Berita Muara Enim
Update Pencarian Masud Hilang di Sumur Minyak Muara Enim, Tim Temukan Dua Jenazah
Pencarian Masud Hilang di Sumur Minyak Muara Enim akhirnya membuahkan hasil. Tim mengevakuasi Dua Jenazah.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM,- Pencarian Mas'ud (37) yang dilaporkan hilang di Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim akhirnya membuahkan hasil, Selasa (5/7/2022).
Tim evakuasi gabungan Kabupaten Muara Enim menemukan dua jenazah dalam sumur minyak setelah sekitar tiga jam melakukan pencarian dengan satu unit ekskavator.
Dari informasi dan pengamatan dilokasi kejadian, tim evakuasi gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, Pemkab Muara Enim, PTBA, PT SBS, PT PAMA, TNI, Polri dan para keluarga korban memulai pencarian sekitar pukul 10.00.
Setelah melakukan pencarian sekitar tiga jam sekitar pukul 13.40 satu jenazah laki-laki bercelana pendek berhasil ditemukan.
Kemudian tim gabungan mendapat informasi dari keluarga bahwa diduga ada mayat lagi didalam sumur minyak tersebut.
Lalu tim gabungan melakukan pencarian lagi dengan eskavator dengan cara membongkar dan melebari sumur untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sekitar pukul 14.00, tim gabungan kembali menemukan satu jenazah laki-laki dengan menggunakan celana panjang.
Kemudian sekitar pukul 15.00, kedua jenazah dibawa ke kamar mayat RSUD dr HM Rabain Muara Enim untuk dilakukan autopsi mengungkap indentitas kedua korban.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa korban hilang sejak 21 Mei 2022, yang diduga tenggelam ke dalam sumur galian minyak ilegal di area desa Darmo kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim.
Kemudian oleh keluarga korban dilaporkan hilang ke Polsek Lawang Kidul, dan sempat dilakukan pencarian, namun karena lokasi sumur berbahaya sehingga pencarian ditunda menunggu rekomendasi dari tim PT Pertamina.
Setelah dinyatakan aman, tim evakuasi gabungan Kabupaten Muara Enim langsung melakukan evakuasi dan berhasil.
Kronologi Hilangnya Mas'ud
Mas'ud (37) warga Sungai Dua, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Muba, dilaporkan keluarganya hilang.
Sebelum hilang, Ia bekerja di eks sumur minyak di daerah Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, dan sudah berulangkali dilakukan pencarian, namun keberadaannya masih menjadi misteri, Minggu (12/6/2022).
Adapun kronologi hilangnya Mas'ud (37) dituturkan Hasrul Efendi yang merupakan kakak sepupu Mas'ud
Bermula pada tanggal 21 Mei 2022, salah satu teman korban bernama Diki menelpon istri korban bernama Ita dan mengabarkan bahwa korban lagi sakit kritis di sumur tempat dia bekerja yang ada di Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim.
Setelah mendengar kabar tersebut istri korban dengan ditemani dua tetangganya langsung berangkat ke tempat korban bekerja.
Sesampainya di sana ternyata di lokasi kejadian tempat dia bekerja tidak ditemukan satu orangpun akhirnya mereka pulang.
Setelah mereka pulang kami pihak keluarga berdiskusi dan akan melakukan pencarian kembali mulai tanggal 23-5-2022 sampai tanggal 5-6-2022.
"Adik saya itu, bekerjanya bertiga bersama Dedi dan Diki keduanya warga Kabupaten Pali. Dan sekarang keduanya menghilang, di telepon tidak aktif lagi, didatangi ke rumahnya kata keluarganya tidak ada dirumah, padahal kami ingin memastikan kondisi korban terakhir berada dimana, biar tidak simpang siur," ujar Hasrul yang merupakan Ketua Tim Pencarian dari pihak keluarga korban ini.
Kemudian, lanjut Hasrul, pada tanggal 5-6-2022, keluarga melakukan pencarian ke dalam sumur tempat dia bekerja.
Karena sumurnya berisi air, pihaknya langsung berinisiatif mengeringkan sumur itu dengan cara menimba dengan ember, setelah kering dirinya mulai menusuk nusuk sumur itu dengan kayu dan serampang.
Setelah beberapa jam melakukan pencarian, pihaknya menemukan potongan kain dan potongan daging kecil serta di sertai bau busuk yang menyengat.
Setelah berdiskusi dengan keluarga kami langsung menghubungi Kades Darmo lewat telepon dan memberitahukan penemuan kepada Kades Darmo dan juga melaporkan ke pihak Polsek Lawang Kidul Tanjung Enim.
Tidak lama kemudian, anggota Polsek Lawang Kidul di temani dengan kades Darmo serta Babinsa desa Darmo langsung ke Tempat Lokasi Kejadian (TKP).
Setelah ke TKP tim Polsek Lawang Kidul menyimpulkan bahwa besok tanggal 6-6-2022 akan melakukan evakuasi jenazah tersebut dengan di bantu oleh tim SAR PTBA sebab di dalam sumur galian tersebut banyak mengandung gas metan dan minyak mentah.
Dan ketika dilakukan pencarian, ternyata tim SAR PTBA tidak sanggup dan atas petunjuk pihak Polsek Lawang Kidul menyarankan agar meminta bantuan kepada tim SAR Pertamina Prabumulih dengan cara Kepala desa Darmo menulis surat kepada tim SAR Pertamina Prabumulih yang di tembuskan ke kecamatan Lawang Kidul dan disampaikan kepada Pemda Muara Enim agar supaya di sampaikan ke Pertamina Prabumulih.
"Kami berterimakasih kepada semua pihak yang berupaya membantu meski korban belum ditemukan. Dan kami mohon bantuan Pemkab Muara Enim untuk menyampaikan surat tersebut ke Pertamina. Kami sekarang hanya bisa menunggu," harapnya.
Ketika dikonfirmasi ke Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdyanto, melalui Kapolsek Lawang Kidul Iptu Yogie S Hasyim dan Kanit Reskrim Guntur, membenarkan adanya laporan kehilangan dari keluarga Mas'ud yang melaporkan bahwa Mas'ud belum pulang atau hilang.
Dan menurut isteri mas'ud, dia mendapat informasi dari temannya yang mengabarkan bahwa suaminya sedang kritis masuk angin di sumur minyak desa Darmo.
Dan pihaknya, baru mendapatkan laporan kehilangan tersebut pada tanggal 5/6/2022, dan langsung berkoordinasi dengan tim Rescue PTBA untuk melakukan olah TMP.
Pada tanggal 6/6/2022 tim Polsek Lawang Kidul bersama tim SAR PT BA dan keluarganya menuju TKP untuk melakukan penelitian disekitar sumur tersebut dengan memakai peralatan dari PTBA, tetapi tidak terlihat dugaan yang mencurigakan, hanya tercium bau minyak dan gas diduga cukup berbahaya, dan melihat lumpur dari dalam sumur.
"Tim rescue PTBA sudah mencoba masuk ke dalam sumur, namun gas nya cukup berbahaya maka diurungkan. Kita gunakan alat pengukur gas, dan hasilnya sangat tinggi dan berbahaya," jelasnya.
Karena tidak memungkinkan, maka pihaknya berkoordinasi dengan pihak Pertamina via telpon untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan tenaga ahli dibidang minyak dan gas.
Karena lokasi sumur minyak tersebut bukan berada di wilayah kerja Pertamina, maka disarankan permohonan permintaan bantuan harus melalui pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan Pemkab Muara Enim yang ditujukan ke Pertamina.
"Sampai saat ini orang yang hilang tersebut belum diketahui keberadaannya. Walaupun laporan keluarganya mengatakan kemungkinan mas'ud masuk sumur. Tim Polsek dan tim SAR PTBA sudah melakukan olah TKP namun belum diketahui kepastiannya," jelas Kapolsek.
Baca juga: Imigrasi Muara Enim luncurkan MIA Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Intelligent Assistance
Ditambahkan Aiptu Guntur, adapun kedalaman sumur tersebut sekitar 5 meter dengan diameter lebar 1,5 meter dan tinggi 1 meter yang lokasi berdekatan dengan sumur bor minyak tersebut.
Diduga sumur tersebut dibuat fungsinya untuk memisahkan antara minyak dan air. (SP/ARDANI)