Pembunuhan di Meritai Banyuasin
Tangis Ayah Memeluk Bobi Pembunuh Kakak Kandung dan Pacar, Tak Tahu Anak Terlibat Cinta Segitiga
Burhanuddin (66) memeluk langsung anaknya, Bobi Harmoko (27) yang membunuh kakak kandung dan pacarnya di Meritai Banyuasin.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Burhanuddin (66) tak kuasa menahan tangis saat melihat langsung anaknya,
Bobi Harmoko (27) menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus pembunuhan, Senin (25/7/2022).
Bobi kini berstatus tersangka karena sudah membunuh dua perempuan sekaligus yakni Hendri Rangkuti Lia Sari (35) dan Meilani (22), calon istrinya.
Kenyataan terasa begitu menyakitkan di hati Burhanuddin yang kini sudah lanjut usia.
"Korbannya anak kandung, pelakunya juga anak kandung," kata Burhanuddin saat ditemui di depan instalasi Forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang.
Sebelum ke rumah sakit, Burhanuddin sempat mendatangi Unit II Jatanras Polda Sumsel tempat Bobi, anaknya menjalani pemeriksaan.
Dengan posisi duduk bersebelahan, pria tua ini nampak menangis tersedu sembari memeluk tubuh anaknya tersebut.
Sementara tersangka Bobi terlihat jauh lebih tenang dibanding sikap sang ayah.
Tak lama kemudian, Burhanuddin dan Bobi dibawa ke RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang untuk masing-masing keperluan.
Baca juga: Saya Jengkel Lihat Mereka Ciuman, Bobi Bunuh Kakak Kandung dan Pacar, Pembunuhan di Meritai

Burhanuddin dibawa untuk mengurus izin dilakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban, sedangkan tersangka Bobi dibawa untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Saya dapat kabar ini setelah dihubungi keluarga. Makanya saya cepat-cepat kesini (Palembang)," ujarnya.
Dalam kesehariannya, Burhanuddin tinggal di Desa Bubusan Kecamatan Jejawi Kabupaten OKI.
Sedangkan Komplek Dream Land 2 Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin tempat lokasi (TKP) ditempati oleh tersangka Bobi dan kedua korban.
Dari pengakuan Burhanuddin terungkap fakta baru bahwa selain berstatus calon istri tersangka, almarhum Meilani juga merupakan berstatus keponakannya.
"Tapi hubungan keluarganya sudah jauh. Kami sama-sama dari dusun (kampung)," ucapnya.
Burhanuddin juga mengaku tidak tahu, anaknya Bobi menjalin kedekatan istimewa dengan Meilani semasa hidup.
Begitupun dengan hubungan antar anaknya, Burhanuddin tidak mendengar ada keluh kesah dari dua anaknya tersebut.
"Saya tahunya baik-baik saja, tidak ada masalah," ungkapnya.
Atas hal tersebut, Burhanuddin sama sekali tidak menyangka akan adanya peristiwa ini.
Burhanuddin harus menghadapi kenyataan pahit anak perempuannya tewas ditangan seorang pria yang juga anak kandungnya.
Namun dia tidak bisa berbuat banyak. Burhanuddin tetap berharap agar Bobi anaknya mendapat hukuman yang ringan.
"Harapan saya diangkat hukumnya," ujar Burhanuddin dengan suara bergetar menangis.
Diberitakan sebelumnya, dua perempuan tewas dibunuh di sebuah rumah dalam komplek Dream Land 2 Meritai Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Minggu (24/7/2022) dini hari.
Kedua korban diketahui bernama Hendri Rangkuti Lia Sari (35) dan Meilani (22) yang tewas dengan luka parah di bagian kepala.
Pelaku pembunuhan adalah Bobi Harmoko (27) orang terdekat kedua korban.
Hendri Rangkuti Lia Sari berstatus kakak kandung, sedangkan Meilani adalah kekasih pelaku.
"Saya jengkel, saya melihat mereka ciuman," ujar pelaku saat menjalani pemeriksaan di Unit II Subdit III Ditreskrimum Jatanras Polda Sumsel, Senin (25/7/2022).
Bobi mengaku sudah lama menyimpan dendam kepada kakak perempuannya.
Sebab dulu sang kakak juga berhasil merebut pacarnya.
"Pacar saya yang dulu, sebelum sama yang ini (korban Meilani) juga diambil sama dia. Saya tidak tahu gimana caranya merayu bagaimana. Tapi sudah dua kali dia ambil pacar saya," ungkapnya.
Sempat lama disimpan, amarah itu akhirnya kembali memuncak.
Tepatnya disaat pelaku memergoki pacar dan kakak perempuannya melakukan hal tak pantas di rumah mereka tepatnya di komplek Dream Land 2 Meritai Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Minggu (24/7/2022) siang.
Kedua korban lalu pergi setelah melihat pelaku marah dan baru kembali saat malam hari sekira pukul 23.00 WIB.
"Saya memang tunggu mereka pulang. Saya sudah kesal," ucapnya.
Dalam kalutan emosi, pelaku yang kesehariannya bekerja sebagai sopir truk kemudian mengambil dongkrak.
Benda itu lalu dia hantamkan ke arah kedua korban.
"Pertama ayuk ke ayuk (kakak perempuan), baru ke pacar saya. Kepalanya saya tutus (pukul)," ungkapnya.
Usai membunuh kedua korban, tersangka sempat meminum cairan pembasmi serangga untuk mengakhiri hidup.
Namun upaya itu tidak berhasil mengakhiri hidupnya.
Tersangka lalu memutuskan untuk menyerahkan diri ke kantor polisi.
"Ya saya menyesal, tapi kesal kalau ingat perbuatan mereka," ucapnya.