Berita Nasional
'Saya Dapat Bocoran', Mahfud MD Akhirnya Bicara Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Perselingkuhan?
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengklaim ada tiga dugaan motif terkait pembunuhan terhadap Brigadir Nofri
TRIBUNSUMSEL.COM -- Menko Polhukam Mahfud MD kembali bicara soal motif Irjen Ferdy Sambo bunuh Brigadir J.
Mahfud MD mengkalim ada tiga dugaan motif terkait pembunuhan brigadir J tersebut.
Dugaan motif tersebut, diakui Mahfud MD berbeda dengan spekualasi yang beredar di publik.
Baca juga: Keluarga Brigadir J Masih Tunggu Motif Pembunuhan Serta Pengakuan Istri Sambo : Bu Putri Jujurlah
"Saya dapat bocoran. Tapi kan tidak boleh saya ngatakan yang begitu-begitu (motif). Biar dikonstruksi dulu."
"Dapat hal-hal yang mungkin tidak pernah muncul di publik dari Komnas HAM, dari LPSK, dari orang-perorangan, dari senior Polri, (senior) tentara dan sebagainya," katanya pada Satu Meja di YouTube Kompas TV melansir Tribunnews, Kamis (11/8/2022).
Adapun Mahfud MD mengaku bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri resepsi pernikahan putri dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pada pertemuan itu, Mahfud mengatakan dirinya berkoordinasi dengan Listyo Sigit terkait kasus tewasnya Brigadir J.
"Ketika Anies mantu, saya datang dia (Jenderal Listyo) datang. Lalu duduk berdua. Gimana ini, koordinasi di situ," tuturnya.
Lebih lanjut, Mahfud MD menyampaikan spekulasi motif yang beredar di masyarakat terkait kasus ini yang sebelumnya dirinya sebut hanya berlaku dikonsumsi oleh orang dewasa.
Pertama yaitu adanya pelecehan seksual.
Baca juga: Tuntut Ferdy Sambo Jujur, Istri Brigjen Hendra Kurniawan Minta Nama Baik Dipulihkan, Bukan Jabatan
"Pelecehan itu apa sih. Apakah membuka baju atau apa? Itu kan untuk orang dewasa," jelasnya.
Kemudian motif kedua adalah perselingkuhan empat segi.
Terakhir, katanya, adalah motif pemerkosaan sehingga Brigadir J ditembak.
"Itu kan sensitif," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Hanya saja, Mahfud meminta agar masyarakat bersabar terkait motif sebenarnya yang akan diumumkan oleh Polri dan dibuka di pengadilan.