Berita Prabumulih
Ridho Kecewa, Puluhan Pemuda Prabumulih Dikirim Bekerja ke PT Sritex Pulang
40 pemuda yang dikirim untuk mengikuti pelatihan sekaligus bekerja di PT Sritex Sukoharjo tahap pertama, justru pulang ke Prabumulih.
Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM mengaku kecewa.
Penyebabnya, hampir 40 pemuda yang dikirim untuk mengikuti pelatihan sekaligus bekerja di PT Sritex Sukoharjo tahap pertama, justru pulang semaunya.
Padahal puluhan pemuda itu diberangkatkan gratis dan sebagai salah satu upaya mengatasi atau mengurangi pengangguran di kota Prabumulih.
"Informasi kita terima ada sekitar 40 orang kalau tidak salah yang pulang, itu menyebabkan PT Sritex kayaknya agak kecewa juga dengan kita," ujar Ridho Yahya ketika dibincangi belum lama ini.
Ridho menuturkan, berkaca dari kasus itu maka untuk tahap atau angkatan kedua yang rencananya bakal dikirimkan di akhir Juni akan dibuatkan perjanjian khusus.
"Nanti akan kita buat perjanjian apa 1 tahun tidak akan pindah. Malu lah pemerintah, padahal yang dikirim itu tidak seleksi, tidak tes dan diongkosi gratis," keluhnya.
Ditanya apa alasan puluhan pemuda itu pulang, suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu itu menduga kemungkinan disebabkan gaji kecil dan pekerjaan yang susah.
"Pertama gaji kecik, susah begawe. Tapi daripada menganggur jadilah," lanjutnya.
Kedepan, ayah dari dr Nurlaili MayaRidho itu mengaku untuk angkatan selanjutnya pihaknya akan benar-benar serius melakukan seleksi dan menanyakan ke peserta agar tidak untuk coba-coba.
"Karena nama Prabumulih yang tercoreng dan nasib angkatan selanjutnya tidak akan terkirim, kasian yang benar-benar mencari pekerjaan," jelasnya.
Baca juga: Elsya Ramadhany, Siswi SMAN 1 Prabumulih Raih Juara 2 Lomba Esai Tingkat Nasional 2022
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Prabumulih pada tahun lalu menjalin kerjasama dengan PT Sritex Sukoharjo dan mengirimkan ratusan pemuda serta pemudi pengangguran untuk pelatihan dan bekerja di perusahaan itu.
Hal itu dilakukan pemerintah kota Prabumulih untuk mengurangi pengangguran