Penembakan Calon Kades Ogan Ilir
Update Penembakan Calon Kades di Ogan Ilir, Polisi Periksa 6 Saksi, Ada Rekaman Video Pembunuhan
Update penembakan calon kades Polisi masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan calon kades di Desa Betung II, Kecamatan Lubuk Keliat Ogan Ilir.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Update penembakan calon kades Polisi masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan calon kepala desa (kades) di Desa Betung II, Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir.
Kasi Humas Polres Ogan Ilir, Iptu Abdul Haris mengatakan penyelidikan kasud penembakan calon kades Ogan Ilir dilakukan tim gabungan Jatanras Polda Sumatera Selatan, Satreskrim Polres Ogan Ilir dan Polsek Tanjung Batu.
"Sejauh ini sudah enam saksi diperiksa polisi (kasus penembakan calon kades Ogan Ilir)," kata Haris kepada wartawan di Tanjung Senai, Indralaya, Selasa (26/7/2022).
Selain saksi-saksi, sejumlah rekaman video saat-saat korban sebelum dibunuh pelaku juga sedang diperiksa.
"Pemeriksaan terus berlanjut. Ada juga saksi kunci yang tentunya masih pendalaman," terang Haris.
Diduga Kenal Korban
Pelaku penembakan calon kades Ogan Ilir yang terjadi Rabu (20/7/2022) sekira pukul 05.30 WIB diduga orang yang dikenal korban.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan calon kades Ogan Ilir yang mengakibatkan korbannya Arpani (53 tahun) calon kades di Desa Betung II, Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir tewas.
Diduga pelaku sebelumnya merencanakan pembunuhan tersebut lalu melakukan penembakan calon kades Ogan Ilir
Korban Arpani ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tembakan dan sabetan senjata tajam pada Rabu (20/7/2022) lalu sekira pukul 05.30.
Di sisi lain, tampuk kepemimpinan Polres Ogan Ilir sedang berganti dari AKBP Yusantiyo Sandhy ke AKBP Andi Baso Rahman.
Proses serah terima jabatan (sertijab) dilaksanakan di Mapolda Sumatera Selatan pada Jumat (22/7/2022).
Proses penyelidikan perkara ini ditangani tim gabungan Jatanras Polda Sumatera Selatan, Satreskrim Polres Ogan Ilir dan Polsek Tanjung Batu yang juga membawahi wilayah hukum Kecamatan Lubuk Keliat.
Kapolsek Tanjung Batu, AKP Sondi Fraguna mengatakan, polisi telah memeriksa dua orang saksi yakni istri korban bernama Sanaria (39 tahun) dan ibu korban bernama Husna (71 tahun).
Kedua orang tersebut berada dekat korban sesaat sebelum ditembak dan dibacok pelaku.
"Sebelum peristiwa itu, saksi saudari Sanaria melihat korban menerima telepon dan melakukan percakapan di dalam rumah. Saksi Husna ada juga di rumah korban," terang Sondi kepada TribunSumsel.com.
Kemudian Sanaria melihat korban keluar rumah dan dikejar oleh pelaku dengan menggunakan senjata tajam serta senjata api.
"Penuturan saksi, korban ditembak dan dibacok secara berulang-ulang oleh pelaku hingga korban tersungkur meninggal dunia di TKP," terang Sondi.
"Setelah itu pelakunya langsung melarikan diri," imbuhnya.
Hasil pemeriksaan di tubuh korban, dia mengalami luka robek di rahang bagian kiri, dua luka robek di perut sebelah kiri, tiga luka robek di tangan kiri serta dua luka tembak di pinggul dan rusuk kanan.
Mengenai dugaan motif pembunuhan, lanjut Sondi, polisi masih melakukan pendalaman lebih lanjut.
Mengingat korban termasuk kandidat yang diperhitungkan aktif di kegiatan karang taruna di Desa Betung II.
"Dari kronologi kejadian korban menerima telpon, diduga dari seseorang yang dikenal. Kemungkinan pembunuhan diduga terencana," terang Sondi.
TribunSumsel.com mencoba mewawancarai dua saksi mata yang merupakan anggota keluarga korban.
Namun keduanya berpesan melalui perangkat desa belum dapat melayani wawancara karena masih berduka dan syok berat.
"Dua saksi mata, istri dan ibu korban masih syok. Yang jelas, keluarga berharap pelaku segera ditangkap," kata Kepala Desa Betung II, Ahmad Rozali dihubungi terpisah.