Berita Palembang

Kronologi Pria Diamuk Massa Depan Pasar Sukawinatan, Bukan Begal, Polisi Ungkap Fakta Sesunguhnya

Kronologi pria diamuk massa depan Pasar Sukawinatan, bukan begal. Polisi akhirnya berakhir mengungkap fakta sesungguhnya. 

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Kronologi pria diamuk massa depan Pasar Sukawinatan, polisi ungkap fakta sesunguhnya, Jumat (10/6/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kronologi pria diamuk massa depan Pasar Sukawinatan, bukan begal. Berita viral begal diamuk massa di depan Pasar Sukawinatan tersebar di media sosial. Polisi akhirnya berakhir mengungkap fakta sesungguhnya. 

Cerita jelas kejadian diduga aksi begal yang viral di media sosial terungkap setelah Polsek Sukarami mengamankan seorang pelaku yang mulanya disebut sebagai 'begal' di depan Pasar Sukawinatan, Kecamatan Sukarami, Palembang, Kamis (9/6/2022) malam.

Kapolsek Sukarami Kompol Dwi Satya Arian mengatakan kejadian yang sebenarnya terjadi bukan begal namun ada kesalahpahaman antara dengan seorang pemuda yang bernama Aldi.

"Jadi kami meluruskan yang terjadi itu bukan begal. Hanya kesalahpahaman antar pemuda, " ujar Dwi saat dikonfirmasi, Jumat (10/6/2022).

Pemuda yang diamankan dan sempat diamuk massa itu berinisial MR (17) warga Talang Kelapa Banyuasin.

Dwi menjelaskan kronologi kejadian dimana mulanya MR memasang status di Instastory Instagram-nya kemudian ada seseorang yang tidak dikenal memberi coment dengan isi menjelek-jelekkan sekolah temannya.

"Lalu MR pun membalas komentar OTK itu di Instagram untuk menanyakan mengapa menjelekan sekolah temannya. Dari chat tersebut terjadi perselisihan dan membuat MR emosi hingga MR ini pun mengajak orang tidak dikenal tersebut untuk bertemu. Dan OTK ini mengajak mereka janjian ketemu di Jalan baru Sukawinatan, " tuturnya.

Setelah berada di tempat janjian tersebut MR melihat ada empat orang berada di tempat janjian tersebut. Mengetahui orang tersebut berempat MR pun mengeluarkan Replika sajam berbentuk seperti Celurit yang sebelumnya telah dibawa dari rumah.

Saat akan mendekat, ke empat orang tersebut pergi menggunakan sepeda motor menuju arah pasar sukawinatan.

"Melihat orang-orang tersebut pergi, MR bersama temannya pun mengikutinya. Saat berada di jalan sekitaran pasar Sukawinatan MR merasa ada yang melemparinya dengan batu hingga MR pun mempercepat laju kendaraannya, namun saat itu juga temannya berkata "HP jatuh na" mendengar hal tersebut MR pun memutar balik laju sepeda motornya, dan berhentilah di dekat kumpulan pemuda yang ada dipinggir jalan yang mana saat itu kumpulan orang tersebut adalah korban Aldi bersama dengan temannya sedang duduk di Pasar Sukawinatan, " terang dia.

Baca juga: Fakta Persidangan, Jaksa Ungkap AKBP Dalizon Serahkan Rp 4,75 M ke Mantan Dir Krimsus Polda Sumsel

Seketika korban dan MR bergulat sedangkan saksi berteriak meminta tolong kepada warga sekitar sehingga MR diamuk massa dan diamankan oleh warga di sekitar sedangkan teman MR pergi melarikan diri.

Akibat diamuk masa MR mengalami beberapa luka.

"Selanjutnya pihak Kepolisian Polsek Sukarami mengamankan MR dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pengobatan. Setelah di lakukan pengobatan MR di bawa ke Polsek. Setelah kami periksa MR mengakui jika itu hanya kesalahpahaman bukan percobaan pencurian, " jelasnya.

"Kini korban (Aldi) dan MR sepakat melakukan perdamaian dan korban menyatakan bahwa tidak membuat laporan polisi terkait kejadian tersebut dan tidak akan menuntut pihak mana pun juga, " pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved