Teddy Meilwansyah Pj Bupati OKU
Lantik Pj Bupati OKU Teddy dan Pj Bupati Muara Enim Kurniawan, Pesan Herman Deru
Gubernur Sumsel Herman Deru melantik dua Penjabat (Pj) Bupati OKU dan Muara Enim di Griya Agung pukul 19.30 WIB, Kamis (23/6/2022)
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Gubernur Sumsel Herman Deru melantik dua Penjabat (Pj) Bupati sekaligus di Griya Agung pukul 19.30 WIB, Kamis (23/6/2022)
Pj Bupati yang dilantik yaitu Teddy Meilwansyah sebagai Pj Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) dan Kurniawan sebagai Pj Bupati Muara Enim.
"Selamat kepada Kurniawan dan Teddy Meilwansyah yang telah resmi dilantik menjadi Pj Bupati," kata Deru saat acara Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Pj Bupati Muara Enim dan OKU di Griya Agung.
Deru mengatakan, jabatan ini berlaku sejak dilantik sampai pada saatnya satu tahun paling lama.
Namun tidak menutup kemungkinan kurang atau lebih dari satu tahun.
"Saya ambil tindakan yang saya anggap perlu. Diera melandai pandemi harus gass poll, karena bupati-bupati ini harus mengekselerasi dengan yang lain," katanya
Menurutnya, meskipun dalam tupoksi Plh, Pj, mempunyai kewenangan yang sama karena dibawah kontrol gubernur,
tapi kalau Pj dipenuhi hak-hak sebagai bupati.
Namun dalam kinerja, setidaknya harus melaporkan setiap tiga bulan ke gubernur untuk mengontrol bahwa Pj merupakan pejabat karir maka jabatan defenitif masih tetap dan diisi dulu Plt.
"Mengingatkan bawa saudara-saudara sekalian adalah ASN yang diberikan tugas sebagai bupati dan berinteraksi dengan legislatif. Pemerintah daerah adalah kepala daerah dan DPRD. Pemimpin pemerintahan adalah kepala daerah," katanya
Menurutnya, didalam tupoksi ada diskresi, bawah tidak semua termaktub dalam sebuah aturan, belum semua tercover maka disesuaikan saja dengan kebutuhan dan karakteristik daerah masing-masing yang sesuai dengan undang-undang serta kondisi yang ada.
Muara Enim dan OKU punya kondisi yang berbeda meskipun tetangga.
Bisa adat istiadat meskipun serupa, dan berbeda juga sumberdaya alam, karakteristik masyarakat dan lain-lain.
Jadi tidak bisa berkutat berdasarkan tupoksi, tapi bisa fleksibel melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin pemerintahan.
"Ketika memimpin pemerintahan, artinya sudara pejabat tertinggi, tapi tidak boleh semena-mena, ada aturan yang menaungi kita jangan pernah melakukan hal-hal yang diluar etika," katanya
Menurut Deru, tetap ada etika meskipun bupati diberikan hak untuk mutasi, tapi dilihat sesuai kebutuhan. Tidak bisa juga setelah dilantik dan menganti si A si B, anda ditugaskan untuk menjalankan pemerintahan.
Derupun mengibaratkan dokter, maka perlu diagnosa kondisi yang ada, ada masalah apa, apa yang harus dilakukan dan diagnosa dengan baik agar tidak salah menentukan obatnya.
Ketika dipilih cukup suplemen, herbal atau kimia. Karena dokter punya hak menentukan merek dan obat.
Ketika sudah dijalankan tetap observasi, jika didalam observasi menemukan sesuatu yang negatif maka kepala daerah bisa melakukan amputasi. Jadi jangan mendahulukan amputasi.
"Begitu juga program, bahwa kita sebagai Pj tetap berpatokan pada RPJMD yang sudah dilakukan kepala daerah sebelumnya. Kalau sudah lari dari RPJMD baru diamputasi," ungkapnya
Menurutnya, kalau OPD anatomi, maka apapun jabatan OPD adalah tanggungjawab, tidak ada OPD basah dan kering selama menjalankan dengan profesional.
"Ingat kalian harus duduk di JPT, artinya JPT Provinsi meskipun dijabat pelaksanaan tugas tetap harus komunikasi. Meskipun memiliki jabatan baru. Saya akan meminta juga triwulannya. Rapot itu akan saya lihat kalau banyak merah, meskipun Pj bukan hak gubernur tapi JPT hak gubernur dan antara JPT dan Pj berhubungan," katanya
Menurutnya, yang dinilai fungsi barunya, lalu kerukunan eksternal dan internal. Forkompinda dan birokrasi internet, DPRD dan masyarakat eksternal.
"Lalu efektivitas belanja, saya tidak bilang efisien tapi efektif dan tepat sasaran. Bidik, tentukan dan eksekusi, imbangkan antara belanja rutin dan pembangunan," pesannya
Deru juga berpesan, untuk honorer harus dicari solusi agar tidak ada pengangguran yang baru. Bupati dan Walikota akan dikumpulkan sebelum peraturan itu diberlakukan maka perlu diantisipasi untuk membuat nyaman.
"Kadang kita tidak sadar ada organ, ada tangan kaki, ketika kuku dipotong tidak tepat akan terganggu. Untuk itu jangan berpikir yang besar saja. Inventarisasi masalah, konsolidasikan baru cari solusi," katanya
Baca juga: Sosok Teddy Meilwansyah Pj Bupati OKU, Akrab dengan Wartawan, Pernah Jadi Pj Bupati Muara Enim
Sementara itu Kurniawan mengatakan, untuk perasaan bangga dan ini tanggungjawab yang sangat besar.
"Jadi tugas kami sekarang harus menumbuhkan ekonomi pasca dari Covid-19 yang sudah melandai dan melanjutkan program yang ada kedepan," katanya
Sedangkan Teddy mengatakan, ini merupakan anugerah sekaligus amanah yang harus dijalankan dengan baik.