada Bharada E, ada almarhum Yosua (Brigadir J), ada asisten rumah tangga, dan ada 2 lagi stafnya termasuk ADC senior," tuturnya.
Lantas, tiga menit berselang, Putri Chandrawati, Bharada E, Brigadir J, hingga asisten rumah tangga terlihat melakukan tes RT-PCR.
Baca juga: Hancur Seketika, Curhat Istri Brigjen Hendra Kurniawan Usai Ferdy Sambo Minta Maaf, Ungkit Karier
Namun, menurut Damanik, Ferdy Sambo terlihat berada di kamar dan tidak ikut melakukan tes RT-PCR.
Hanya saja, Damanik tidak mengetahui apakah sebelum itu Ferdy Sambo telah melakukan tes RT-PCR terlebih dahulu.
"Iya tidak tahu (sudah tes PCR), dia apakah sudah PCR. Jadi yang (tes) PCR itu hanya di rombongan (Putri Chandrawati, ajudan, dan asisten rumah tangga) ini saja."
"Jadi Komnas (HAM) sampai sekarang belum mengetahui apakah Pak Sambo PCR-nya jam berapa, di mana, itu nanti kita cari lagi informasinya," jelasnya.
Setelah tes RT-PCR, sekira pukul 16.07 WIB, Damanik mengungkapkan Putri Candrawathi dan rombongan kecuali asisten rumah tangga pergi ke rumah dinas di Duren Tiga.
Namun, katanya, Ferdy Sambo justru tidak menyusul istrinya tapi ke arah lain bersama ADC dan motor Patwal yang sama.

"Baru berapa menit berjalan, kelihatan motor Patwal berhenti, mobil berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu (Putri Candrawathi) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah itu,"jelas Damanik.
Penjelasan Damanik ini berdasarkan rekaman CCTV milik tetangga Ferdy Sambo.
Namun, ia tidak mengingat pukul berapa mobil Ferdy Sambo dan motor Patwal berhenti.
Setelah menerima telepon dari istri, Damanik menjelaskan mobil Ferdy Sambo pun berusaha berbalik bersama dengan motor Patwal.
Hanya saja, mobil rombongan Ferdy Sambo itu kesulitan karena jalan yang sempit.

Damanik pun mengungkapkan setelah mengetahui hal itu, Ferdy Sambo pun langsung berlari ke rumah dinas.
Kemudian, dirinya menjelaskan pada CCTV yang berbeda, Putri terlihat menangis dengan didampingi asistennya.
"Ga berapa lama, ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis. Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV-nya sangat clear, kualitas tinggi," ungkapnya.
Selanjutnya, Damanik mengatakan datangnya mobil Provost hingga mobil lain untuk bergerak ke Rumah Sakit Kramat Jati.
(*)
Baca Berita Lainnya di Google News