Berita Nasional

Hotman Paris jadi Pengacara JNE Dalam Dugaan Kasus Penimbunan Bansos Presiden, Ungkap Fakta Besok

Hotman Paris digandeng Perusahaan pengiriman dan logistik PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau dikenal dengan nama JNE menjadi pengacara dalam kasus ya

Editor: Weni Wahyuny
youtube Cumicumi
Hotman Paris Hutapea jadi pengacara JNE dalam kasus dugaan penimbunan bansos Presiden Jokowi 

"Mungkin teman-teman sudah bisa lihat semua. Kita sudah cek lokasi yang kita lihat memang ada beras yang ditimbun di situ. Kita sepakat semua ya bahwa kita sudah cek lokasi, memang ada beras yang ditimbun," jelas Auliansyah.

Baca juga: Hotman Paris Pamer Atlas Beach Fest Ramai, Warganet Malah Sentil Razman Nasution : Gak Kebayang

Sementara pihak JNE mengklaim telah mengganti semua beras yang dikubur di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok itu.

Melalui kuasa hukumnya, Anthony Djono, pihak JNE mengatakan bahwa beras ini dikubur musabab rusak terkena hujan saat pengiriman.

"Kita sudah ganti semua, jadi tidak ada kerugian sedikit pun dari penerima," jelasnya di lokasi penguburan beras itu, Rabu (3/8/2022).

"Itu saat diambil dari gudang Bulog tentu ada di stiker. Awalnya memang ditujukan untuk dibagikan, tapi kan di perjalanan rusak. Ketika rusak maka kami pindahkan ke gudang dan ganti yang baru, dan kita stikerkan lagi. Jadi barang yang sama bukan beras bansos," sambungnya lagi.

Oleh sebab itu, kata Anthony, tidak ada hak masyarakat terkait bansos ini yang berkurang.

"Jadi intinya hak masyarakat tidak berkurang sama sekali," tegasnya.

Update beras bansos ditimbun di Depok

Badan Urusan Logistik (Bulog) memberikan klarifikasi terkait temuan beras sembako Presiden yang terkubur di lahan kosong di Sukmajaya, Depok.

Sembako bantuan Presiden itu dikubur oleh JNE Express karena rusak terkena hujan setelah diambil dari gudang Bulog.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal mengatakan peristiwa itu terjadi pada pertengahan 2020.

"Pada periode Mei-Juni 2020, pihak pengantar akan mengirimkan beras kepada warga penerima bantuan beras presiden, namun dalam perjalanannya ada kendala yang mengakibatkan beras tersebut mengalami sedikit kerusakan," terang Iqbal dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Selasa (2/8/2022).

Kemudian, pihak ketiga segera menghubungi Bulog untuk membeli beras pengganti agar segera diantar kepada warga penerima.

Sehingga, pihak ketiga sudah menggantinya dengan beras berkualitas baik dan diterima dengan baik juga oleh penerima manfaat.

Sementara beras yang rusak menjadi tanggung jawab pihak ketiga, sehingga Bulog tak lagi terlibat dalam penanganan beras yang rusak itu menurut keterangan Iqbal.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved