Tahanan Meninggal di Polres Empat Lawang
'Saya Lihat Rahangnya Pecah, Lehernya Patah', Kesaksikan Orang Tua Tahanan Tewas Empat Lawang
Irsan (57), orang tua Ari tahanan tewas di Polres Empat Lawang mendapati jenazah anaknya rahang patah dan leher patah. Dia berharap usut tuntas kasus.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Irsan (57), orang tua almarhum Ari tahanan tewas saat menjalani pemeriksaan di Polres Empat Lawang berharap kasus kematian anaknya diusut tuntas.
Sebab kondisi jenazah anaknya tahanan tewas Empat Lawang tersebut sudah mengenaskan setibanya di rumah. "Saya lihat rahangnya pecah, lehernya patah, rambut dibakar terus badannya ada yang dinecis. Saya lihat waktu memandikan jenazah," ujar Irsan.
Sementara itu polisi menetapkan tiga tahanan di Polres Empat Lawang sebagai tersangka atas tewasnya seorang tahanan bernama Ari Putra (28).
Diketahui, Ari Putra meregang nyawa tak lama setelah ditangkap anggota Polres Empat Lawang.
"Tim Propam sudah turun kesana. Sudah ada tiga tahanan Polres Empat Lawang yang dijadikan tersangka," ujar
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi saat dikonfirmasi, Jumat (1/7/2022).
Supriadi juga menegaskan tidak ada anggota polisi yang melakukan kekerasan hingga mengakibatkan tewasnya Ari Putra.
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, kematian Ari Putra murni karena perselisihan antar tahanan.
"Anggota tidak ada yang melakukan penganiayaan. Terkait petugas jaga yang diperiksa, ya kalau ada lalainya kita kenalan sanksi. Tapi Terkait dengan penganiayaannya, tidak ada anggota menganiaya," tegas dia.
Baca juga: Dia Jelekin Saya Depan Istri, Pria Muda Tusuk Korban Puluhan Kali, Sebelumnya Dibuat Mabuk
Diberitakan sebelumnya, tewasnya Ari Putra (28) tak lama setelah ditangkap anggota Polres Empat Lawang memicu kemarahan keluarga.
Diketahui ada sebelas oknum polisi di Polres Empat Lawang yang dilaporkan anggota keluarga almarhum Ari Putra ke Bid Propam Polda Sumsel, Rabu (29/6/2022).
Laporan tersebut juga berdasarkan keterangan BY (23) rekan Ari Putra yang sama-sama ditangkap saat hari kejadian.
"Pas ditangkap di jalan, tidak ada yang ngomong apa-apa, langsung gebukin terus dibawa ke mobil. Waktu sampai di Polres, di ruang pemeriksaan saya digebukin lagi. Ruangan saya sama Ari dipisah. Saya lihat Ari digebukin juga sama anggota," ujar BY saat ikut hadir ke Polda Sumsel mendampingi keluarga almarhum Ari Putra guna membuat laporan.
BY mengungkapkan, setibanya di Polres Empat Lawang, dirinya di tempat di ruangan berbeda namun tidak terlalu jauh dari tempat Ari Putra dibawa.
Di situ kata BY, dirinya mengalami berbagai tindak kekerasan saat berada di sebuah tempat yang dia sebut ruang pemeriksaan.
"Waktu ditangkap tidak ada yang ditanya, tapi langsung pukul. Rambut saya dibakar. Badan saya juga banyak memar. Setelah itu saya digabungkan satu tempat dengan Ari. Di sana saya lihat Ari sudah pingsan," tuturnya.
BY sendiri bebas bisa bebas setelah keluarga Ari Putra ramai-ramai mendatangi Polres Empat Lawang.
"Orang yang pukul Ari ada enam, pukul Saya lima orang," ujarnya.
"Saya juga sempat lihat, ada yang pukul Ari pakai (senjata) laras panjang. Saya juga kena pukul pakai itu," katanya menambahkan.
Baca berita lainnya langsung dari google news.