Berita Palembang
Pekan Adat Sumsel dan Sriwijaya Travel Fair 2022 Sampai Minggu 7 Agustus, Lokasi dan Rundown Acara
Pekan Adat Sumsel dan Sriwijaya Travel Fair 2022 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Sumsel, Jumat (5/8/2022). Acara berlangsung sampai Minggu 7 Agustus.
Penulis: Widya Tri Santi | Editor: Vanda Rosetiati
lihat foto
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pekan Adat Sumsel dan Sriwijaya Travel Fair 2022 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Sumsel, Jumat (5/8/2022).
Pekan Adat Sumsel dan Sriwijaya Travel Fair ini digelar bertujuan membangkitkan budaya terutama sastra tutur yang sekarang hampir punah.
Pembukaan Pekan Adat Sumsel dan Sriwijaya Travel Fair di Atrium PTC Mall selain Wagub Sumsel juga hadir Plh Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Sumsel dan beberapa tamu undangan lainnya, Jumat (5/8/2022).
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya membuka secara langsung acara Pekan Adat Sumsel dan Sriwijaya Travel Fair.
Dalam acara ini bersama-sama menjaga adat istiadat bagi penduduk Sumsel.
"Karena tidak ada lain untuk membina karakter kita kebersamaan untuk membangun di sektor ekonomi, budaya serta mempersatukan dalam menjaga kebudayaan kita ke depannya," kata Mawardi yang di dampingi beberapa peserta memakai pakaian adat di 17 kabupaten/kota Sumsel.
Baca juga: Damri Palembang Jogja, Harga Tiket Rp 500 Ribu Dapat Snack, Berangkat 3 Kali Seminggu
Mawardi menambahkan dalam kegiatan ini berlangsung ada nilai sisi positifnya yaitu bisa saling mengenal budaya masing-masing, ada nilai ekonomi dan ada minta dari provinsi lain untum datang ke sini.
Sementara itu, Plh Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Sumsel Megawaty mengatakan, kegiatan ini berkolaborasi pekan adat Sumsel dan sriwijaya travel fair.
"Pekan Adat Sumsel merupakan adat budaya, sedangkan Sriwijaya Travel Fair kegiatan pariwisata," katanya.
Pekan adat telah di lakukan pra kegiatan pada tanggal 2-4 Agustus 2022 di Museum SMB. Setelah itu acara ini berlangsung dari tanggal 5-7 Agustus 2022.
Kegiafan Pekan Adat meliputi karnaval budaya, edukasi dan pertunjukan aksara umum, pertunukan ragam kuliner tradisional, permainan tradisional, wayang Palembang, bincang budaya 75 orang pelajar/mahasiwa setiap harinya selama sepekan dan pertunjukkan sastra tutur.
"Sastra tutur ini hampir punah di kalangan milenial sekarang. Menurut saya ini menarik karena sastra tutur ini seperti pantun tapi berirama dan ini akan dikenalkan ke masyarakat Sumsel.
"Harapan kita ingin pelestaraian adat dan berjalan di kalangan milenial seperti sastra tutur yang hampir punah ini sastra tutur menarik, 17 kabupaten iramanya berbeda-beda, jadi cukul menarik ini untuk di bangkitkan," tutupnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.
