Berita Kriminal Palembang
Tidak Melawan,Tapi Tetap Saya Tusuk, Pembunuh Petugas DLHK Palembang Terancam Hukuman Mati
Dadang (37) tersangka pembunuh Darwis (57) petugas kebersihan DLHK Kota Palembang terancam Hukuman Mati.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dadang (37) tersangka pembunuh Darwis (57) petugas kebersihan DLHK Palembang yang ditemukan tewas pinggir jalan Letjen Harun Sohar Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami Palembang terancam Hukuman Mati.
Dadang mengakui statusnya yang pernah dipenjara 11 bulan masa tahanan di Lapas Klas IIB Sekayu. karena menusuk ayah tirinya.
"Saya tusuk ayah tiri saya. Orangnya tidak meninggal, tapi saya dipenjara," ujarnya saat dihadirkan dalam rilis tersangka di Polsek Sukarami Palembang, Jumat (22/7/2022).
Kapolsek Sukarami, Kompol Dwi Satya Arian didampingi Kanit Reskrim, Iptu Deni Irawan mengatakan, penangkapan terhadap Dadang dilakukan berkat kerjasama Polsek Sukarami, Polrestabes Palembang dan TNI AU.
"Tersangka ini kabur di arah bandara lama Lanud. Dengan sinergritas, kami bersama-sama bisa menangkap tersangka," ujarnya.
Saat melarikan diri, tersangka mengalami luka dibagian kaki karena terkena pecahan beling.
Kurang dari 1x24 jam atau sekira pukul 01.00 WIB tersangka berhasil ditemukan oleh tim gabungan yang mencari keberadaannya.
"Tersangka ini akan kita sangkakan dengan pasal 340 KUHP atau 338 KUHP, ancaman maksimal seumur hidup atau hukuman mati," ujarnya.
Dia Tidak melawan
Aksi Dadang Dilatarbelakangi dendam karena dimarahi korban saat memulung.
"Saya kesal pernah dia (korban) marahi," kata Dadang saat dihadirkan dalam rilis tersangka di Polsek Sukarami Palembang, Jumat (22/7/2022).
Korban adalah petugas kebersihan DLHK yang ditugaskan menyapu jalan di seputaran Jalan Letjen Harun Sohar Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami Palembang.
Sedangkan tersangka Dadang adalah seorang pemulung yang biasa mencari rongsokan di kawasan tersebut.
Dadang mengaku, sebulan yang lalu diriny tanpa sengaja bertemu dengan korban.
Pertemuan itu berlangsung tidak enak sebab korban memarahinya saat sedang mencari barang rongsokan di tempat sampah yang berada di pinggir jalan.
"Katanya jangan cari (rongsokan) disini lagi, ini tempat saya," ucap Dadang menirukan perkataan korban.
Ucapan tersebut nyatanya menimbulkan dendam di hati Dadang.
Sejak itu pula, Dadang mengaku sudah mencari korban selama kurang lebih satu bulan untuk melampiaskan emosinya.
Bahkan dia juga menyiapkan senjata tajam (sajam) berupa pisau yang diakuinya ditemukan di dalam bak sampah.
Dua hari sebelum kejadian, pisau itu sengaja Dadang asah agar lebih tajam untuk kemudian sebagai persiapan bila bertemu dengan korban.
Hingga akhirnya pada Rabu (20/7/2022) sore, tanpa disengaja Dadang dan korban bertemu di TKP dan terjadilah tindak pembunuhan itu.
"Dia tidak melawan, cuma teriak aduh. Tapi tetap saya tusuk," ujarnya.
Merasa korban sama sekali tak memberi perlawanan, Dadang semakin membabi buta melayangkan tusukan.
Tubuh korban yang sudah lanjut usia, sampai jatuh ke dalam parit di lokasi kejadian.
Disaat itu Dadang masih terus saja menusuk tubuh korban yang sudah tak berdaya.
Saat ditanya berapa jumlah tusukan yang dialami korban, kata Dadang, dirinya sama sekali tidak tahu.
"Sebenarnya ada satu tukang rongsokan juga tapi yang pakai sepeda, dia lihat kejadian waktu itu. Tapi dia lari, mungkin karena takut," ucapnya.
Setelah puas menusuk korban, Dadang lalu pergi dengan berjalan kaki meninggalkan tubuh korban dan gerobak rongsokan miliknya di TKP.
Dia memilih bersembunyi di wilayah bandara lama tepatnya di area teralarang untuk umum kawasan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang hingga akhirnya ditangkap Polisi.
Darwis Alami 10 Lebih Luka Tusuk
Darwis (57) petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan Hidup dan Lingkungan (DLHK) kota Palembang tewas ditangan pria diduga pemulung, Rabu (20/7/2022) sore.
Dokter forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang, AKBP dr Mandiri SpKF mengatakan, korban tewas karena mengalami luka parah akibat benda tajam dihampir seluruh bagian tubuhnya.
"Sesuai permintaan, kami hanya melakukan pemeriksaan luar saja. Kami lihat banyak luka benda tajam dihampir seluruh tubuh korban," ujarnya, Kamis (21/7/2022).
Menurutnya, Korban mengalami lebih dari 10 luka senjata tajam.
Diantaranya, luka itu mengenai badan, dada hingga ke bagian wajah.
"Untuk diameter lukanya bervariasi. Tapi yang jelas, luka itu serius sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," ucapnya.